Sukses

Entertainment

5 Hal yang Membuat Konser Monokrom Tulus di Jakarta Memorable

Fimela.com, Jakarta Jakarta menjadi tuan rumah untuk Konser Monokrom yang dipersembahkan oleh solois berbakat, Tulus. Pemilik 3 album studio ini menggelontorkan sederet hits jagoannya kepada para penikmat musik di Istora Senayan, Jakarta 6 Februari kemarin.

Sekitar 5000 penonton hadir dan menikmati pertunjukan konser tunggal Tulus yang terkonsep dengan apik. Tak sekedar menyuguhkan lagu demi lagu, konser tersebut juga melibatkan emosi dan interaksi yang terjalin antara sang penyanyi dengan penonton.

 

Sekitar 20an lagu dibawakan Tulus bersama rekan-rekan musisinya. Sejumlah public figure terlihat di barisan penonton, seperti Ruth Sahanaya dan Kunto Aji yang hadir dengan pasangan masing-masing.

Konser berlangsung selama sekitar 2,5 jam yang melibatkan beragam perasaan. Berikut beberapa hal tak terlupakan di Konser Monokrom Tulus Jakarta.

Panggung Ramah Penonton

Tim produksi Konser Monokrom Tulus Jakarta layak diacungi jempol. Tata panggung dan seating plan dibuat dengan perencanaan matang sehingga para penonton mendapat angle sebaik mungkin.

Mengandalkan panggung yang saling terkoneksi dengan runway, Konser Monokrom memberi peluang interaksi yang besar antara Tulus dengan penonton. Bahkan tak hanya Tulus, para musisi pengiring juga datang mendekat di hadapan para penonton.

Sang Kakek Bersedih

Bercerita dan berbagi perasaan lewat lagu jadi salah satu kelebihan Tulus. Di beberapa lagu termasuk hits andalannya, Teman Hidup, Tulus berinteraksi dengan Puppet Theatre dari Papermoon.

Satu boneka besar menyerupai seorang kakek ia panggil Abak muncul dengan wajah yang sedih. Pesan yang disampaikan melalui seni lain ini pun berhasil memainkan emosi para penonton yang hadir di Istora Senayan.

Lagu Istimewa

Dalam Konser Monokrom di Jakarta, Tulus membawakan satu lagu yang sangat jarang ia bawakan. Berawal dari unggahannya di Instagram lagu tersebut akhirnya masuk dalam setlist malam tadi.

Lagu tersebut berjudul Bumerang, yang diiringi sebuah koper sebagai perkusi karya Ari Renaldi. "Sampaikan emosi kalian," kata Tulus sesaat sebelum melantunkannya,

Kolaborasi dengan Sahabat

Lagu Sepatu tak luput dari setlist panjang yang dibawakan Tulus. Ia menghadirkan seorang sahabat, Rino Renaldi untuk berkolaborasi dengannya di atas panggung.

Rino merupakan seorang teman Tulus yang mengalami autistik. Meski begitu ia bersinar di panggung bersama Tulus dengan permainan pianonya yang membanggakan.

Penutup Megah

Lagu Manusia Kuat dipilih sebagai lagu penutup yang sangat sakral. 100 musisi dan seniman hadir kembali ke atas panggung untuk merayakan lagu penutup dengan begitu meriah.

Di akhir lagu Tulus berterima kasih kepada para penonton dan sempat menahan tangis di pelupuk matanya. Konser terasa intimate meski digelar dengan jumlah penonton yang begitu besar.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading