Sukses

Entertainment

Qory Sandioriva Tunjukan Kepedulian Terhadap Sepakbola Usia Muda

Fimela.com, Jakarta Mantan putri Indonesia 2009, Qory Sandioriva cukup akrab dengan dunia olahraga. Sebelum menjadi public figure, dirinya memang sempat mengenyam pengalaman sebagai atlet, mulai dari Basket sampai Pencak Silat. Kini, meski sudah tak lagi aktif menjadi atlet, perempuan 28 tahun itu tetap memiliki concern yang besar terhadap dunia olahraga.

Beberapa tahun belakangan, perempuan berdarah Aceh itu cukup concern terhadap dunia olahraga, khususnya sepakbola. Setelah menjadi pembina di Metrociti FA, saat ini, ia aktif sebagai pengurus di Bina Putra Football Academy, sebuah akademi sepakbola yang fokus pada pembinaan atlet usia dini yang sudah terbukti melahirkan pesepakbola top semisal Egy Maulana Vikri yang kini bermain di Liga Sepakbola Polandia.

Ditemui saat menemani anak asuhnya berlatih guna persiapan Bina Putra FA menuju Soeratin Cup 2019, ibu satu anak itu mengungkap alasannya tertarik terhadap pembinaan atlet sepakbola di usia muda. Menurutnya, banyak bakat-bakat muda yang kurang mendapat fasilitas untuk unjuk kebolehan lantaran keterbatasan yang mereka miliki. Hal itu pula yang akhirnya membuat Qory Sandioriva tertarik untuk menjadi 'ibu asuh' para pesepakbola muda tersebut.

"Mereka kan background-nya nggak semuanya dari anak-anak mampu, jadi itu yang saya care sama mereka. Lalu ada bakat-bakat dari mereka yang kenapa tidak kita tampung. Dari situ sih saya melihat perjuangan mereka, dengan tingkat kompetisi yang tinggi di Indonesia, itu yang saya dedikasikan untuk mereka. Ya. mengurus manajemen sederhananya," ungkap Qory Sandioriva di Lapangan Lotus, Pamulang, belum lama ini.

 
 

Kepuasan Tersendiri

Diakui Qory Sandioriva, berada di sekitar anak-anak muda dengam berbagai karakter yang berbeda merupakan kenikmatan tersendiri. Menurutnya, punya andil dalam perjuangan atlet-atlet muda mengembangkan mimpinya merupakan yang sangat ia nikmati prosesnya.

"Di sini perkembangan karakter (para atlet) tiap tahun bisa saya lihat, apalagi kalau mereka bisa achieve sesuatu. Kalau di Bina Putra kan kita sudah melahirkan Egy Maulana Vikri, semoga anak-anak juga bisa termotivasi sama senior-seniornya yang sudah berhasil. Terus di sini juga ada yang seumuran mereka yang go Internasional. Kita juga setiap tahun selalu mengadakan try out (uji coba) ke mancanegara seperti Singapura sampai dengan ke Spanyol," paparnya.

Utamakan Mental

Dan, meski dengan persiapan yang cukup singkat untuk Bina Putra FA menuju Soeratin Cup 2019 yang di stadion Wiradadaha Tasikmalaya, Jawa Barat, Qory tetap yakin anak-anak asuhnya bisa berbuat banyak dalam kompetisi tersebut lantaran dilatih oleh pelatih bersertifikat nasional bernama Yono Rusadi. Tapi jikapun gagal, menurut Qory, mental bertanding anak-anak lah yang menjadi fokusnya dalam rangka character building kehidupan mereka kelak.

“Yang saya selalu banyak kontrol ke mereka agar selalu jaga emosi sih. Saat menghadapi musuh dengan karakter berbeda, mereka bisa siap mental dan tidak drop menghadapi lawan. Kalau saya menang kalah itu sama aja. Saya selalu menanamkan berprestasi lah semuda mungkin, jangan sia-siakan waktu. Saya berharap minimal mereka dapat poin dan yang terpenting bisa menikmati proses dalam berkompetisi. Inginnya menang, tapi kalau saya push mereka, mungkin akan terbebani. Tapi saya optimis mereka akan masuk final,” pungkas Qory Sandioriva.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading