Sukses

Entertainment

Dian Sastrowardoyo Lawan Stereotype Kuno Tentang Definisi Perempuan Cantik

Fimela.com, Jakarta Sebagai wadah untuk para pembaca setia Fimela, Fimelahood terus berusaha untuk memberikan input positif pada kaum perempuan di era sekarang. Isu penting yang dibahas, yaitu bagaimana membuat perempuan percaya diri tanpa harus memaksakan diri menjadi orang lain.

Dalam Dave x Fimelahood yang dihadiri puluhan perempuan dengan berbagai latar belakang, aktris Dian Sastrowardoyo berbagi kisah untuk mengajak para perempuan melawan stereotype tentang makna cantik yang tertanam di masyarakat. Menurutnya, setiap perempuan memiliki aura kecantikan masing-masing sehingga anggapan cantik harus berambut lurus, berbadan langsing, dan sebagainya tak lagi relevan.

"Aku nggak suka juga konsep yang bilang cantik rambut harus lurus, blow natural, memang kenapa kalau nggak gitu, memang nggak bagus? orang kan banyak bentuk rambut dan warna rambut. Kadang aku sakit hati kalau ada yang nentuin cantik harus gimana," ucap Dian Sastrowardoyo saat sharing session di Dove X Fimelahood di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019).

Dibatasi Stereotype

Lebih lanjut, istri dari Indraguna Sutowo itu menuturkan jika dirinya termasuk perempuan yang gemar gonta-ganti model rambut, bahkan kerap mengubah warna rambut.

Sebagai publik figur yang menjadi role model banyak orang, pemain film Ada Apa Dengan Cinta itu pun kerap merasa risih dengan orang-orang yang kerap membudayakan tentang stereotype cantik yang sudah tertanam sejak dulu.

"Saya selalu dikomentarin, selain harus membahagiakan suami yaitu membahagiakan netizen juga. Tiba-tiba kita belum biasa dengan model rambut baru, netizen nggak kasih ampun (dengan berkomentar) karena menurut mereka yang bagus tuh rambut panjang, lurus nan menggelora itu, sampai ada yang bilang, 'aku patah hati mbak Dian potong rambut'. Ya kenapa, kan ini rambut gua, gua emang lagi pengennya gini," terangnya.

 

Warisan Masa Lalu

Yang kemudian disesalkan, Dian Sastrowardoyo menilai jika perempuan cantik harus berkiblat ke perempuan-perempuan barat dengan ciri-ciri fisik yang sedemikian rupa adalah hasil dari bentukan budaya saat era penjajahan Belanda.

Padahal menurutnya, berdasarkan survey, perempuan-perempuan yang memiliki rasa percaya diri tinggi adalah mereka yang berasal dari wilayah Afrika, yang notabene penampilannya jauh dari image cantik perempuan Eropa.

"Kenapa kita menyangka (perempuan cantik itu dari) daerah barat, karena itu yang kita anggap bagus, karena itu stereotype kita, mungkin itu inferioritas kita kali yang kelamaan dijajah bangsa Eropa," kata Dian.

Mengubah mindset

Maka dari itu, di Dove X Fimelahood, Dian Sastrowardoyo meminta para perempuan untuk mengubah mindset tentang definisi cantik menurut mereka. Tak melulu soal tampilan fisik, merasa percaya dengan kualitas diri akan kemampuan yang dimiliki pun penting untuk membuat perempuan merasa cantik tanpa harus mengikuti stereotype tentang konsep cantik yang sudah mendarah daging.

"Kita arus feel good tentang apapun di diri kita. Kita bisa menemukan sisi keren diri kita sendiri. Jadi gimana caranya kita meng-encourage mereka (para perempuan) pede, yang bikin mereka feel good sama diri mereka sendiri, siapa tahu nanti ada statistik kepercayaan diri orang Indonesia meningkat," pungkas Dian Sastrowardoyo.

Kampanye Rambut Aku, Kata Aku

Berbarengan dengan Dove x Fimelahood, diadakan pula kampanye 'Rambut Aku, Kata Aku'. Kampanye tersebut bertujuan untuk mengedukasi bahwa semua perempuan berhak memiliki kebebasan dalam berekspresi dengan mengeksplorasi gaya dan warna rambut pilihan mereka tanpa batasan dari orang lain atau lingkungan.

Disamping itu, Dove sebagai brand juga memperkenalkan produk terbaru mereka yakni Dove Serum Shampoo yang merupakan produk sampo pertama yang dilengkapi dengan serum.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading