Sukses

Entertainment

Ibu Hamil Besar Mau Naik Pesawat? Dengar Pengalaman Tantri Kotak

Fimela.com, Jakarta Usia kehamilan Tantri Kotak sudah memasuki 32 minggu atau sekitar 8 bulan. Untuk usia kehamilan ini, biasanya ada prosedur khusus kalau akan menggunakan transportasi umum seperti pesawat terbang maupun kereta api.

"Diundang dadakan ke Batam buat datang ke acara ultahnya Karan anaknya sahabat gw bu @susi_28aja sempet worry sih di usia 32 minggu ini masih sanggup ga ya naik pesawat," ujarnya di laman Instagram tantrisyalindri, baru-baru ini.

Tantri pun segera menanyakan hal ini kepada dokter kandungannya. "Tanya dokter dikasih surat jalan katanya hamil itu bukan sakit jadi kalo ibu happy janin pun happy. Yes!!! Masih bisa nikmatin jalan2 sebelum lahiran," lanjutnya.

"Terus gimana prosedur maskapai penerbangan? Naahhh, gw mau share ini hal penting dan wajib banget diketahui," demikian Tantri Kotak memulai ceritanya yang wajib dibaca oleh ibu hamil yang akan melakukan perjalanan udara.

Aturan Penerbangan

Tantri memilih sebuah maskapai penerbangan yang memiliki peraturan batas akhir terbang bagi ibu hamil adalah ketika usianya sudah memasuki 32 minggu. Ia pun harus mengurus surat khusus agar diperbolehkan.

"Kebetulan gw naik @garuda.indonesia yang punya peraturan ibu hamil 32 minggu adalah batas akhir terbang, jadi kalo tetap mau terbang ya harus pake surat medif alias surat yang harus diisi oleh dokter dari maskapai tersebut," lanjutnya.

Menurut Tantri, surat medif tersebut adalah wajib, meski seseorang sudah mengantongi ijin dari dokter pribadinya. "Walaupun ada surat dokter kita yang menyatakan layak terbang ternyata belum dikatakan layak kalo blm ada tanda tangan dr dokter maskapai tsb," ujarnya.

Untung Kepagian

Karena harus mengurus surat-surat penting yang wajib dalam perjalanan udaranya, Tantri merasa beruntung karena ia datang kepagian. Karena jarak antara terminal keberangkatan dan layanan sentra medik lumayan jauh.

"Untuuuuunngg banget kemarin berangkat kepagian dan akhirnya kami harus ke kantor garuda yang ada sentra medik dan lokasinya lumayan jauh di belakang terminal 2. Ini yang agak disesali sih, ada ibu hamil besar yang harus naik taksi lagi ke sentra medik yang lokasinya jauh dari terminal 3," imbuhnya.

Tantri pun memberikan masukan kepada maskapai bersangkutan. "Mungkin bisa jadi masukan untuk Garuda mempersiapkan sentra medik di dalam terminal 3 agar memudahkan penumpang hamil/sakit yang harus lewat syarat sentra medik," paparnya.

"Karena gw ga kebayang kalo ada yang dtg last minute tapi harus melewati regulasi yang cukup panjang," tutur Tantri.

Tips Untuk Ibu Hamil Besar

Tantri menambahkan jika dirinya bisa mengurus semua dokumen yang diperlukan dalam waktu 1 jam. Hal ini juga karena dirinya dibantu oleh petugas yang cekatan. Tantri juga memberikan tips kepada mereka yang hamil tua dan ingin memanfaatkan jasa penerbangan.

"Alhamdulillah terbantu oleh pegawai Garuda yang lumayan cepet kerjanya. Jadi ini masukan buat yang hamil besar atau sakit lebih baik jangan mepet datang ke Bandara. Biar klo ada apa2 masih ada waktu untuk ngurus ini dan itu," ujarnya.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading