Sempat Trauma karena Cerai, Denada Kini Idamkan Pendamping Hidup

Denada yang masih merasakan sakit karena pernikahannya yang gagal, begitu terbawa perasaan. Ia pun sempat dinasehati oleh ibunda agar jangan berbicara dengan kandungan negatif sebagaimana yang dilontarkan.

Namun, Denada kala itu membalas ibunda dengan kondisi dirinya yang merasa trauma atas kegagalannya dalam pernikahan. Sementara ia masih memiliki karier untuk dikejar dan dinikmati.

"Dia bilang jangan bicara seperti itu. Gue bilang nggak, ini sudah cukup. Kayak trauma gitu," imbuh Denada.

Namun, seketika pemikiran Denada ini berubah ketika dirinya harus menghadapi bahwa anak satu-satunya menderita penyakit leukimia. Sang anak sampai sekarang masih menjalani perawatan di Singapura.

"Dulu gua bilang nggak kepengen nikah lagi, nggak pengen punya suami lagi, istilahnya udah deh nggak mau lagi gua. Justru dua tahun terakhir ini gua sendiri di sini ngajakin Aisha gua baru sadar ini berat banget," tuturnya.

Ya, Denada terkadang membayangkan andaikata dirinya memiliki pendamping yang siap mendengar segala keluh kesahnya, segala beban dan ketakutannya selama merawat anaknya dari ancaman maut leukimia.

"Kadang-kadang gue suka mikir 'would it be nice to just have somebody next to me,' to just dengerin gue ngomong, to share all my worryness. Cuma dengerin gua ngomong, ketakutan gua, beban gua hari itu, cuma gitu-gitu," tutur Denada.