Sukses

Entertainment

Merayakan Hari Pramuka Indonesia, Berikut Sejarah Lahirnya yang Melegenda

Fimela.com, Jakarta Setiap tanggal 14 Agutus, Indonesia memiliki hari perayaan nasional yang telah diatur melalui Keputusan Presiden Nomor 448 Tahun 1961 yakni, Hari Pramuka Indonesia atau sebelumnya dikenal dengan Gerakan Kepanduan. Tidak hanya di Indonesia, gerakan ini juga ada di berbagai negara lainnya di dunia.

Gerakan ini pada awalnya dicetuskan oleh Robert Baden-Powell, seorang anggota angkatan darat di Inggris sekitar tahun 1906-1907. Ia menulis buku Scouting for Boys yang berisi panduan bagi remaja untuk melatih keterampilan dan ketangkasan, cara bertahan hidup, hingga pengembangan dasar-dasar moral. Gagasan ini kemudian menyebar ke seluruh dunia dan menjadi gerakan Kepanduan, yang di Indonesia disebut dengan Pramuka.

Di Indonesia sendiri, kepramukaan merupakan proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga. Selain itu juga merupakan sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, serta bangsa Indonesia. Menariknya, gerakan ini ternyata memiliki andil dan kontribusi yang panjang dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Nah, untuk merayakan Hari Pramuka Indonesia, ada baiknya kamu juga tahu tentang sejarah kelahirannya. Maka dari itu, Fimela.com akan mengulas sejarah lahirnya Hari Pramuka Indonesia yang melegenda. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Awal Mula Lahirnya Pramuka

Sebelum berkembang di Indonesia, Gerakan Kepanduan Pramuka sendiri pada awalnya dikembangkan oleh Lord Baden Powell. Powell awalnya membuat sebuah gerakan untuk membina kaum muda di Inggris yang terlibat dalam berbagai tindakan kekerasan dan kriminal pada 1907.

Pada waku itu, Powell yang memiliki banyak pengalaman dan keterampilan survival menulis sebuah buku berjudul 'Aids to Scouting'. Buku ini yang kemudian menjadi panduan bagi tentara muda Inggris untuk melakukan tugasnya. Setelah itu, pimpinan Boys Brigade di Inggris meminta Powell untuk melatih anggotanya.

Pada 1908, Powell kembali menulis buku yang berisi pengalamannya tentang latihan kepramukaan. Buku ini berjudul 'Scouting for Boy' dan kemudian menyebar dengan cepat di Inggris, dan negara lain, termasuk Indonesia.

Berkembangnya Pramuka di Indonesia

Sejarah awal perkembangan pramuka di Indonesia jika merujuk pada buku 'Pemikiran dan Perilaku Politik Kiai Haji Ahmad Dahlan' ini bermula dari gerakan kepanduan yang muncul di Inggris, berkembang, dan menyebar ke Belanda hingga akhirnya masuk ke Indonesia. Gerakan kepanduan di Hindia Belanda didirikan pada tahun 1912 di Jakarta, bernama Nederlands Padvinders Vereeniging (NPV), kemudian berganti nama Nederlands Indische Padvinders-Vereeniging pada 4 September 1917.

Sedangkan gerakan kepanduan di nusantara oleh pribumi dibuat pada 1916, diprakarsai oleh Pangeran A.A. Mangkunegara VII tanpa campur tangan dari Belanda. Organisasi itu diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO). Lahirnya JPO menjadi penyemangat berdirinya organisasi kepanduan lain di Indonesia pada saat itu, seperti JJP (jong java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamftsche Padvinderzj), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), dan Padvinders Muhammadiyah yang kemudian menjadi nama Hizbul Wathan atau HW.

Makna Lambang Pramuka Indonesia

Beragam gerakan kepanduan di Indonesia kemudian dileburkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 9 Maret 1961 menjadi organisasi baru, yang bernama Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa. Lambang tersebut kemudian disahkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961.

Kemudian pada 14 Agustus 1961, secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat, setelah Presiden Sukarno menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keppres Nomor 448 Tahun 1961.

Selain lambang tunas kelapa, pramuka juga identik dengan warna kebesaran yakni, coklat.  Coklat adalah warna yang dipilih oleh anggota pramuka yang melambangkan mereka tidak akan lupa akan semangat dan jasa dari para pahlawan yang sudah berjuang untuk negara.

Sesuai pada Bab I Pasal 5 Ayat B dalam Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Anggota Gerakan Pramuka, warna coklat memang digambarkan sebagai suatu medan perang. Warna itu juga digunakan oleh sederet pejuang kemerdekaan saat melawan penjajah saat akan merebut kemerdekaan. Itulah asal mula mengapa warna coklat menjadi warna khas dari Pramuka Indonesia.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading