Sukses

Entertainment

5 Fakta Benyamin Sueb, Seniman Legendaris Betawi yang Jadi Google Doodle

Fimela.com, Jakarta Benyamin Sueb, seniman legendaris Betawi menjadi Google Doodle pada edisi hari Selasa (22/9/30). Google Doodle adalah perubahan logo khusus dan sementara di beranda Google yang dimaksudkan untuk memperingati liburan, acara, prestasi, dan tokoh sejarah terkemuka.

Di laman mesin pencarian tersebut, terlihat sosok mendiang Benyaim Sueb di huruf G. Lalu ada huruf O pertama yang digambarkan dengan gukungan film. Sementara huruf O selanjutnya berbentuk lingkaran asap yang mengepul dari sebuah kompor.

Kompor meleduk adalah satu yang sangat populer dari Benyamin Sueb. Sementara huruf G selanjutnya diwakili oleh alat musik tanjidor dan kesenian ondel-ondel menggambarkan huruf L.

Berikut beberapa fakta tentang Benyamin Sueb, sosok yang sangat dekat dengan kesenian dan kebudayaan Betawi. Apa saja? Mari kita simak.

Bakat Sejak Kecil

Benyamin lahir pada 5 Maret 1939 lalu di Kemayoran. Bapaknya bernama Suaeb, yang berasal dari Purworejo, sementara ibunya bernama Siti Aisyah, anak dari seorang tuan tanah sekaligus jawara cukup dihormati di daerah Kemayoran yang bernama Haji Ung.

Sedari kecil, bakat melucu sudah terlihat dari sosoknya yang merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara. Karenanya, selain sebagai aktor, ia juga dikenal sebagai komedian.

Bikin Band

Terjun ke industri musik mulai pada era tahun 1950-an. Kala itu dirinya tergabung dalam sebuah band bernama Melodyan Boy. Bersama band ini, Benyamin berhasil mempopulerkan lagu Nonton Bioskop dan Si Jampang.

Benyamin juga bergabung dengan Orkes Gambang Kromong Naga Mustika. Lagu-lagunya makin digemari seperti Kompor Mleduk, Tukang Garem, dan Nyai Dasimah. Sukses yang sama juga dihasilkan setelah Benyamin berduet dengan Bing Slamet lewat lagu Nonton Bioskop.

Terjun ke Akting

Popularitasnya di bidang musik membuat Benyamin mendapatkan banyak tawaran di dunia akting. Beberapa filmnya sukses di pasaran termasuk Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Si Doel Anak Betawi serta Intan Berduri (1972).

Pada tahun 1973, lewat film Intan Berduri, Benyamin mendapatkan piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik.

Produktif

Sebagai seniman, Benyamin Sueb merupakan seorang yang sangat produktif. Bagaimana tidak, semasa hidupnya, ia telah menghasilkan 75 album musik dan 53 film. Bahkan, di sisa usianya, Benyamin masih terlibat dalam panggung akting dan musik.

Ia masih bermain di sinetron berjudul Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan. Selain itu ia juga merilis album terakhirnya dengan grup Rock Al-Hajj bersama Keenan Nasution.

Namanya Diabadikan

Benyamin meninggal pada tanggal 5 September 1995, akibat serangan jantung. Benyamin pun dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. Ia dianggap sebagai seorang seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi.

Atas kontribusinya tersebut, ia mendapatkan Penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 8 November 2011. Namanya juga diabadikan sebagai salah satu nama jalan di Kemayoran pada tanggal 6 Desember 1995 oleh Pemerintah DKI Jakarta.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading