Sukses

Parenting

10 Hal Yang Dirahasiakan Anak Remaja Anda

Vemale.com - Oleh: Laili Dian Rahmawati WN Sering bertanya-tanya apa yang sedang mengusik pikiran anak remaja Anda? Merasa sulit mengerti ketika tiba-tiba putra Anda sering melamun dan putri Anda selalu merasa sebal? Merupakan usaha yang sia-sia jika Anda memaksa mereka untuk menceritakan apa yang tengah terjadi. Para remaja sebenarnya berharap agar orang tua dapat memahami mereka tanpa harus bercerita, walaupun memang tidak semua anak sama. Tidak ada salahnya jika Anda memberikan bentuk perhatian yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. 1. Dia butuh privasi Remaja kebanyakan tidak suka ketika orang tua tidak memberikan privasi sama sekali. Mereka juga benci saat orangtua tidak berpikir bahwa mereka membutuhkannya. Apabila anak-anak Anda tidur dalam satu kamar, berikan setiap anak daerah khusus, seperti lemari atau meja. Jangan menggeledah ruang tersebut tanpa alasan yang menyatakan bahwa anak Anda sedang berbohong atau menyembunyikan sesuatu. "Semua anak zaman sekarang menggunakan narkoba" tidak termasuk dalam kategori alasan yang masuk akal. 2. Anda sebagai pendengar Banyak remaja yang ingin menceritakan segala sesuatu pada ayah dan ibunya, namun mereka tidak suka diomeli. Kadang, anak remaja Anda hanya ingin menuangkan apa yang ada di pikirannya, bukan ingin Anda membantu dalam permasalahan yang mereka hadapi. Misalnya saja ketika putra Anda mengeluhkan gurunya bersikap tidak adil, pancing dia untuk mengutarakan isi hatinya dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum, seperti "Apa yang membuatmu merasa begitu?". Ingat, jangan tiba-tiba memberi nasehat ataupun turut campur dalam masalah tersebut. 3. Berpacaran, padahal Anda melarang "Aku tidak memberitahu orangtua bahwa sudah berpacaran selama satu tahun karena mereka tidak mengijinkan untuk punya pacar,” kata Marla, 15. "Mereka tahu kami sering bersama, tapi aku berkata bahwa kami hanya teman." Cobalah untuk tenang menyikapinya walaupun itu mengusik Anda, daripada membuat putri Anda pacaran sembunyi-sembunyi. 4. Nilainya jelek Anak tidak memberitahu ketika dia mendapat nilai buruk karena takut Anda berkata mereka mengecewakan. Cobalah mengerti bahwa anak juga memiliki rasa jenuh dalam belajar. Ketika mereka mendapat satu nilai jelek, bukan berarti mereka tidak bisa meraih nilai baik bukan? 5. Tak mau membahas seks Menurut survei oleh pemerintah, 47 persen pelajar sekolah menengah sudah pernah melakukan hubungan seks. Anggap saja anak Anda termasuk dalam 47 persen tersebut. Anda masih tetap beruntung karena bisa melakukan sesuatu, seperti memberikan edukasi tentang penyakit menular seksual dan pengendalian angka kelahiran. Jangan memaksakan dalam memberi nasehat. 6. Ia ingin Anda adil Anak Anda tidak suka ketika Anda membela adiknya dengan alasan bahwa dia lebih tua. Misalnya, ketika anak bungsu berkata kotor, Anda mendiamkannya. Padahal, ketika seusia adiknya, anak sulung mendapat masalah besar ketika mengatakan hal yang sama. Penting untuk mempertimbangkan situasi dalam menyikapi tingkah laku anak. Anak Anda akan lebih menghormati Anda jika Anda adil dan bijaksana. 7. Tak ingin tersakiti Tentu anak Anda yang sedang mengalami masa sulit akan merasa semakin terpuruk jika Anda memakinya. Cobalah untuk menarik napas panjang beberapa kali untuk menenangkan diri dan memahami kondisi putri Anda. Barangkali dia mengabaikan cucian karena tugas atau gelisah menanti telepon dari teman spesialnya. 8. Berbohong untuk menghindari masalah "Kadang saya tidak pulang ke rumah karena terlalu mabuk untuk mengemudi," kata Aaron, 19. "Aku berbohong pada mereka karena jika aku memberitahukan hal yang sebenarnya, mereka pasti akan murka." Mengijinkan anak di bawah umur minum alkohol memang bukan tindakan yang bijak. Namun, Anda tidak ingin keselamatan anak Anda menjadi taruhan hanya untuk pulang terburu-buru menepati jam malamnya bukan? Jika sang anak menelpon dan minta dijemput, simpan pertanyaan dan petuah Anda untuk keesokan paginya. 9. Tak ingin umur dijadikan alasan Suatu saat Anda berkata,"Umurmu sudah 17 tahun, bersikaplah lebih dewasa." Namaun, di saat yang lain, Anda akan mengatakan, "Kamu belum cukup umur untuk melakukannya karena kamu masih 17 tahun!". Karena "sesuai dengan usia" adalah sesuatu yang relatif, gunakan batasan yang lebih nyata, seperti "Setiap anggota keluarga ini pergi ke gereja setiap Hari Minggu". 10. Ingin dipercaya Jika Anda tidak mempercayai putra ataupun putri Anda, mereka akan merasa Anda lebih percaya pada apa yang dikatakan orang lain dibandingkan kata-katanya. Apabila Anda asal tuduh dan hal ini berlangsung terus menerus dengan alasan yang tak berdasar, sang anak akhirnya akan muak dan melakukan sesuatu yang tidak jujur. Percayalah pada anak Anda sebelum ada alasan kuat yang mengharuskan Anda tidak mempercayainya lagi. (vem/-)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading