Sukses

Parenting

Hati-Hati, Waspadai 5 Faktor Pemicu Bunuh Diri Ini

Anda tidak akan pernah tahu siapa dan kapan seseorang akan bunuh diri. Tiba-tiba saja Anda sudah dikejutkan dengan berita meninggalnya orang yang Anda kenal. Anda mungkin berpikir, apa yang mereka pikirkan hingga bisa memutuskan untuk mengakhiri hidup, namun masalah ini cukup rumit untuk orang yang secara pribadi mengalaminya sendiri.

Banyak sekali penyebab orang bunuh diri, namun untuk mencegah hal ini terjadi, sebenarnya Anda bisa mengamati kondisi dan karakteristik orang yang memiliki risiko tersebut. Seperti disebut dalam www.everydayhealth.comyang juga memberikan beberapa faktor pemicu meningkatnya risiko bunuh diri, antara lain adalah

1. Gender

Gender di sini bisa diartikan dengan jenis kelamin. Perempuan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mencoba bunuh diri, namun pria memiliki keinginan lebih besar dan memutuskan dengan cepat ketika memilih bunuh diri. Bahkan rasionya empat kali lebih banyak pria daripada wanita yang mati karena bunuh diri.

2. Usia

Dahulu, pencegahan bunuh diri sebagian besar berpusat pada orang tua dan usia muda. Namun dalam beberapa tahun terakhir, angka bunuh diri di kalangan paruh baya juga meningkat tajam, bahkan dikabarkan orang-orang antara usia 45-64 tahun memiliki peningkatan jumlah orang bunuh diri hingga tahun 2011.

3. Ras

Bukan bermaksud rasis, namun ras memang menjadi faktor yang bisa meningkatkan risiko bunuh diri. Tingkat bunuh diri paling banyak adalah rasa kulit putih atau kaukasia. Ini mungkin disebabkan oleh gaya hidup dan beberapa faktor lainnya.

Sedangkan yang paling rendah angka bunuh diri adalah ras orang Asia, Kepulauan Pasifik, Afrika-Amerika dan Hispanik. Namun seiring berkembangnya masyarakat, angka ini bisa berubah dan dominasi bunuh diri pada setiap ras juga bisa berubah.

4. Masalah tidur

Jangan anggap remeh masalah tidur. Jika Anda kurang tidur, otak tidak mendapatkan cukup istirahat sehingga bisa memicu amarah saat Anda sedang mengantuk. Hal ini bisa memicu stress yang kemudian berakumulasi dan menjadi depresi. Bahkan penelitian juga sudah membuktikan bahwa ada hubungan erat antara kualitas tidur yang buruk dengan depresi yang nantinya bisa memicu seseorang bunuh diri.

5. Masalah kesehatan mental dan fisik yang kronis

Di antara banyaknya kasus bunuh diri, memang sebagian besar menderita penyakit mental atau gangguan mental termasuk depresi, gangguan makan bulimia nervosa dan anorexia nervosa, gangguan bipolar, skizofrenia, dan gangguan kecemasan seperti gangguan stres pasca trauma.

Sedangkan untuk penyakit fisik kronis, orang dengan rheumatoid arthritis atau kanker juga memiliki peningkatan risiko untuk bunuh diri, yang sebenarnya juga berujung pada depresi karena penyakit tersebut.

Pemicu lain yang juga mendukung kelima faktor tersebut adalah kerusakan hubungan kasih sayang, ekonomi sosial yang rendah, dan kehilangan pekerjaan atau orang yang dicintai. Jadi, jika Anda melihat tanda-tanda yang tidak ‘biasa’ pada orang yang Anda sayangi, Anda bisa mengajak orang tersebut untuk konsultasi ke dokter atau psikiater.

(vem/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading