Sukses

Parenting

Semakin Dewasa, Aku Semakin Mengerti Pola Pikir Ibu (Yang Dulu Kubenci)

Secara alamiah, setiap anak pasti memiliki rasa cinta dan kasih yang amat besar terhadap orang tuanya. Namun cinta dan kasih tidak menjamin keadaan akan selalu rukun dan baik-baik saja, tanpa pertengkaran atau perdebatan. Nasehat orang tua biasanya justru terdengar tidak masuk akal, atau berlebihan, dan akhirnya hanya masuk kuping kiri keluar kuping kanan.

Namun itu dulu, saat masa anak-anak dan masa remaja masih membayangi. Semakin beranjak dewasa, saat keadaan memaksa Anda untuk  melalui keadaan yang sama yang dialami ibu dulu, Anda pun akan mengerti beberapa keadaan dan beberapa alasan yang dulu Anda lihat atau dapatkan dari nasehat ibu, seperti kata Cosmopolitan.com. Semakin dewasa, Anda akan mengerti bahwa...

1. "Biaya hidup itu mahal, jadi membesarkan aku pun tak murah." Saat sudah bekerja, Anda pasti mulai membiayai kebutuhan hidup sendiri bukan? Ambil saja contoh paling sederhana, keperluan pribadi seperti makeup dan facial care. Belum lagi biaya untuk makan, bahan bakar, tagihan ini itu. Itu semua tidak ada bandingannya dengan biaya yang dikeluarkan untuk membesarkan Anda selama 20 tahun atau lebih.

2. "Ibu ternyata sangat kuat, dan sama sekali tidak egois seperti yang aku kira." Ingat saat ibu mengatakan, "Makan dagingnya yang banyak ya nak, habiskan. Ibu tidak suka kok", padahal ibu suka, namun ibu ingin kita makan dengan puas. Ibu, wanita kuat yang merangkap sebagai istri, ibu, dan wanita karir.

3. "Ibu sudah melalui banyak sekali hal yang belum aku lalui." Ibu pernah muda, pernah mengalami sulitnya menempuh pendidikan, pernah tidak bekerja, pernah berjuang menjadi istri yang baik, pernah kesulitan mengasuh anak, pernah kesulitan dalam keuangan, dan masih banyak lainnya. Kesulitan yang sudah Anda lalui kini hanya se-per-bagiannya saja.

4 "Ibu juga punya kehidupan lain di luar 'aku'." Jadi jika kadang Anda merasa dinomor duakan, akhirnya Anda mengerti bahwa bukan itu yang terjadi. Ibu lebih tahu mana yang harus diprioritaskan.

5. "Jika aku sekarang menjalani kehidupan yang lebih baik dibanding kehidupannya dulu, itu semua karena ibu, dan ayah."

6. "Ibu mungkin bukan sahabatku, tapi ibu akan selalu ada, dan selalu membelaku, lebih dari yang dilakukan sahabat"."Ada hal-hal tertentu yang hanya bisa diceritakan pada sahabat, namun tidak bisa diceritakan pada ibu. Tapi kapanpun Anda butuh bahu untuk menangis, dan pelukan untuk menghangatkan hati, ibu akan selalu ada.

7. "Punya sedikit sahabat lebih baik dibanding punya banyak teman." Karena kualitas lebih penting dibanding kuantitas.

8. "Nasehat yang dulu terkesan teoritis, ternyata benar terjadi." Misalnya, "jangan khawatir, semua akan baik-baik saja", "jangan patah semangat, keadaan akan membaik". Memang begitu adanya, bukan? Namun dulu Anda tidak yakin itu benar.

Sekarang saya juga mengerti, bahwa waktu yang tersisa juga terasa semakin berharga..

(vem/reg)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading