Sukses

Parenting

Jika Testosteron Turun

Ladies, sering mendengar tentang testosteron kan? Lalu, apakah Anda tahu apa yang akan terjadi bila level testosteron pasangan Anda turun? Daripada penasaran, yuk kita simak informasi berikut ini.

Testosteron adalah salah satu hormon yang sangat penting namun seringkali disalahgunakan penggunaannya. Hormon ini ditemukan dominan pada tubuh pria tetapi juga dapat ditemukan pada wanita, hanya saja dalam jumlah yang jauh lebih sedikit.

Testosteron diproduksi pada kelenjar prostat. Pada tubuh pria, hormon ini berperan untuk menjaga kepadatan tulang, mengatur distribusi lemak, menjaga kekuatan dan massa otot, menjaga hasrat seksual serta produksi sperma.

Puncak produksi testosteron terjadi setelah usia pubertas hingga dewasa muda. Produksi testosteron pada pria secara alami akan mengalami penurunan setelah pria berusia di atas 30 tahun. Setidaknya penurunan testosteron ini mencapai 1% setiap tahunnya setelah usia 30 tahun.

Pada kondisi tertentu, tubuh menjadi tidak mampu memproduksi testosteron pada level normal. Kondisi ini merupakan akibat penyakit Hipogonadism. Hipogonadism disebabkan oleh gangguan pada testis atau pada kelenjar pituitari yang mengontrol kerja testis.

Kira-kira gejala apa saja yang menAndakan turunnya level testosteron pada pria? Berikut ini beberapa di antaranya seperti dilaporkan oleh howstuffswork.com:

• Perubahan fungsi seksual
Testosteron dalam jumlah yang rendah akan mengurangi hasrat bercinta hingga ketidaksuburan pada pria.
• Perubahan pola tidur
Level testosteron yang rendah dapat menyebabkan insomnia atau masalah tidur lainnya.
• Perubahan fisik
Secara fisik, turunnya hormon testosteron dapat berdampak pada naiknya kadar lemak tubuh sehingga pria menjadi lebih gemuk; massa otot dan kekuatannya akan berangsur menurun; rambut rontok; serta turunnya kepadatan tulang.
• Perubahan emosi
Secara emosional, pria dengan testosteron rendah dapat mengalami turunnya motivasi dan kepercayaan diri. Pria dapat secara tiba-tiba merasa sedih atau tertekan. Selain itu, pria juga dapat mengalami kesulitan konsentrasi dan daya ingat.

Jika pasangan Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera hubungi dokter untuk melakukan tes terkait level testosteron dan kemungkinan penyebab penurunannya sebelum mendapat penanganan yang tepat.

Oleh: Ayu Liskinasih

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading