Sukses

Parenting

Ketuban Keruh: Sindrom Aspirasi Mekonium

Ketuban keruh dan sindrom aspirasi mekonium sangatlah erat kaitannya. Jika terdapat ketuban keruh di dalam rahim, maka akan besar kemungkinan sindrom aspirasi mekonium terjadi.

Lalu, apakah sebenarnya mekonium aspirasi sindrom itu? Apa hubungannya cairan ketuban yang keruh dengan sindrom aspirasi mekonium?

Dilansir dari kidshealth.org, sindrom aspirasi mekonium (SAM) merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi kesehatan bayi ketika dilahirkan. SAM bisa saja menjadi suatu permasalahan yang serius yang harus dihadapi, namun, kebanyakan kasus yang terjadi SAM tidaklah terlalu membahayakan.

SAM dapat terjadi sebelum, selama, atau sesudah kelahiran, yaitu dimana bayi menelan atau menghisap zat mekonium yang ada di cairan ketuban. Mekonium adalah kotoran atau tinja yang dikeluarkan oleh bayi untuk pertama kalinya yang berbentuk tebal, lengket, dan berwarna hijau gelap. Hal inilah yang menyebabkan ketuban menjadi berwarna keruh.

Jika bayi menelan atau menghisap sebagian atau seluruh mekonium, maka dapat menghalangi bayi untuk bernafas. Walaupun udara dapat masuk melewati mekonium yang lengket di saluran pernapasan bayi ketika bernafas, namun udara tidak dapat keluar ketika bayi menghembuskan napasnya. Terlebih lagi, mekonium menghalangi pernapasan bayi dan membuat bayi susah untuk bernapas.

Jadi, sindrom aspirasi mekonium ini berkaitan erat dengan ketuban keruh. Jika cairan ketuban yang ada di dalam rahim didapati berwarna hijau gelap atau keruh, maka bisa dipastikan akan ada permasalahan sindrom aspirasi mekonium.

Oleh: Raisa Fadilla

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading