Mengajak Batita Pindah Rumah? Penting Memperhatikan Adaptasinya

Fimela.com, Jakarta Berencana mengajak buah hati yang masih batita (anak bawah tiga tahun) pindah rumah? Meski umumnya anak-anak batita belum bisa mengungkapkan bahwa ia kurang nyaman dengan rumah atau tempat barunya, tidak sedikit batita yang sebenarnya merasa kurang nyaman dengan lingkungan barunya.

Banyak anak-anak yang masih batita saat diajak pindah rumah dan beradaptasi dengan lingkungan barunya ia akan sering rewel dan menangis tanpa sebab. Ini sebenarnya anak tersebut rindu pada lingkungan lamanya. Apalagi jika di lingkungan lama tersebut anak bisa merasa sangat nyaman dengan banyaknya teman, keluarga juga saudara yang menyayanginya.

Melansir dari laman parents.com, berada di tempat baru sering kali membuat anak merasa bingung. Ini karena lingkungan tersebut tak seperti lingkungan lamanya. Terlebih lagi ketika jika lingkungan anak sebelumnya adalah lingkungan pedesaan yang sejuk, ada banyak keluarga yang ramah padanya sementara lingkungan barunya adalah lingkungan perkotaan yang padat perumahan, udaranya panas dan rumahnya sangat sempit.

Agar anak merasa betah di lingkungan barunya ini, orangtua baiknya mengajak si anak melakukan orientasi lingkungan. Ajak anak berkeliling lingkungan barunya dan mengenal sekitar. Ceritakan hal-hal menarik pada anak dan kenalkan anak pada orang-orang yang juga ramah serta menyenangkan. Usahakan untuk mengajak anak mengenal berbagai fasilitas umum di sekitar rumah barunya. Ajak juga anak aktif dalam acara atau kegiatan lingkungan baik itu kegiatan tingkat RT/RW bahkan Desa hingga Kecamatan.

Jika semua hal sudah dilakukan namun anak tetap tidak betah di lingkungan barunya dan justru jatuh sakit atau rewel tanpa henti, segera konsultasikan hal ini pada dokter spesialis anak. Sesekali, ajak anak pulang kembali ke tempat tinggal lamanya jika itu memungkinkan. Kalau memang tidak bisa membawa anak ke tempat tinggal lamanya, berikan pengertian ke anak sebaik dan sebijak mungkin.