Sukses

Parenting

Awas Mom, Anak Kurang Bersosialisasi Menyebabkan Anak Minder

ringkasan

  • Orangtua dan keluarga penentu karakter anak
  • Anak yang kurang bersosialisasi akan cenderung minder
  • Anak minder bisa menghambat potensi dirinya

Fimela.com, Jakarta Setiap anak terlahir dengan karakter dan kepribadian masing-masing. Ada beberapa anak yang super percaya diri dan mandiri. Tapi, tidak sedikit anak yang begitu minder dan kurang percaya diri. Penelitian yang dilakukan para ahli menemukan jika orangtua dan lingkungan keluarga adalah hal utama yang membentuk karakter dan kepribadian anak.

Melansir dari laman parents.com, orangtua juga lah yang membentuk karakter anak apakah mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi anak penuh percaya diri serta mandiri atau sebaliknya yakni anak minder. Dalam dunia psikologi, minder atau rasa kurang percaya diri sering disebut sebagai inferior kompleks.

Selain orangtua dan lingkungan keluarga, minder pada anak juga bisa disebabkan oleh beberapa hal lain seperti anak mengalami trauma karena pemerkosaan atau pelecehan seksual, bullying, perceraian orangtua, kondisi ekonomi yang lemah hingga anak kurang bersosialisasi.

Perasaan Minder Menghambat Potensi Anak

Penelitian yang dilakukan para ahli menemukan jika anak yang minder biasanya kesulitan menggali dan mengembangkan potensi pada dirinya. Anak-anak yang terlanjur merasa minder akan lebih peka terhadap kritikan, lebih rentan mencela orang lain, malu, takut dan khawatir berlebihan. Anak-anak ini juga akan kesulitan berbaur dengan lingkungan sekitarnya. Mereka yang kurang bersosialisasi justru akan semakin sensitif dan tidak nyaman jika berkumpul dengan orang banyak.

Anak yang kurang bersosialisasi dengan teman sebayanya akan kesulitan ngobrol dengan teman-temannya. Ini mengingat jika si anak tidak memiliki referensi cukup tentang berbagai karakter dan kepribadian teman-temannya pun orang-orang di sekitarnya. Melansir dari laman theasianparent.com, anak yang kurang bersosialisasi akan merasa kurang menarik di mata teman-temannya.

Penelitian yang dilakukan Kartika Nurihsan Juntika berjudul Efektifitas Teknik Manajemen Diri untuk Mengatasi Inferiority Feeling dalam Jurnal Penelitian Pendidikan menyebutkan jika anak yang merasa minder umumnya kurang percaya diri, malu tampil di hadapan umum, prestasi belajarnya rendah, kurang pandai bergaul, susah mengungkapkan pendapat dan sering merasa dirinya jelek atau tidak sebaik teman-temannya. Ketika rasa kurang percaya diri anak semakin tinggi, potensinya untuk berkembang lebih baik akan berkurang.

Agar anak tidak minder berlebih dalam kehidupan sehari-harinya, ajak anak untuk bersosialisasi dengan baik sejak usianya sedini mungkin. Beri anak dukungan dan dorongan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik juga sopan serta santun. Yang membentuk karakter dan rasa percaya diri anak pertama kali adalah orangtua. Yuk Mom, lakukan yang terbaik demi tumbuh kembang anak.

 

#GrowFearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading