Sukses

Parenting

4 Dampak Buruk Ucapan Negatif dan Umpatan pada Anak

Fimela.com, Jakarta Kadang karena sedang marah atau stres, sulit bagi kita untuk mengontrol kata-kata yang keluar dari mulut. Saat anak berulah atau melakukan kenakalan, kadang kita "kelepasan" dan mengeluarkan kata-kata negatif. Sebaiknya kita memang lebih berhati-hati lagi dalam berucap dan berkata-kata kepada anak.

Ucapan negatif dan umpatan yang kita keluarkan dan arahkan pada anak bisa berdampak negatif. Melansir What Effects Does Cursing at Your Children Have on Them? via living.thebump.com, ada empat efek negatif yang dapat terjadi bila kita mengumpat pada anak. Berikut rangkumannya.

Rendah Diri pada Anak

Secara emosi, anak-anak masih rapuh dan sangat bergantung pada reaksi orangtua dalam membangun rasa percaya diri dan nilai positif pada dirinya. Saat kita mengumpat pada anak (entah karena marah atau frustrasi), anak bisa merasa tak berharga dan tak dicintai. Umpatan bisa membuat anak bingung dan tak tahu apa yang sebenarnya salah dari perbuatannya karena umpatan bukanlah komunikasi yang jujur atau sehat. Hal ini kemudian dapat membuat anak merasa makin rendah diri.

Anak-Anak akan Ikut Mengumpat atau Berkata Negatif

Anak-anak bisa dengan mudah meniru orangtua yang mengumpat meski mereka belum paham sepenuhnya arti atau makna umpatan tersebut. Jika orangtua sering berkata negatif atau mengumpat, maka jangan heran bila anak akan meniru perilaku tersebut. Jika kita tak memberi contoh yang positif sejak dini, nantinya akan makin sulit bagi kita untuk membangun cara yang efektif dalam berkomunikasi.

Anak akan Sulit Meredakan Stres

Mengumpat pada anak akan membuat anak beranggapan bahwa umpatan adalah kalimat yang bisa digunakan untuk meluapkan marah dan stres. Seakan umpatan adalah "media" yang bisa digunakan untuk melampiaskan kekesalan. Anak bisa kesulitan dalam mengontrol amarah dan rasa stresnya dengan cara positif. Kemungkinan besar dia akan meniru cara kita dengan mengumpat untuk mengatasi amarah dan stresnya.

Anak-Anak Kesulitan Memahami Emosinya Sendiri

Bila sejak kecil, anak-anak sering mendapat umpatan atau kalimat negatif, ke depannya dia bisa kesulitan dalam memahami emosinya sendiri. Saat kecil, dia terbiasa mendengar dan menerima umpatan. Sehingga merasa hanya dengan cara itu, komunikasi bisa dilakukan di segala suasana dan emosi. Sulit memahami emosinya sendiri, anak pun akan kesulitan untuk membangun komunikasi yang efektif dan positif.

Saatnya untuk lebih baik lagi dalam berkomunikasi dengan anak. Hindari penggunaan kalimat negatif atau umpatan dalam mengoreksi kesalahan anak. Menjadi orangtua memang tidak mudah, tapi dari peran ini juga kita belajar banyak hal baru.

 

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading