Sukses

Parenting

Saran Psikolog, Mengajarkan Anak agar Mampu Mengelola dan Mengekspresikan Emosi

ringkasan

  • Anak-anak masih belum bisa mengontrol emosinya dengan baik, maka orangtua bisa mengajarkannya
  • Mengekspresikan emosi dapat mencegah anak melakukan hal yang tidak inginkan, seperti marah-marah yang tidak terkendali

Fimela.com, Jakarta Anak-anak masih belum bisa mengontrol emosinya dengan baik. Bahkan, mereka cenderung menutup-nutupi apa yang dirasakan atau tidak pintar untuk mengekspresikan emosinya tersebut.

Mengendalikan emosi memang bukan persoalan yang mudah, bahkan orang dewasa pun masih sulit dalam mengontol emosinya. Lalu bagaimana mengajarkan anak mengelola emosi?

Psikolog Tara de Thours, BA, M.Psi mengatakan hal pertama yang harus dilakukan orangtua ialah mengejarkan segala jenis emosi. Emosi marah, sedih, kesal, malu atau kecewa.

Lalu, tanamkan pada anak jika emosi-emosi tersebut adalah wajar dirasakan setiap orang, dan tidak perlu menahan atau memedam perasaan tersebut.

"Beri penjelasan jika emosi seperti marah, sedih, malu itu adalah wajar. Jadi jangan mengajarkan anak untuk ngga boleh sedih, ngga boleh marah dengan begitu anak akan menahan emosinya," ujar Psikolog Tara, saat dihubungi Fimela.com.

Menyebabkan meledaknya emosi anak

Tara mengatakan, jika anak menahan atau memendam emosi negatifnya tersebut justru sewaktu-waktu emosi tersebut akan meledak. Anak menjadi kasar, agresif, bahkan dapat melukai seseorang.

Jadi, orangtua harus memahami apabila anak sedang merasakan emosi negatifnya tersebut. Serta beritahu bahwa mengekspresikan emosi tidak perlu ektrem atau berlebihan.

"Misalnya kalau anak sedang sedih, bisa orangtua temani. Tanya apa yang membuatnya sedih atau yang membuatnya marah. Baiknya diomongin apa yang memicunya marah. Dikomunikasikan dengan baik," tambah Tara.

Orangtua juga harus menerima emos anak dan membimbing anak untuk mengekspresikan emosinya. Dengan begitu, mencegah anak untuk menunjukan emosi secara negatif.

"Jadi tidak tiba-tiba meledak karena anak menahan sekian lama emosinya. Sebab jika dipendam, situasi kecil yang menimbulkan amarah nantinya akan meledak berkali-kali lipat. Jadi penting untuk anak mengekspresikan emosinya," tutup Tara.

#Changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading