Sukses

Parenting

Cara agar Bayi Bisa Tidur Malam tanpa Sering Terbangun ala Orangtua Prancis

Fimela.com, Jakarta Ketika si kecil baru lahir, orangtua biasanya perlu menyiapkan diri dan mental untuk lebih sering terjaga setiap malam. Pada malam hari, bayi akan lebih sering terbangun dari tidurnya. Rasanya sulit untuk memastikan bayi  bisa mendapatkan tidur malam nyenyak tanpa menangis.

Ada gaya pengasuhan ala Prancis yang efektif untuk membuat bayi bisa tidur malam dengan tenang dan nyenyak. Mengutip buku Bringing Up Bébé, Michel Cohen seorang dokter anak dan penulis buku pengasuhan The New Basics mengungkapkan cara-cara untuk membuat bayi bisa tidur malam dengan tenang. "Intervensi pertama saya, ketika bayi Anda lahir,  jangan selalu langsung menanggapi anak Anda pada malam hari," paparnya. "Beri kesempatan kepada bayi untuk menenangkan dirinya sendiri, jangan langsung merespons, bahkan sejak lahir."

Memberi Jeda dan Mengamati Bayi

 

Ibu-ibu dan para pengasuh Prancis memberi jeda sebalum menangani bayi-bayinya pada siang hari. Saran Cohen untuk memberi jeda sejenak seperti penjabaran alami dari "mengamati" bayi. Seorang ibu tak bisa "mengamati" kalau dia segera bangkit dan menggendong bayi begitu ia menangis. 

Menerapkan jeda sejak bayi lahir bisa menciptakan perbedaan besar terhadap cara bayi tidur. Dalam tulisannya, ia memaparkan, "Orangtua yang agak kurang responsif terhadap keributan larut malam selalu memiliki anak-anak yang mudah tertidur nyenyak, sementara orangtua yang reaktif mempunyai anak-anak yang akan bangun berkali-kali pada malam hari sampai semuanya terasa tak tertahankan."

Saat bayi menangis, ada baiknya untuk memberi jeda sejenak dan mengamati si kecil. Bayi yang masih kecil membuat banyak gerakan dan suara berisik ketika ia tidur. Hal ini normal dan wajar. Jika orangtua segera menghampiri dan menggendong bayi tiap kali ia mencicit, orangtua justru kadang malah membangunkannya. 

Bayi Perlu Belajar Menghubungkan Siklus Tidurnya Sendiri

Saat bayi tidur pada malam hari, normal ia akan menangis sebentar di antara siklus tidurnya, yang berlangsung sekitar dua jam. Apa jadinya jika orangtua tidak memberi jeda sejenak sebelum menenangkan bayi? Jika orangtua otomatis mengartikan tangisan ini sebagai sinyal lapar atau tanda ketidaknyamanan dan segera datang untuk menenangkan bayi, bayinya akan kesulitan belajar menghubungkan siklus ini sendiri. Bila hal ini terjadi, bayi akan "ketergantungan" dengan selalu membutuhkan kehadiran orang dewasa untuk menenangkannya sampai kembali tertidur pada akhir setiap siklus. 

Cohen mengungkapkan bahwa dia tak bermaksud menyarankan orangtua untuk terus diam saja saat bayi menangis meraung-raung. Dia memberi penekanan pada pentingnya memberi kesempatan pada bayi untuk belajar. Saat bayi sudah bisa kembali tidur sendiri (setelah menangis sebentar) meski cuma sekali, maka ia akan lebih mudah melakukannya kali berikutnya tanpa harus ditenangkan lebih dulu oleh orangtua. 

Pada praktiknya mungkin tidak mudah untuk memberi jeda sebelum menenangkan si kecil pada malam hari. Orangtua punya kecenderungan untuk panik dan bergerak cepat menggendong bayi pada malam hari saat ia menangis. Namun, tak ada salahnya untuk mencoba menerapkan pemberian jeda sebelum buru-buru menggendong bayi di tengah siklus tidurnya. 

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading