Sukses

Parenting

5 Penyebab Umum Tantrum pada Anak

Fimela.com, Jakarta Tantrum menurut KBBI adalah kemarahan dengan amukan karena ketidakmampuan mengungkapkan keinginan atau kebutuhan dengan kata-kata. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak, dan kadang tak mudah menghadapi atau menenangkan anak yang sedang tantrum.

Saat anak sedang tantrum, orangtua perlu bersikap responsif. Responsif di sini bukan memarahi atau malah menghukumnya. Melainkan perlu memahami dulu alasan atau penyebab tantrum pada anak. Anak-anak, seperti pada balita punya banyak hal yang ingin diekspresikan. Namun, karena masih belum memiliki kemampuan mengekspresikan diri dengan baik, mereka melampiaskannya dengan menangis atau rewel. Melansir laman timesofindia.indiatimes.com, ada lima penyebab umum tantrum pada anak. Selengkapnya, langsung simak di sini.

1. Lapar

Rasa lapar bisa memicu tantrum pada anak-anak. Karena balita kadang masih kesulitan untuk mengutarakan keinginannya meminta makanan, mereka memilih untuk menangis untuk menyampaikan pesan atau keingiannnya.

2. Capek

Coba perhatikan lagi kondisi si kecil. Apakah dia kecapekan atau baru melakukan banyak aktivitas? Saat balita capek atau letih, mereka cenderung lebih sensitif dan mudah marah.

3. Emosinya Campur Aduk

Saat anak mengalami emosi yang campur aduk atau sedang frustrasi, dia bisa tantrum. Ketidakmampuan mengekspresikan emosi bisa membuat anak merasa tertekan atau frustrasi. Menghadapi anak yang tantrum karena ini perlu dilakukan dengan lebih sabar dan mencoba lebih tenang.

4. Sakit

Saat balita merasa sakit, ia tidak selalu bisa mengucapkan atau mengutarakannya lewat kata-kata. Sampai ketika rasa sakitnya seakan makin parah dan tak tertahankan, maka anak bisa mulai rewel dan tantrum.

5. Situasi yang Penuh Tekanan

Anak-anak bisa mengalami stres tentang hal-hal kecil. Seperti ketika anak-anak takut tidur sendirian di kamar gelap, dia bisa merasa stres dan menyebabkan tantrum. Dalam skenario menghadapi situasi yang penuh tekanan atau menyebabkan stres, anak umumnya akan menangis untuk menyampaikan perasaannya.

Orangtua sebaiknya tidak langsung marah-marah atau malah menyalahkan anak yang sedang tantrum. Tenangkan diri lebih dahulu lalu bantu anak untuk menenangkan dirinya.

Semoga info ini bermanfaat, ya.

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading