Sukses

Parenting

Bayi 29 Hari Meninggal Terpapar COVID-19, Ini 7 Etika Jenguk Bayi di Era Pandemi

Fimela.com, Jakarta Bayi baru lahir rentan terhadap berbagai jenis penyakit. Hal ini disebabkan sistem kekebalan tubuh mereka yang belum cukup sempurna melawan virus, tak terkecuali infeksi COVID-19. Beberapa waktu lalu, berita duka datang dari keluarga bayi Beverly. Bayi berusia 29 hari di Jakarta, Beverly Alezha Marlein, meninggal dunia setelah terpapar COVID-19.

Cerita ini dibagikan langsung oleh salah satu akun Instagram. Diketahui, bayi baru lahir tersebut terpapar akibat klaster keluarga yang berkunjung ke rumah Beverly sebagai tradisi kunjungan menjenguk bayi baru lahir.

Dari kunjungan tersebut, sebanyak 17 orang terpapar COVID-19, termasuk Beverly. "Semua bermula ketika mama Beverly lahiran Baby Bev, dan seluruh keluarga besar jengukin mommy and baby. Dari situ satu keluarga besar mulai + covid hingga kena ke baby Beverly dan 17 anggota keluarga lainnya," tulis akun @hasanayupelitacinta.

Kejadian ini bukan kali pertama terjadi, sebelumnya sudah ada bebarapa kasus bayi terinfeksi COVID-19 dari orang lain. Perlu diingat, kasus penyebaran COVID-19 tertinggi berasal dari klaster keluarga. Untuk itu, sebaiknya para orangtua harus lebih waspada saat membawa bayi baru lahir ke rumah yang berpotensi dikunjungi oleh kerabat atau keluarga besar. Adapun etika yang harus dipatuhi untuk menjenguk bayi baru lahir adalah sebagai berikut.

1. Jangan datang ketika sedang sakit

Jangan pernah mengunjungi bayi baru lahir ketika merasa kondisi tubuh sedang tidak fit. Karena kita tidak akan pernah tahu dampak buruk apa yang terjadi. Demi mencegah lebih banyak risiko, hindari hal ini.

2. Pahami risiko

Baik orangtua maupun penjenguk harus sama-sama paham risiko saat menjenguk bayi, terutama di era pandemi saat ini. Pertimbangkan faktor apapun yang bisa menempatkan bayi dalam risiko tinggi, seperti bayi lahir prematur, berat badan bayi rendah, gangguan neurologis, pernapasan, atau masalah daya tahan tubuh.

Bila si kecil mengalami masalah kesehatan tersebut, ada baiknya bayi tersebut tidak dijenguk dulu. Alih-alih demikian, lakukanlah kunjungan virtual seperti video call.

 

3. Waktu menjenguk

Kepala Divisi Penyakit Menular Anak di Stony Brook Children’s Hospital, Sharon Nachman, mengatakan bayi baru lahir rentan terhadap infeksi atau penyakit dalam enam minggu pertama sejak lahir. Oleh karena itu, jangan mengunjungi bayi baru lahir selama waktu ini.

“Kami sering memberi tahu keluarga untuk membatasi kunjungan di waktu tersebut,” kata Sharon, dikutip dari laman Mommy bites.

4. Jaga jarak

Untuk menghindari penyebaran COVID-19 pada keluarga, jaga jarak itu sangat penting. Terlebih, masih banyak orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa menunjukan gejala apapun. Oleh sebab itu, orangtua dan penjenguk harus selalu waspada.

Sebelum melakukan kunjungan, dokter pengobatan osteopathic, Jay Lovenheim, DO, FAAP dari Lovenheim Pediatrics  mengatakan orangtua harus melakukan konsultasi terlebih dahul dengan dokter anak untuk memutuskan kapan anak bisa diizinkan untuk dijenguk.

“Saat kamu siap untuk memperkenalkan bayi, menjaga pengunjung di balik jendela atau pintu kaca adalah pilihan yang aman. Yang paling aman berikutnya adalah berada di luar dan setidaknya berjarak 6 kaki,” kata Dr. Lovenheim.

5. Cuci tangan dan gunakan masker

Kalaupun bayi sudah diperbolehkan untuk dijenguk oleh beberapa keluarga sehat, orangtua ahrus memastikan kebersihan ruangan, diri sendiri, dan orang yang akan menjenguknya. Minta  mereka mencuci tangan dan menggunakan masker saat datang menjenguk bayi.

"Setiap orang di rumah atau luar ruangan harus mengenakan masker dan meminta orang yang ingin menyentuh bayi untuk cuci tangan, daripada menggunakan sarung tangan. Sarung tangan cenderung bisa menyebabkan kontaminasi silang," ujar Leann Poston M.D., M.B.A., M.Ed., dari Invigor Medical.

6. Tidak menyentuh dan mencium bayi

Hindari melakukan kontak fisik seperti menyentuh atau mencium bayi, karena bayi sangat rentan terhadap berbagai penyakit. Kerabat bisa menunjukan bentuk kasih sayangnya dalam hal lain, seperti memberikan kado untuk sang ibu dan jaga jarak.

7. Batasi jumlah penjenguk

Batasi jumlah penjenguk, terutama saat pandemi COVID-19. Mengutip dari laman Hospital Da Luz, sebaiknya satu orang dalam satu waktu atau tidak lebih dari 2-3 kunjungan per hari. Orangtua juga harus membatasi kunjungan kerabat agar tidak menjenguk setiap hari.

Selain itu, batasi waktu menjenguk. Hindari jenguk bayi dalam waktu terlalu lama di satu ruangan dengan bayi baru lahir. Durasi singkat seperti 5-10 menit saja sudah cukup kok, Sahabat Fimela.

#Elevate Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading