Sukses

Parenting

Mengenal Pentingnya Vitamin K bagi Kesehatan Bayi yang Baru Lahir

Fimela.com, Jakarta Setiap bayi pasti memerlukan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu tumbuh kembangnya. Terutama bagi bayi baru lahir, vitamin sangat diperlukan agar mendapatkan nutrisi tambahan dari air susu ibu (ASI) ataupun sumber lainnya. 

Vitamin untuk bayi baru lahir sebetulnya tidak selalu dibutuhkan, karena secara alami mereka telah mendapatkan nutrisi dari ASI yang diberikan secara eksklusif selama 6 bulan berturut-turut. 

Hal inilah yang membuat banyak orang tua belum sadar akan pentingnya pemberian vitamin, khususnya vitamin K untuk bayi yang baru lahir. Dilansir dari nct.org.uk, bayi baru membutuhkan vitamin K setelah mereka lahir untuk mencegah kelainan pendarahan langka yang disebut haemorrhagic disease of the newborn (HDN). 

Dalam hal ini, vitamin K membantu darah menggumpal dan mencegah pendarahan serius. Pada bayi yang baru lahir, vitamin K ini dapat diperoleh melalui suntikan vitamin K, sehingga dapat mencegah terjadinya vitamin K deficiency bleeding (VKDB) gangguan pendarahan yang berpotensi fatal.

Apa itu vitamin K?

Dikutip dari arnoldpalmerhospital.com, seorang dokter anak di Arnold Palmer Hospital, Dokter Jean Moorjani menjelaskan bahwa vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak dan dibutuhkan tubuh kita untuk membantu membuat protein yang dibutuhkan untuk pembekuan darah. 

Dengan kata lain, ini adalah salah satu cara tubuh untuk bekerja dalam menghentikan pendarahan. Bagi orang dewasa, vitamin K bisa ditemukan dalam sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, brokoli, dan sawi.

Jika seseorang tidak memiliki cukup vitamin K dalam tubuhnya, maka ia mungkin akan mengalami pendarahan berkepanjangan dari luka kecil atau mengalami memar besar dari luka yang relatif kecil.

Kondisi fatal jika bayi tidak memperoleh vitamin K

Berdasarkan keterangan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), faktanya, bayi dilahirkan dengan jumlah vitamin K yang sangat sedikit di dalam tubuhnya. Sehingga, ada risiko kecil namun potensial (sekitar 0,25%-1,7%) bayi yang baru lahir mengalami pendarahan spontan karena kekurangan vitamin K. 

Pendarahan ini dapat terjadi di otak, dan mengakibatkan bayi dapat mengalami cedera dan kerusakan otak yang parah. Selain itu, bayi juga dapat mengalami pendarahan di usus, yang mana tidak terlihat secara kasat mata. 

Maka dari itu, kondisi ini dapat menunda perawatan medis dan menyebabkan konsekuensi serius dan mengancam jiwa.

Sumber vitamin K untuk bayi baru lahir

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa bayi memiliki kadar vitamin K yang sangat rendah di dalam tubuhnya, maka dari itu, bayi baru lahir harus mendapatkan suntikan vitamin K setelah ia lahir. 

Dilansir dari CDC, bayi baru lahir yang tidak mendapatkan suntikan vitamin K, 81 kali lipat lebih beresiko mengalami pendarahan hebat daripada bayi yang mendapatkan suntikan. 

Selain dengan suntikan, vitamin K juga dapat diperoleh melalui oral atau dengan cairan vitamin K yang diberikan melalui mulut dengan dua dosis pada minggu pertama bayi lahir dan saat bayi menginjak usia satu bulan.

Manfaat vitamin K pada bayi baru lahir

Manfaat utama dari suntikan vitamin K adalah dapat melindungi bayi dari vitamin K deficiency bleeding (VKDB), yakni suatu kondisi berbahaya yang dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang, bahkan kematian. 

Selain itu, diagnosis dan pengobatan VKDB seringkali mencakup banyak prosedur dan terkadang menyakitkan, seperti pengambilan darah, CT scan, transfusi darah, atau anestesi dan pembedahan. 

American Academy of Pediatrics telah merekomendasikan suntikan vitamin K sejak tahun 1961 dan telah berulang kali mendukung rekomendasi itu karena risiko suntikan tidak lebih besar daripada resiko VKDB.

Maka dari itu, untuk para orang tua baru, jangan lupa untuk memberikan vitamin K bagi bayi yang baru lahir, ya!

 

*Penulis: Chrisstella Efivania.

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading