Sukses

Parenting

Anak Kim Kardashian Tonton Video Seks dengan Mantan Pacar, Ini Dampaknya pada Kesehatan Mental Anak

Fimela.com, Jakarta Kim Kardashian panik melihat putranya yang berusia enam tahun, Saint, menyaksikan video seksnya bersama Ray J, mantan kekasihnya pada 2007. Terungkap dalam cuplikasi episode pertama, The Kardashians Hulu, menjelaskan bagaimana Saint bisa mengakses video seks ibunya.

Dalam serial keluarga tersebut, ada sebuah adegan yang memperlihatkan anak berusia enam tahun sedang bermain game di iPad, bernama Roblox. Saat bermain permainan tersebut muncul sebuah iklan untuk sebuah artikel tentang Kim Kardashian dan mantan kekasih Ray J.

Saint pun menangis setelah melihat apa yang telah ia saksikan. Kim Kardashian langsung menghubungi pengacaranya untuk mengusut masalah tersebut, terutama soal mengapa video skandal itu muncul lagi.

Kepanikan Kim Kardashian cukup beralasan. Mengutip dari US Weekly, perempuan berusia 41 tahun itu sangat takut jika ia harus berbagi masa lalunya yang terdiri dari skandal seks kepada anak-anaknya.

 

Pandangan psikologis anak

Berkaca dari pengalaman Kim Kardashian, tentu akan ada dampak secara psikis yang mungkin dialami oleh sang anak. Mengutip dari Dailymail.co.uk, terdapat sebuah studi yang menunjukkan seorang anak yang menyaksikan pornografi sejak dini akan menyukai seks lebih awal dan cenderung mengadopsi perilaku seks yang tidak sehat di kemudian hari.

Dengan adanya temuan ini, para peneliti berhadap agar edukasi seks bisa lebih diarahkan sebelum terbentuk perilaku tidak baik.

Para peneliti dari University of Buckingham melihat efek dari menonton materi seksual eksplisit di usia muda pada perilaku seksual.

"Studi kami meneliti bagaimana paparan materi seksual eksplisit, didefinisikan sebagai media yang menggambarkan perilaku seksual tanpa sensor, dapat mempengaruhi adopsi perilaku seksual berisiko," kata Elysia Walkter, rekan penulis studi tersebut.

 

Dampak bagi anak

Perilaku seksual berisiko yang dimaksud merupakann perilaku yang menempatkan seseorang pada risiko tinggi tertular infeksi menular seksual.

Selain itu, Dr. Sharon Cooper, seorang dokter anak forensik dan anggota fakultas di Fakultas Kedokteran Universitas North Carolina menyebut bagaimana gambaran akan memengaruhi anak-anak.

Menurutnya, pornografi akan menormalkan aktivitas seksual, menyakiti dengan menggambarkan kurangnya hubungan emosional antara pasangan suka sama suka, kontak seksual tanpa pengaman, hingga kekerasan dan pemerkosaan.

 

Anak-anak belajar dengan meniru

Dr. Cooper pun berpendapat anak-anak dan remaja lebih rentan terhadap gambar porno karena anak-anak sebagian besar belajar dari meniru. Sehingga ketika menyaksiksa video seks, ia akan mengalami apa yang dilakukan orang lain dan meniru perilaku tersebut.

Meski akses internet memudahkan kehidupan masyarakat, orangtua harus menyadari bahwa ada banyak potensi yang membahayakan kesehatan fisik maupun mental anak. Video seks yang mungkin disaksikan anak-anak bisa dicegah dengan fitur pengawasan orangtua.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading