Sukses

Parenting

Selain Merusak Mental, Ini 5 Bahaya Membentak dan Memukul Anak

Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua menginginkan yang terbaik untuk anaknya, terkadang cara para orangtua mengajari dan mengasuh anak pun berbeda-beda. Dilansir dari healthline.com orangtua pasti pernah merasa kesal dan frustasi kepada anak, terutama ketika sang anak menunjukkan perilaku yang tidak baik.

Seringkali orangtua tidak dapat menahan emosi sehingga secara tidak langsung membentak dan memukul anak. Mungkin banyak yang tidak sadar bahwa dengan memukul dan membentak anak dapat memengaruhi perkembangan kepribadian dan kesehatan anak dalam jangka panjang.

Tindakan disiplin orangtua yang begitu keras seperti membentak dan memukul anak dapat berdampak besar kepada anak, bahkan telah ditemukan studi klinis dampak jangka panjang dari tindakan tersebut. Berikut 5 bahaya membentak dan memukul anak yang harus sahabat Fimela ketahui.

1. Mengubah perilaku anak menjadi lebih buruk

Para orangtua mungkin berpikir bahwa dengan membentak atau memukul anak dapat memberikan efek jera terhadap perilaku buruk mereka. Akan tetapi, nyatanya tindakan ini dapat mengubah pribadi anak menjadi lebih buruk. 

Dalam sebuah studi yang dilakukan mengenai hubungan orangtua dan anak menunjukkan bahwa tindakan disiplin seperti membentak dan memukul anak membuat mereka menjadi lebih buruk di masa depan, baik tindakan dari ibu maupun ayah sama-sama mengubah perilaku sang anak.

 

 

2. Menyebabkan depresi pada anak

Selain membuat anak merasa takut, sedih, dan sakit hati membentak dan memukul anak dapat menyebabkan masalah psikologis yang membuat anak depresi dan trauma, biasanya masalah ini dapat terbawa hingga anak dewasa.

Dalam sebuah studi yang dilakukan mengenai peningkatan masalah perilaku pada anak 13 tahun. Ditemukan bahwa anak yang mendapat perlakukan buruk dari orangtua seperti dibentak dan dipukul memiliki peningkatan gejala depresi. Tak hanya itu, banyak juga penelitian lain yang menunjukkan hubungan antara tindakan kekerasan dengan depresi dan kecemasan.

Jika gejala seperti ini terus terjadi dapat menyebabkan adanya perilaku buruk yang berkembang menjadi tindakan merusak diri sendiri, seperti penggunaan narkoba, kekerasan, hingga peningkatan aktivitas seksual.

3. Mengubah cara otak berkembang

Banyak yang tidak menyadari dengan mengasuh anak melalui tindakan membentak dan memukul dapat mengubah cara otak anak untuk berkembang. Hal ini terjadi karena otak manusia memproses informasi dan peristiwa negatif lebih cepat dibandingkan dengan informasi dan peristiwa yang positif.

4. Merusak kesehatan fisik

Setiap orangtua memang memiliki pola asuh yang berbeda-beda dalam membesarkan anak. Namun, perlu diketahui bahwa tindakan yang dilakukan orangtua seperti memukul dan membentak anak dapat menjadi sebuah pengalaman yang tanpa disadari dapat membentuk anak ketika dewasa.

Kesalahan pola asuh dapat merusak kesehatan fisik sang anak, hal ini terjadi karena sejak kecil anak selalu mendapatkan perilaku yang kurang mengenakan sehingga terjadilah masalah kesehatan saat sudah dewasa. Selain itu, berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan diketahu bahwa stres yang dimiliki oleh anak dapat berdampak jangka panjang bagi kesehatan fisiknya.

5. Menyebabkan sakit kronis

Baru-baru ini sebuah studi menemukan bahwa terdapat hubungan antara pengalaman masa kecil yang negatif, seperti dipukul dan dibentak dapat menyebabkan timbulkan penyakit kronis. Adapun penyakit tersebut seperti radang sendi, sakit kepala, masalah punggung dan leher, serta nyeri kronis lainnya.

 

3 tindakan yang harus dilakukan setelah membentak dan memukul anak

Bagi sahabat Fimela yang terlanjut membentak anak cobalah untuk terapkan ketiga hal dibawah ini, seperti:

1. Tenangkan diri

Jika sahabat Fimela tidak sengaja terpancing emosi dengan membentak ataupun memukul sang anak cobalah untuk memenangkan diri dengan masuk ke ruangan lain yang sepi. Setelah itu, tutuplah mata dan tarik napas dalam-dalam, jika cara ini tidak berhasil cobalah untuk melakukan aktivitas yang menenangkan yang dapat membantu pikiran menjadi lebih rileks, seperti merajut atau menyulan.

Pilihan lain yang dapat dilakukan oleh sahabat Fimela adalah menenangkan diri dengan melakukan berbagai latihan fisik seperti berjalan atau jogging, sahabat Fimela pun dapat melakukan aktivitas ini di rumah.

2. Tenangkan anak

Setelah menenangkan diri, sahabat Fimela dapat menenngkan anak. Jika sahabat membentak atau memukul anak segeralah meminta maaf dengan mengatakan bahwa tindakan tadi merupakan ledakan emosi sementara. Biasanya ketia orangtua menenangkan anak mereka akan merasakan risih, terganggu, bahkan kesal. 

Jika sahabat Fimela memiliki anak yang masih kecil, cobala untuk menghiburnya dengan memeluk dan redakan tangisannya. Bantu mereka mengekspresikan kemarahan dengan cara yang tepat.

3. Minta maaf 

Tindakan membentak dan memukul anak merupakan sebuah tindakan yang dalam dalam pola asuh orangtua, tidak semua masalah harus diselesaikan dengan bentak atau pukulan. Oleh karena itu, jika sahabat Fimela kelepasan dalam mengasuh anak cobalah untuk bicara tenang bersama anak, serta beri tahu mereka tentang perasaan sahabat Fimela dan tanyakan mengenai perasaan mereka.

Metode ini dapat membuah sahabat Fimela dan anak menjadi lebih dekat karena tahu isi perasaan masing-masing. Hal ini juga dapat mengajarkan anak mengenai memecahkan masalah tanpa emosi, serta mengajarkan mereka dalam mengambil sebuah ketupusan.

 

Penulis: Angela Marici

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading