Sukses

Beauty

Eat This, Don't Eat That!

Vemale.com - Punya tubuh indah, langsing dan bugar bukanlah suatu hal yang menyiksa diri. Anda tak perlu melewatkan kenikmatan beragam hidangan yang memang lezat untuk disantap, tanpa takut dengan angka timbangan berat badan. Asup makanan secara sehat dengan porsi tepat, selalu bergerak aktif, dan biarkan alam kehidupan yang menentukan hasil akhirnya. Myth: Minum susu bikin gemuk Fact: Anda butuh banyak kalsium Jika Anda sudah tahu manfaat susu, mengapa masih ragu untuk meminumnya? Susu mengandung protein, vitamin A dan D, mineral serta kalsium tinggi. Dalam 100 gram susu ada sebanyak 116-290 miligram kalsium yang bisa membantu menjauhkan resiko osteoporosis. Tip: Konsumsi susu 1-2 gelas tiap hari. Biasakan mengonsumsi susu low-fat atau non-fat. Myth: Avokad si buah terlarang Fact: avokad mampu tekan kadar kolesterol jahat Avokad mengandung asam lemak omega-9 yang dapat menekan LDL alias lemak jahat dalam tubuh. Avokad memiliki kandungan serat cukup tinggi, sehingga mampu menyerap kelebihan LDL dan membuangnya bersama sisa pembakaran lain. Kandungan vitamin B dan E di dalam avokad, dapat menjaga kesehatan kulit, mencegah penuaan dini serta memperkuat sistem imun tubuh. Tip: Asup alpukat tanpa dressing seperti gula atau susu kental manis. Avokad juga bisa dijadikan pengganti mentega pada roti. Myth: Mentega lebih baik dari minyak goreng Fact: Minyak goreng mengandung lebih sedikit LDL (lemak jahat) Salah satu kandungan dalam mentega adalah krim susu, yang kolesterolnya jauh lebih tinggi dibanding minyak. Terlebih, jika minyak yang terbuat dari bahan nabati, seperti minyak wijen dan minyak zaitun. Meski minyak mengandung lebih banyak lemak nabati dibanding mentega, namun kandungan lemak baik dalam minyak, lebih banyak dan lebih mudah diurai oleh tubuh dibanding mentega. Tip: Hindari memasak dengan menumis. Biasakan mengukus atau merebus, namun jika terpaksa, maka gunakanlah minyak nabati agar mudah diurai tubuh. Myth: Banyak makan telur, aman Fact: Banyak makan telur, kolesterol Para atlet memang mengonsumsi telur untuk kebutuhan pembentukan otot tubuhnya. Namun, yang biasa dikonsumsi hanyalah putih telurnya saja. Selain itu, atlet juga memiliki panduan diet dengan membatasi konsumsi telur. Mereka juga mengimbangi dengan berbagai nutrisi lain serta aktivitas yang cukup berat dan rutin (seperti latihan-red). Telur memang memiliki kandungan B Kompleks dan mineral, namun kolesterol yang terkandung dalam kuning telur, juga sangatlah tinggi. Tip: Biasakan membatasi konsumsi telur seminggu hanya 2 kali. Selain itu, imbangi juga dengan mengasup berbagai sayuran yang mengandung vitamin A, D, E, K seperti taoge dan wortel, guna membantu melarutkan lemak. Myth: Pantang makan daging bikin kurus Fact: Daging ikan cegah jantung Daging merupakan makanan yang kaya asam amino essensial bagi tubuh. Di dalam ikan, terkandung asam lemak omega-3 yang berguna mencegah penyakit jantung, serta omega-6 yang mampu meningkatkan pembakaran energi dalam tubuh serta mencegah penyakit jantung koroner. Tip: Perbanyak konsumsi daging dari ikan dibanding ayam atau sapi. Jika ingin menyantap daging ayam atau sapi, maka pastikan Anda telah membuang kulit dan lemaknya. Untuk penggemar steak, hindari T-bone yang berlemak atau steak prime rib. Myth: Es krim bikin badan melar Fact: Es krim, mudahkan penguraian lemak tubuh Es krim memang mengandung lemak dan kolesterol yang cukup besar karena bahan dasarnya adalah susu. Namun di balik itu, es krim memiliki kandungan kalsium yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi hormon pengurai lemak dalam tubuh, zat besi, protein serta sederetan vitamin seperti A, B, D, E. Tip: Konsumsilah es krim yang diberi topping buah-buahan segar. Selain itu, konsumsilah es krim gelato atau rendah lemak lainnya. Myth: Kacang-kacangan bikin gemuk Fact: Kacang-kacangan menurunkan tekanan darah Penelitian di Purdue University Indiana, AS, menyatakn mengonsumsi kacang-kacangan bisa memberikan rasa kenyang lebih lama dibanding crackers meski dalam jumlah sama. Kacang-kacangan mengandung omega-9 yang merupakan lemak baik dan mampu menurunkan kadar lemak jahat dalam tubuh. Tip: Konsumsi kacang-kacangan seperti almond, hazelnut dan walnut dapat memperlebar pembuluh arteri, menurunkan tekanan darah karena kandungan asam amino arginine. Myth: Tidur siang, lemak menumpuk Fact: Tidur siang, kurangi stres Tidur siang memiliki efek positif, seperti menjaga kadar hormon stres (kortisol) karena membuat pikiran lebih segar saat bangun. Saat tidur pun, Anda akan mendapat suplai darah yang cukup dibanding saat beraktivitas. Namun yang perlu diingat, jumlah keseluruhan waktu tidur dalam sehari sekitar 6-7 jam untuk dewasa. Sehingga tidur siang bukanlah penambah jam tidur. Tip: Tidur siang yang baik adalah jika dilakukan dalam waktu singkat, yakni 30 menit. Karena terlalu lama tidur siang hanya akan membuat tubuh Anda kurang gerak dan lemak di dalam tubuh tidak akan terbakar. Selain itu, tidurlah setelah 1-2 jam sesudah makan. Langsung tidur setelah makan hanya akan memicu masalah dalam lambung. [initial] Source: Fitness Magazine, Edisi Mei 2011, Halaman 86 (Fitness/miw)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    Loading