Sukses

Beauty

Dari Glossy Hingga Matte, Ini Tren Lipstik Selama Beberapa Decade

Fimela.com, Jakarta Meski tren makeup selalu berubah dari musim ke musim, bahkan dari bulan ke bulan, namun tetap ada tren yang menonjol tiap dekade. Salah satu tren makeup yang paling menjadi sorotan tiap musimnya adalah lipstik. 

Dilansir dari Bustle, warna lipstik yang populer dari masa ke masa tak hanya sekadar menjadi tren begitu saja. Pasalnya, ada banyak hal yang memengaruhi shade tersebut begitu digemari dan pada akhirnya menjadi tren dalam suatu masa. 

Misalnya, faktor sejarah dan juga warna yang senuansa dengan musim. Bukan hanya warna yang menjadi tren pada pewarnaan bibir, namun juga jenis pewarnanya.

Seperti tren tahun 1920-an. Dilansir dari Byrdie, pada masa tersebut, warna merah menyala pada bibir bukan warna yang dianggap menarik. Namun, warna merah yang agak gelap justru banyak digemari. 

Pasalnya, warna ini dianggap menjadi warna yang paling pas untuk menekankan bentuk cupid bow. Pada era ini pula, bentuk cupid bow yang tegas menjadi tren. 

Sepuluh tahun berikutnya, tren lipstik pun berubah. Jika dekade sebelumnya lipstik 'digambar' cenderung masuk ke area dalam bibir dan menegaskan cupid bow, perempuan tahun 1930-an justru mulai mewarnai bibir hingga agak sedikit lebih lebar dari garis bibir asli, atau disebut juga dengan drawn outward style. 

Bentuk dan cara pemakaian lipstik pada dekade selanjutnya justru tidak begitu penting. Dilansir dari Minq, perempuan di tahun 1946 lebih fokus kepada lipstik itu sendiri. Di tahun ini, perempuan di Amerika dan Eropa terpaksa harus bekerja karena para pria dan suami harus berperang. Lipstik kemudian menjadi identitas perempuan sekaligus bentuk kebebasan mereka di era tersebut. 

Lipstik kemudian menjadi simbol kekuatan perempuan. Meskipun zaman sudah maju beberapa dekade, warna merah dan oranye tetap menjadi  warna paling populer pada saat itu. 

 

Era Kejayaan Lipgloss

Lipstik pada tahun '20 hingga 60-an cenderung matte. Selain agar tidak cepat hilang dan membekas usai menciup pasangan, lipstik yang awet pada bibir sangat populer. Namun, di tahun '70, seiring dengan masuknya musik disko dan kehidupan gemerlap malam, perempuan pada saat itu mulai menggunakan lipgloss yang melengkapi disco look. 

Lipgloss masih menjadi tren hingga era milenium alias 2000-an. Namun, lipgloss pada masa ini tidak lagi bertemakan disko, namun, tulis Byrdie, digunakan untuk mempertegas kecantikan natural. Warna-warna lipgloss tak lagi bertaburkan gliter seperti masa disco look, namun lebih menonjolkan warna pastel dan merah muda yang akan memberikan kesan lebih muda dan segar. 

Matte dan Warna Gelap

Meski warna merah dan nude masih banyak digemari, warna-warna gelap mulai menjadi tren. Awal kemunculan tren ini, dilansir dari Minq, sekitar tahun 2016, ketika Kylie Jenner mempopulerkan warna lipstik cokelat bold bersamaan dengan brand makeup yang dikeluarkannya. 

Meski lipgloss juga masih banyak dipakai, matte dan tekstur lipstik yang lembut hingga kini lebih banyak digemari. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading