Sukses

Beauty

Stres Karena Putus Cinta Bisa Sebabkan Gangguan Mental Hingga Kematian

Patah hati rasanya sangat sakit. Anda yang pernah mengalami hal ini pasti pernah merasakan bagaimana sedih dan kacaunya hidup karena patah hati. Jika Anda berhasil melewati masa-masa ini, berarti Anda adalah wanita yang kuat, karena ada lho sindrom gangguan kejiwaan akibat patah hati, namanya Broken Heart Syndrome.

Sering Terjadi Pada Wanita

Faktanya, beberapa pasien di rumah sakit jiwa mengalami masalah karena cinta. Dilansir oleh health.yahoo.net, kehilangan orang yang dicintai, dalam hal ini putus cinta, membuat seseorang seperti kehilangan separuh nyawanya. Serangan ini dapat mengakibatkan stres yang sangat parah, sehingga tidak hanya kesehatan mental yang terganggu, kesehatan fisik juga bisa mengalami masalah.

"Sindrom patah hati bisa disebabkan banyak hal, misalnya kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan atau putus cinta," ujarĀ  Malissa Wood, MD, wakil direktur dari Corrigan Women's Heart Health Program. "Sindrom ini lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria," lanjut sang dokter.

Mulai Sesak Napas Hingga Serangan Jantung

Beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul akibat stres yang ditimbulkan oleh broken heart syndrome antara lain nyeri dada, sesak napas bahkan serangan jantung yang bisa menyebabkan kematian. Biasanya, gangguan yang diakibatkan oleh stres parah akan berpengaruh pada denyut jantung, sehingga kerja jantung akan melemah atau sebaliknya, bertambah kuat. Kasus ini memang jarang terjadi, namun tidak bisa dipungkiri bahwa sindrom patah hati bisa membahayakan kesehatan.

Karena itu, jika Anda sedang mengalami patah hati, menangislah atau curhat dengan orang yang Anda percaya. Kadang menangis memang tidak menyelesaikan masalah, namun bisa meringankan beban di hati Anda. Yang paling penting, tetaplah berdoa karena Anda pasti akan tersenyum lagi setelah menghadapi sakitnya patah hati.

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading