Sukses

Entertainment

Eksklusif, Transisi Alexa Bangkit dari Masa Sulit

Fimela.com, Jakarta Terhitung hampir satu dekade pertahanan band Alexa telah diuji. Kendati guncangan demi guncangan seolah tiada henti menyapa, panggung pun jadi saksi bisu mereka saling mengenal untuk dapat mencari jalan terbaik bersama-sama.

***

Bukan perkara mudah bagi grup musik pelantun Jangan Pernah Pergi ini mantap menjaga musikalitas. Grup yang kini konsisten digawangi oleh Aqi (vokal), Satrio (gitaris), dan Fajar (drum) tersebut tersadar bahwa kenyamanan formasi bertiga terasa ada satu hal yang hampa.

Eksklusif Alexa (Photographer: Adrian Putra/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Album Dulu, Kemarin, Sekarang menjadi jawab dari celah yang tidak terisi selama bertahun-tahun. Dulu, Kemarin, Sekarang juga menjadi refleksi apa yang telah terjadi di masa lalu dan pembuktian eksplorasi diri.

Album ini dilengkapi ide-ide segar para personel untuk mengulik lagu termasuk mengaransemen ulang lagu Cinta Melulu. Bukan tanpa alasan, tetapi Alexa mengaku bahwa mereka tidak mampu membuat lagu dengan lirik berat seperti yang dilakukan sang empunya lagu, Efek Rumah Kaca.

"Karena kita nggak bisa bikin lagu kayak Cinta Melulu, liriknya berat banget, bikin lirik kayak gitu susah," ungkap Aqi ketika berbincang dengan Bintang.com di Sektor 9 Bistro, Bintaro, Tangerang, beberapa waktu lalu.

Eksklusif Alexa (Photographer: Adrian Putra/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Selain itu, Alexa juga memiliki rencana lain terkait karya terbaru sebagai bentuk perayaan hari jadi ke-10 bulan September mendatang. Seperti merangkum single-single terbaik yang mereka miliki dalam sebuah project The Best.

Alexa berbagi kisah soal bagaimana mereka bangkit dari keadaan yang sempat membuat goyah, kiat menjaga eksistensi bermusik, berani menghadapi perubahan, mimpi terbesar hingga project ke depan. Simak wawancara eksklusif Bintang.com bersama Alexa lewat rangkuman berikut ini.

Masa Pembelajaran

Perjalanan hampir 10 tahun, tentu banyak hal yang telah Alexa lalui. Mereka pun berbagi kisah saat menghadapi perubahan dan berbicara soal project selanjutnya.

Bagaimana Alexa memaknai hampir 10 tahun bersama?

Fajar: Lama, buat gue ini band yang gue tergabung utuh dari awal yang terlama, maksudnya gue ikutan formed. Gue rasa Satrio juga. Ini band journey kita bertiga.

Aqi: Band yang ikut mewarnai kehidupan kita selama 10 tahun ini non stop.

Fajar: Menjadi bagian penting dari hidup kita pribadi juga akhirnya. Dan kalau kita tarik mundur, ini bukan band yang terbentuk dari sahabat SMA, kuliah atau teman, ini kita benar-benar suka musik ketemu di panggung-panggung akhirnya selama 10 tahun itu kita belajar saling mengenal yang tadinya berlima akhirnya jadi bertiga itu signifikan. Disaat akhirnya Alexa berformasi bertiga itu start di tahun 2012 dan kita nggak di label lagi itu signifikan sekali perubahan itu. Boleh dibilang masa dark atau pembelajaran itu di tahun 2011 sudah mulai saat Rizky keluar terus nggak bekerja sama dengan Mono, bukan keluar jadi kita memang ngomong udah nggak bisa. Sampai 2015 kita akhirnya tersentak, yuk kita bikin album itulah masa pembelajaran kita yang terbesar di mana kita juga secara hubungan belajar banyak banget.

Eksklusif Alexa (Photographer: Adrian Putra/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Di masa dark, pembelajaran apa yang dipetik Alexa?

Aqi: Pembelajaran yang paling penting adalah benar-benar there's a will, there's a way kalau kita pantang menyerah dan berjuang terus akan ada jalannya.

Fajar: Band ini gue ngerasa nggak band yang ngotot tapi bukan ngotot dalam usaha berlebihan tapi persistent, gue pengennya jalan aja gimana caranya ini tetap ada.

Satrio: Lebih tepatnya, band ini semuanya pemikir jadi kalau semuanya ada yang harus diselamatin ya kita mikir bareng-bareng dan sama-sama bikin formula.

Fajar: Kita ngototnya kita nggak boleh bubar.

Cara menjaga eksistensi Alexa?

Fajar: Intinya by the end of the day tetap tarik ulur kita akhirnya menemukan term baru disaat lagi jenuh. Terus terang aja habis Lebaran udah sedikit liburan kita ada ide-ide baru next mau ngapain. Kita akan ngejar mendapatkan energi seperti sekarang.

Nyaman bertiga, ada rencana mencari pengganti?

Satrio: Sejauh ini kita nggak cari pengganti tetap bertiga aja. Susah ngejarnya, ini sudah jadi keluarga.

Eksklusif Alexa (Photographer: Adrian Putra/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Proses transisi untuk beradaptasi dari berlima ke bertiga?

Aqi: Ribetnya pasti ada, tadinya berlima jadi berempat ada porsi satu orang yang ke tutup sama yang lain. Itu lebih technical dan masuk di masa gelap tadi di mana kita harus menyiasati ini. Ketika sudah ok, cabut lagi satu menyesuaikan kembali kita musti gimana. Sampai akhirnya kita 2015 akhir mengeluarkan album lagi sebenarnya musiknya gampang aja nggak pakai ribet. Gimana caranya kita harus main bertiga doang tetap bisa dimainkan dengan nyaman.

Apa project ke depan?

Fajar: Konkret belum, baru banget kita ngomongin grand plan tapi belum bisa menjelaskan seperti apa. Tapi rencana untuk mengeluarkan sesuatu baik itu kejutan atau album itu sudah ada. Tapi yang pasti yang kita keluarkan adalah lagu keenam dari album yang terakhir kita buatkan video klipnya.

Apa mimpi terbesar Alexa yang belum tercapai?

Fajar: Kalau jangka pendek kita pengen bikin konser sendiri yang sesuai dengan keinginan kita. Jangka panjang, pengen terus bermusik bareng. Alexa juga berusaha chill dalam mencari job nggak ngotot. 

Perubahan dan Project ke Depan

Tidak hanya soal menghadapi perubahan, Alexa juga menjelaskan soal project ke depan. Meski masih rahasia, mereka berjanji akan kembali dengan suguhan istimewa.

Cerita manggung yang tak terlupakan?

Fajar: Banyak sih, salah satu yang nggak terlupakan pas pertama kita ke Kuala Lumpur itu ajaib, pertama kali kita manggung tapi paling tak terlupakan. Berantakan soalnya memang kita orang-orang baru kenal dan kita bekerja intinya band studio.

Satrio: Bandnya dibikin di studio kalau manggung satunya kemana.

Fajar: Akhirnya bisa manggung seperti sekarang butuh proses juga dan padahal setiap orang tadinya udah punya band masing-masing. Akhirnya kita menghargai proses itu pas hari ini, pas dulu kesel banget.

Bagaimana makna proses buat Alexa?

Satrio: Semuanya sih, kalau yang instan-instan jatuhnya cepat.

Perubahan yang paling terasa?

Aqi: Sekarang lebih pengertian satu sama lain. On-stage maupun offstage dalam kehidupan bermusik maupun kehidupan dunia. Sudah terbiasa satu sama lain.

Fajar: Sudah mengerti porsi-porsinya seperti apa.

Eksklusif Alexa (Photographer: Adrian Putra/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Konflik pasti ada, kiat mengatasi?

Fajar: Intinya kita membahas sesuatu itu selalu makan, kedua tarik ulur itu tadi, di saat keadaan nggak ok take a break. Jangan ngotot harus selesai hari itu. Itu sih kalau kita, tapi yang di underline dari tadi karena kita 10 tahun ini banyak band yang bilang keluarga, sahabat, best friend, kita nggak muluk-muluk kita good friends kita keluarga tapi kita nggak berusaha membuat ini terlalu erat.

Akan 10 tahun, apa momen yang akan dicetak?

Aqi: Kita mau ngeluarin mudah-mudahan kalau semuanya lancar kita mau bikin The Best karena kita belum punya The Best sampai sekarang dan kalau dihitung-hitung sudah 30 single kita keluarin yang kedengeran cuma beberapa aja karena sesuatu dan lain hal. Apapun itu kita pengen mengumpulkan single-single tersebut dan kita keluarin.

Alasan memilih Cinta Melulu dari Efek Rumah Kaca untuk di aransemen ulang?

Aqi: Kita agak jenuh juga sama yang kemarin-kemarin kita butuh pancingan sesuatu dan ini pancingan kita lumayan sering bawain Cinta Melulu pas manggung sekalian aja jadi pancingan bikin album yang kemarin, baru lagu lain menyusul dan lagunya keren.

Satrio: Sama bosennya adalah kalau diri gue pribadi Alexa selalu dibilang identik dengan lagu cinta padahal nggak ada. Lagu cinta itu minim.

Fajar: Itu vibe yang sama sekali kita sadar sebagai band dan Satrio sebagai songwriter nggak bisa nulis kayak gitu, gaya kita beda.

Eksklusif Alexa (Photographer: Adrian Putra/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Harapan Alexa untuk karier bermusik?

Fajar: Nggak mulu balik yang tadi pengen ngeband sampai lama, kasarnya sampai nggak bisa ngeband lagi gue pribadi semoga bisa menjadi influence buat teman-teman perjalanan Alexa itu bisa direfleksikan kalau bikin band seperti ini. Kayak kita melihat beberapa teman-teman contohnya Sheila on 7, Naif jadi gue pengen orang-orang melihat kita kayak kita melihat band lain. Kita punya panutan, karena suka atau nggak suka, karena setiap orang akan lebih mudah kalau orang punya panutan mudah-mudahan kita bisa memberikan influence yang baik.

Musik di mata Alexa?

Satrio: Kalau musik sudah nggak bisa lepas kalau gue pribadi kalau nggak ada musik, gila.

Aqi: Gue setuju sih, mungkin satu yang tak bisa lepas dari kehidupan kita masing-masing, nggak ngapa-ngapain dengerin musik.

Fajar: Musik itu sebenarnya identitas maksudnya lo orangnya seperti apa. Itu buat kita identitas, bedanya jauh lagi. Yang menjadi valuelable dengan perbedaan itu kita bisa main musik bareng. Karena kebanyakan band seleranya mirip.

Pasang surut perjalanan bermusik Alexa tidak membuat mereka menyerah begitu saja. Menggali musikalitas dengan eksplorasi jadi satu kunci utama. Bulan September mendatang menjadi perayaan 10 tahun Alexa bersama, semoga bisa terus menyajikan karya. Sukses selalu, Alexa.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading