Fimela.com, Jakarta Beberapa waktu silam, Shailene Woodley menjadi pusat perhatian publik setelah ia ditangkap oleh pihak kepolisian. Aktris kelahiran 15 November 1991 ditangkap polisi setelah dirinya berunjuk rasa menentang pembangunan pipa minyak di North Dakota, Amerika Serikat.
Dan ternyata penangkapan itu menyisakan trauma di dalam dirinya. Hal tersebut terungkap saat ia menjalani sesi wawancara dengan Marie Claire UK. Seperti yang dilansir dari People, pemain film The Descendants ini menjalani standar saat masuk penjara.
Advertisement
Standar itu termasuk pemeriksaan seluruh tubuh dalam keadaan bugil. "Aku diperiksa dengan melepas semua pakianku. Aku disuruh bugil, balik badan, dan memperlihatkan bokongku. Mereka seperti mencari narkoba di bokongku," tuturnya.
Selain itu, Shailene Woodley juga menceritakan betapa mengerikannya saat ia masuk ke dalam sel. "Saat kamu berada di dalam penjara dan mereka menutup pintunya, kamu akan sadar bahwa tidak ada yang bisa menyelamatkanmu. Jika ada kebakaran dan mereka memutuskan untuk tak membuat pintu, kamu akan mati. Kamu seperti binatang yang dikurung," ujarnya.
Setelah peristiwa itu, Shailene Woodley mengaku jika ia mengalami trauma. Bahkan ia sampai mematikan smartphonenya selama tiga bulan. Walaupun demikian, ia tidak menyerah soal perjuangannya tentang isu lingkungan.
"Tidak ada yang lebih pantas untuk diperjuangkan untuk satu sama lain. Planet ini akan baik-baik saja. Tapi manusianya yang terancam. Kita benar-benar rusak," jelas Shailene Woodley.