Sukses

Entertainment

Fanny Fabriana, Menikahi Laki-Laki Idaman & Memiliki Kehidupan Super Bahagia

Next

Fanny Fabriana

Menikahi laki-laki idaman

Saya memang menikah laki-laki idaman saya. Susah banget menemukan sosok suami yang dalam arti sebenarnya bisa memahami pekerjaan yang saya jalani dari dulu hingga sekarang. Ini memang terdengar sudah banyak yang bilang, tapi memang masalah inilah yang harus dihadapi kalau berprofesi di dunia hiburan. Saya banyak sharing dengan teman-teman seprofesi dan mereka pun menghadapi hal yang sama. Yang menjadi suami dari istri yang berprofesi sebagai entertainer harus lebih banyak pengertiannya, lebih sabar, dan bisa mendukung pekerjaan. Itu kualitas yang saya dapat dari pribadi Zacky, selain juga karena faktor keluarganya yang harmonis dan sayang dengan saya. Dulu di awal kami jalan bareng, dia yang bersekolah di luar negeri dan nggak tahu apa-apa siapa saja selebriti Indonesia, sempat kaget kalau saya tiba-tiba diminta foto bareng. Kini, saya bisa kembali secepat ini untuk beraktivitas lagi setelah melahirkan pun, juga karena pengertian dan dukungan dari dia. Tanpa itu, saya nggak mungkin bisa sebahagia ini kembali bekerja karena selalu diantar ke lokasi syuting lengkap bersama Kimora, persis seperti diantar mau sekolah hahaha…

Dilamar secara romantis, saya merasakannya…

Zacky berhasil membuat saya ternganga kaget. Saya dilamar ala film romantis di tengah mini konser Glenn Fredly. Tiba-tiba di track “How Can I”, dia berlutut di hadapan saya lengkap dengan cincin, menyatakan keinginannya untuk menikahi saya. Sangat shock, saya cuma bisa diam dan berpikir kalau film-film romantis itu bohong saat perempuan yang dilamar bisa dengan cepat menjawab, karena yang saya lakukan waktu itu hanya bisa terdiam, sementara Zacky sudah lebih dulu memasangkan cincin ke jari saya. Setelah sadar ada cincin di jari, baru saya bisa jawab “ya. Saya pantas kaget seperti itu, karena kami saat itu belum ada pembicaraan sama sekali untuk menikah. Ternyata, malah Zacky yang telah mempersiapkan semuanya, karena sebelum melamar sudah menghadap ke papa mama saya untuk meminta izin meminang saya. Belakangan saya tahu kalau Zacky dibantu Glenn dan Angga Sasongko, teman sekalgus sutradara salah satu film yang saya bintangi, “Hari Untuk Amanda”, untuk mengatur semua itu agar Zacky lancar melamar saya tepat di lagu itu. Makanya lagu itu jadi memorable banget dan kami pakai untuk scoring video akad pernikahan kami.

Next

 

Fanny Fabriana

Satu cinta untuk selamanya

Hidup saya berubah sangat cepat. Menikah, tak lama hamil, lalu sekarang sudah punya anak. Nggak ada waktu istirahat untuk saya beradaptasi sejenak. Lebih seperti shock therapy sebenarnya untuk saya, karena saya harus bisa dengan cepat belajar membagi diri saya menjadi seorang istri dan ibu. Seperti saat saya harus packing kebutuhan suami ketika dia akan ke luar kota, tapi tiba-tiba Kimora nangis. Alhasil, saya gendong dia pakai tangan kiri, sementara tangan kanan terus sibuk untuk ambil barang ini itu dan menyiapkannya ke dalam tas. Tapi ini bukan beban, malah pembelajaran kilat yang menyenangkan. Kini kami seperti trio, karena kemana-mana selalu bertiga. Walau begitu, saya sejujurnya masih bisa bilang kalau suami saya tetap menjadi prioritas saya. Saya nggak mendadak hanya memperhatikan anak, lalu suami ditelantarkan begitu saja. Dari dulu hingga Insya Allah sampai nanti, perasaan saya nggak berubah untuk dia.

Hidup saya dari “belakang layar”

Keberadaan saya sebagai figur publik sering dikatakan sebagai perempuan yang berkarakter baik, manis, dan lugu. Dan ini sama sekali bukan sesuatu yang dibuat-buat, karena saya merasa berlaku biasa saja, penilaian itu datang dari orang lain yang mengenal dan memperhatikan saya. Yang saya bisa bilang adalah, saya bisa seperti ini karena mama. Kalau diibaratkan film, behind the scene saya adalah mama, karena mama yang membentuk saya menjadi seseorang yang apa adanya, tidak dibuat-buat, dikurangi atau bahkan dilebih-lebihkan. Ketika saya masuk ke dunia modeling, pindah ke Jakarta dari Bandung, lalu kariernya berkembang ke dunia film, saya bisa menjalaninya dengan sewajarnya tanpa gosip aneh-aneh, juga karena mama. Dia yang mendampingi saya kemana pun, mau berapa lamanya saya syuting dia juga akan menunggui saya. Saya juga nggak akan bisa menjadi orang yang sombong, karena perkataan mama yang selalu mengingatkan kalau kesuksesan saya adalah sebuah ujian, akan terus terngiang di telinga saya. Tanpa mama, saya pasti nggak akan bisa seperti Fanny yang dikenal orang sekarang, yang bisa sesantai ini di tengah macam-macam godaan dari profesi saya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading