Sukses

Entertainment

Ivan Gunawan, Ghea Panggabean dan Desainer Lain Ramaikan Raya Collection 2022

Fimela.com, Jakarta Ivan Gunawan, Ghea Panggabean ikut meramaikan acara peragaan busana bertajuk Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) Raya Collection. Acara ini sendiri digelar Le Meridien Hotel Jakarta dan IPMI untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 2022.

Selain Ivan Gunawan dan Ghea Panggabean, acara yang diselenggarakan di Sasono Mulyo Ballroom, Le Meridien Hotel Jakarta pada Jumat, 22 April 2022 ini juga dimeriahkan 9 desainer lain, diantaranya Sebastian Gunawan, Mel Ahyar, Chossy Latu, Eridani, Denny Wirawan, Amanda Janna, Danny Satriadi, Priyo Oktaviano, dan Era Soekamto. Para desainer tersebut menampilkan koleksi busana mereka yang dikemas dalam perpaduan unik dan menarik.

"Sebagai Brand Ambassador, saya ingin membuat hotel ini menjadi lebih berwarna dan bisa menarik banyak orang. Saya ingin menjadikan hotel ini sebagai pusat fashion di Jakarta. Karena itulah saya menggandeng teman-teman dari IPMI untuk showcase busana hari raya mereka. Saya melihat IPMI punya keseriusan memberikan kontribusi tentang tren busana ke depan," ujar Ivan Gunawan selaku Face of Le Meridien.

Sebastian Gunawan, Ghea Pangabean, Mel Ahyar, Cossy Latu

Pertunjukan dibuka dengan 10 desain rancangan Sebastian Gunawan bertajuk "The Story of VOTUM Heritage." Dalam keterangannya, VOTUM Heritage diperkenalkan sebagai lini terbaru jenama fashion tersebut.

Dalam visualnya, mereka menghadirkan ragam busana print yang variatif sebagai jawaban atas kebutuhan mode di masa kenormalan baru. Rangkaiannya terinspirasi dari kultur suku Dayak dan Toraja dengan ciri khas garis-garis organik dari pola pakis dan barana berpadu motif geometris pa’dadu.

Didesain dalam siluet bergaya modern, VOTUM Heritage menjanjikan bahan busana yang nyaman dan ringan untuk menyempurnakan penampilan. Ini bisa dengan mudah dipadu-padankan dengan potongan mode lain untuk mendapat tampilan yang sangat personal, pihaknya menambahkan.Untuk Ghea Raya collection tahun ini, Ghea mengangkat tema 'Ke(m)BALI' yang terinspirasi dari keindahan budaya dan tradisi Pulau Bali. Makna Ke(m)BALI bukan saja dalam arti mengembalikan harapan dan semangat untuk kita semua, terutama Pulau Bali sebagai simbol kemajuan dan tonggak budaya dan pariwisata Indonesia setelah melewati masa pandemi. Ke(m)BALI juga dalam arti kembali ke fitrah kita sebagai manusia yang seutuhnya di bulan Ramadhan yang suci dan penuh kebaikan ini.

Di awal sebagai pembuka, Ghea menampilkan  koleksi serba putih dengan tema 'Astungkara' yang berarti Hopefully atau Insya Allah yang terinspirasi dari tradisi leluhur dan budaya mistis Bali dan keindahan songket Bali yang ditranslasikan ke dalam pakaian muslim dengan sentuhan bordir emas ciri khas Ghea dalam bahan satin, chiffon dan shantung. Koleksi Ghea Raya kali ini ditutup dengan tema 'Bali Bohemianism' yang terinspirasi dari gaya berpakaian dan gaya hidup Bohemian di Bali yang penuh dengan kebahagiaan, kebebasan,spiritualitas dan kreativitas pengaruh para travellers pendatang. Kain 'Pelangi Bali' atau Jumputan ditranslasikan ke dalam busana-busana bergaya Bohemian yang nyaman dan penuh warna bagaikan indahnya matahari terbenam dan pelangi di Pulau Bali yang melambangkan harapan akan kehidupan dan hari esok yang lebih baik dan indah, setelah melewati masa pandemi yang panjang.

Dalam koleksi momentum Ramadan dan menuju perayaan Idul Fitri, Mel Ahyar terinspirasi untuk memaknai arti kata 'Id' dari Idul Fitri yang artinya kembali. Kembali kepada kebiasaan, yakni momen kemenangan yang dilakukan berulang-ulang dan dimeriahkan setiap tahun pada waktu yang sama. Kegiatan ini telah menyatu dengan kebiasaan dan adat masyarakat. Melalui koleksinya, Mel Ahyar ingin mengajak untuk kembali kepada kebiasaan menggunakan kain tradisional dalam berpakaian. Menggunakan apapun lembaran kain tradisional yang telah dimiliki dan lama tersimpan, tenun maupun batik, untuk diambil dan dibentangkan kembali, untuk percaya diri dipadupadankan apa adanya dengan outfit lainnya. 

Koleksi serial perdana Mel Ahyar 'Kembali Kain' adalah koleksi RTW yang terdiri dari berbagai atasan (outer, baju kurung dan tunik) beraksen perca kain tradisional ini ditujuan untuk dapat dikombinasikan dengan bawahan lembaran kain tradisional. Outfit atasan dengan warna pale hingga bold/kontras serta twist siluet ekstra dan berstruktur dan detail buatan tangan. Sebuah koleksi untuk lebaran dan sepanjang masa, untuk kembali biasa menggunakan kain. 

Selanjutnya, dalam peragaan busana kali ini Cossy Latu mempersembahkan 'Style' Sophisticated, Elegant Outer dan top yang dapat di kenakan sebagai Modest Wear yang Fashionable dan Stylish.Trendy Mix and Match menjadi gaya potongan busana yang dapat disesuaikan dengan personal style.  Jaquard, Lace dan Taffeta menjadi pilihan bahan yg digunakan untuk keindahan dan keanggunan koleksi busana.

Eridani, Denny Wirawan, Amanda dan Janna, Danny Satriadi

Kemudian, ada Eridani yang memboyong koleksi 'Essential' ke panggung pertunjukan. Ini terdiri dari potongan busana sederhana, namun dinamis." Menjadikan setiap bagiannya sebagai daya tarik dengan palet warna esensial," ia menuliskan. Dengan begitu, pemakaiannya bermaksud mendukung daya pakai yang tidak terbatas dalam eksplorasi gaya. Siluet melebar dengan aksentuasi garis dan volume jadi intepretasi dalam mengolah gaya modest-fashion yang sederhana, modern, namun tetap menarik perhatian.

Kemudian, Denny Wirawan turun mewarnai runway dengan koleksi bertema 'Al Raiya'. Mengambil inspirasi dari keindahan motif-motif ikat tradisional dari Uzbekistan, rangkaiannya merupakan ready to wear deluxe.Denny menghadirkan aneka outer, atasan seperti kaftan dan tunik, juga beberapa bawahan seperti celana palazzo untuk padu-padan yang mudah. Teknik simple cutting, detail beading, dan embroidery selalu hadir dalam garis rancangan Denny yang bernuansa maskulin dan feminin, namun elegan.

Lewat koleksi 'Borneo', Amanda dan Janna mengangkat isu Gajah Borneo Pigmy yang terancam punah, tenun ikat Kalimantan, dan kehidupan suku Dayak. Dalam visualnya, mereka menampilkan kemeja, gaun, celana, dan celana sarung. Material yang dimanfaatkan antara lain bahan katun, rayon, dan jersey dengan potongan gaya resort wear untuk Lebaran yang santai dan nyaman.

Sementara itu, Danny Satriadi mempersembahkan 'Hopefulnes' yang menyoroti sebagian cerita kebangkitan dari keterpurukan karena pandemi. Potongan busananya menampilkan warna-warna lembut, seperti magnificent mint, carnation pink, walnut cream, dan silk white sebagai panduan untuk kembali ceria.

Aksen renda banyak menghiasi koleksi kali ini, dipercantik dengan ikat pinggang dan sandal mules bertaburkan bordir untuk menambah nuansa riang. Koleksi ini digambarkan dengan ilustrasi fauna dengan sentuhan playful yang menambah nuansa ceria.

Era Soekamto, Priyo Oktaviano, Ivan Gunawan

Nuansa berubah seketika dengan sentuhan romantisme Era Soekamto. Koleksi Ramadan kali ini, Era bermaksud menggambarkan perilaku mencintai Allah yang bukan hanya berbaju Muslim, namun juga berkebaya klasik yang  santun, berbudaya, berdaya, dan memberdayakan.

Priyo Oktaviano memutuskan memberi tampilan berbeda. Sementara ia biasanya mengangkat kekuatan kain dan budaya Indonesia, kali ini Priyo memilih gaya Perancis yang lebih klasik dengan tampilan romantis, lembut, dan feminin. Keseluruhannya terinspirasi dari ornamen interior dan wewangian yang dibuat dari bunga kering asal Perancis, potpourri.

Pergelaran busana akhirnya ditutup dengan koleksi rancangan Ivan Gunawan. Mengangkat tema 'Colour East', koleksi busana rancangan Ivan penuh ledakan warna. Palet ini dipadukan dengan sentuhan modern, kontemporer, ekspresif, dan dramatis.

Ivan menggunakan teknik printing di atas chiffon silk, mikado silk, dan gabardine. Menampilkan sisi feminin, Ivan memadukan full beads lace dengan flower embroidery. Sementara untuk menonjolkan sisi edgy, desainer ini menggunakan teknik payet 3D. Ia pun mengandalkan siluet A line dan loose dress sebagai primadona untuk koleksi modest hari raya. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading