Sukses

Entertainment

Cerita Prilly Latuconsina Alami Depresi, Dianggap Tak Penuhi Tuntutan Publik Hingga Ingin Akhiri Hidup

Fimela.com, Jakarta Dibalik gemerlapnya dan mewahnya kehidupam serta tawa lebar para selebriti, tak ada yang bisa menjamin jika mereka benar-benar bahagia dan menjalani hidup yang nyaman. Prilly Latuconsina menjadi salah satu bukti, betapa keras dan sulitnya menjalani hidup sebagai seorang artis.

Menghadapi beragam komentar negatif hingga tuntutan menjadi orang yang sempurna menjadi sedikit alasan, aktris 25 tahun itu mengalami depresi.

"Karena aku orangnya cuek, tidak menjaga penampilan sehingga akhirnya akumulatif, di-bully masalah fashion, di-bully masalah pemberitaan yang padahal nggak tahu pemberitaan datang dari mana," ujar Prilly Latuconsina saat muncul berbicang di kanal YouTube Denny Sumargo.

Tak Penuhi Ekspektasi Publik

Tak Penuhi Ekspektasi PublikSegala hal tentang kehidupan Prilly disorot publik, termasuk kisah asmaranya. Ia bahkan semat merasa tertekan karena dianggap tak bisa memenuhi ekspektasi publik.

"Waktu itu karena sinetronya meledak terus dipasangkan sama pasangan aku saat itu, terus orang menuntut aku pacaran sama dia, padahal aku punya kehidupan normal lain," tuturnya.

 

Tekanan Publik

Kesuksesan sinetron yang kala itu dibintanginya ternyata tak hanya memberikan kesuksesan karier, tetapi juga tekanan publik yang semakin besar.

"Orang ngeship. Positive thinking-nya akting kita bagus, dikira beneran, sinetronnya laku, tapi negatifnya jadi banyak tekanan, berita di infotainment yang menekan aku," tutur perempuan yang kini menjadi bos Persikota Tangerang itu.

Depresi Hingga Takut Buka Instagram

Di tengah tingginya tekanan publik, Prilly mengalami depresi yang membuatnya mengurung diri hingga membuat ibunya turut bersedih atas kondisinya.

"Saat itu namanya juga masih kecil, saat itu aku ingat depresi banget, empat hari nggak keluar kamar, nggak mau makan, mamaku nangis-nangis lihat aku, takut buka Instagram," kenangnya.

 

Keinginan Bunuh Diri

Keinginan untuk bunuh diri pun muncul dalam benak Prilly, dan ia sempat memikirkan cara apa yang akan ia pilih untuk mengakhiri hidupnya.

"Saya kan anaknya emang rada sengklek, jadi saat itu mau bunuh diri tapi gini, 'Ya Allah aku mau mati aja tapi takut sakit, ngapain ya?'mikir dulu," ucapnya.

Beruntungnya Prilly menyadari bahwa keinginan tersebut adalah salah. "Akhirnya melewati fase itu, nangis-nangisan, terpuruk, setelah itu aku sadar apa gunanya mengakhiri hidup karena judgement dari orang lain yang nggak benar. Karena yang tahu diri kita itu kita sendiri," tandasnya.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading