Sukses

Entertainment

Enzy Storia Menangis Haru, Kisahkan Dirinya yang Tumbuh tanpa Sosok Ayah

Fimela.com, Jakarta Di balik senyum dan tawanya yang selalu menghibur, Enzy Storia ternyata menyimpan kisah pahit dalam kehidupannya. Ia mengisahkan hal itu di sebuah cuplikan video di laman Instagram Daniel Mananta, vjdaniel.

Dalam kisahnya, Enzy kecil yang baru berusia sekitar 6 tahun harus merasakan pahitnya hidup dalam brooken home. Atas suatu sebab, sang ayah meninggalkan keluarga di saat usia Enzy ketika itu masih belia dan belum tahu apa-apa.

"Ketika aku umur 5-6 tahun, papah aku meninggalkan mama aku. Akhirnya pergi, mereka berpisah, karena agama," ucap Enzy Storia mengawali kisahnya, baru-baru ini.

Terekam di Otak

Enzy kecil mau tak mau harus menerima kenyataan bahwa ia harus berpisah dengan ayahnya, untuk selamanya. Yang dia ingat kala itu adalah sebuah pertengkaran besar yang terjadi antara kedua orang tuanya.

"Jadi aku dibawa sama mbak aku, mbok gitu. Jadi aku punya 2 mbak di rumah. Aku tiba-tiba digendong sama mbak aku, aku kebangun. Udah rame, udah berisik gitu. Mama papa aku berantem. Aku dibawa ke rumah mbok, terakhir aku inget banget," ujarnya.

"Aku dicium jidatnya sama papa aku. Terus mama aku masih berantem. Dari hari itu sampai sekarang, aku gak pernah ketemu papa aku lagi," sambung Enzy.

Dilarang Bertemu

Enzy Storia kemudian mengingat bahwa ayahnya melakukan kontak lagi ketika momen bencana tsunami pada 2005 silam. Ketika itu ibunya banyak kehilangan keluarga. Namun, kala itu ibunda Enzy sudah menikah lagi sehingga menimbulkan masalah lagi.

"Mungkin itu jadi konflik lagi. Aku gak tahu tapi kayaknya itu jadi konflik, nggak lama dari itu mama bilang ke aku, 'stop untuk cariin papa kamu. papa kamu udah meninggal'," ucapnya.

Sejak saat itu, segala akses yang terkait ayahnya ditutup rapat. "Aku sebenarnya gak tahu, papaku udah meninggal apa nggak sih. Karena semenjak itu, semua akses, semua berkas, semua info tentang dia, udah nggak ada," ujar Enzy.

Alami Stress

Saat ini, Enzy Storia yang sudah menyerap banyak informasi memahami kondisi ibunya tersebut. Ia menganggap kala itu ibunya yang tak bisa memberikan dukungan kepadanya karena harus menghadapi mental isu tersendiri.

"Aku yang sekarang sih berpikir seperti itu ya, tapi aku yang dulu sih bener-bener stress banget, kaya kenapa udah ga ada ayah. Kok sosok mama juga nggak aku dapetin," paparnya.

Terpikir Akhiri Hidup

Kondisi dirinya yang hidup tanpa kasih sayang ayah, sementara sosok ibu juga tak bisa didapatkannya, membuat Enzy terpikir untuk mengakhiri hidupnya. Ketika itu dirinya masih berusia 9 tahun. Namun, kehadiran adik membuat ia kembali mendapatkan semangat hidup.

"Bayangin anak umur 9 tahun, bisa mikir, kayaknya aku mau mati aja deh Tuhan. Aku kenapa dilahirin. Kalau kayak gini keadaannya. itu umur 9 tahun udah mikir kayak gitu menurut aku aneh aja gitu. Jadi pas ada adek aku, aku kaya ih aku punya teman," katanya.

"Terus aku kaya ngelihat dia lahir di inkubator tuh sampai kaya hampir sebulan. Ih dia aja tuh harusnya bisa meninggal tapi dia hidup gitu. Pokoknya adik aku tuh jadi kaya harapan buat aku. Bahkan sampai sekarang," sambungnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading