Sukses

Fashion

Alami Kebutaan, Kakak Beradik Bangun Perusahaan Fashion untuk Donasi Penelitian Tunanetra

Fimela.com, Jakarta Apa jadinya jika kamu kehilangan penglihatan secara tiba-tiba? Inilah yang dialami oleh kakak beradik Bradford Manning dan Bryan Manning. Bradford Manning mulai kehilangan penglihatannya pada usia sekitar lima tahun dan membuatnya mengalami kebutaan secara permanen.

Dokter mendiagnosa Bradford dengan Stargardt, penyakit kelainan mata genetik langka yang dapat menyebabkan kebutaan. Adik laki-laki Bradford, Bryan juga didiagnosa dengan kondisi yang sama.

Tumbuh dengan penyakit yang bukan bawaan lahir membuat kakak beradik ini canggung bertemu saudara atau teman-teman mereka. Mereka pun mulai mengalami kesulitan mengingat penampilan teman-teman dan saudara mereka akibat mengalami kebutaan.

"Orang tidak dapat melihat visibilitas Anda, jadi Anda berurusan dengan orang yang berkomentar atau melakukan hal yang benar-benar menyakitkan jika Anda tidak mau mengakui siapa Anda," kata Bryan.

 

Donasi untuk penelitian tunanetra

Bertekad membuktikan apa yang orang katakan itu salah, kedua kakak beradik ini mendedikasikan hidupnya untuk bekerja sekaligus menemukan obat untuk penyakit mata yang mereka alami. Hingga pada akhirnya di 2016, keduanya mendirikan brand fashion Two Blind Brothers, yang mensimulasi pengalaman belanja saat buta.

Semua keuntungan dari perusahaan ini disumbangkan untuk organisasi, seperti Foundation for Fighting Blindness yang menelitia pencegahan, perawatan, dan penyembuhan bagi kondisi mata yang menurun.

Inspirasi untuk membuat merek fashion ini datang dari pengalaman Bradford dan Bryan saat berbelanja di Bloomingdale's di New York. Kakak beradik ini melihat kabar bahwa eksperimental terapi gen sukses mengembalikan penglihatan seorang remaja dari kebutaan.

Mereka pun mencoba terapi ini. Dengan kebutaan yang dialami, mereka pun terpencar satu sama lain antara departemen dasi dan sepatu. Namun, mereka kembali bertemu dan menemukan bahwa mereka membeli kemeja yang sama.

 

Mengembalikan kepercayaan dunia

"Kami berpikir, 'Bagaimana jika ini bisa menjadi cara kami untuk membuat terobosan medis tentang kebutaan terasa nyata bagi orang-orang? Bagaimana jika kami memulai merek pakaian untuk membantu kelompok melakukan penelitian ini?," ujar Bradford.

"Saat Anda buta, satu hal yang Anda pelajari dengan cepat adalah kepercayaan. Kepercayaan bahwa seorang sopir taksi akan menurunkan Anda di sudut jalan yang benar, seorang pelayan akan memberi Anda rekomendasi makanan yang enak, atau Anda akan mendapatkan uang kembalian yang tepat dari seorang kasir karena Anda tidak dapat melihat sendiri," cerita Bryan.

Dengan Two Blind Brothers, Bryan dan Bradford berpikir bagaimana caranya agar dunia bisa memberi kepercayaan pada mereka yang mengalami kebutaan. Akhirnya dibuatlah sebuah situs belanja di mana pembeli memilih kotak misteri berisi campuran kemeja, kaus kaki, serta kacamata hitam. Ini menunjukkan bagaimana orang buta juga memiliki selera fashion meski mereka tidak bisa melihat.

 

Ramah tunanetra

Merek ini juga menjadi merek inklusif dan memperhatikan pelanggan tunanetra. Mereka telah menjahit braille ke dalam beberapa desain. Di situs Two Blind Brothers disiapkan fitur bagi orang-orang untuk merasakan penglihatan seperti orang tunanetra.

Hingga kini, perusahaan telah mengumpulkan lebih dari $750ribu atau sekitar Rp10 milyar untuk didonasikan pada penelitian pencegahan hingga perawatan tunantera.

"Sebenarnya dapat membantu seseorang saat mereka membutuhkan Anda adalah bagian favorit saya dari keseluruhan bisnis, dan saya ingin menjadikannya sebagai bagian besar dari apa yang kami lakukan," kata Bryan.

 

Simak video berikut ini

#changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading