Sukses

Fashion

Cara Nyata Wapres Ma'ruf Amin Mempercepat Indonesia jadi Pusat Mode Muslim Dunia

Fimela.com, Jakarta Industri fashion muslim di tanah air menunjukkan perkembangan yang sangat cepat. Sebab itu dengan dukungan berbagai pihak, Indonesia disebut bisa menjadi pusat mode muslim dunia.

Apalagi Indonesia ditargetkan sebagai pusat produk halal dan ekonomi syariah dunia pada 2024 yang membuat sektor fashion muslim memiliki peluang semakin besari di pasar global. Indonesia Fashion Chamber (IFC) berkomitmen melakukan upaya lewat program kerja nyata dan berkelanjutan dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia.

Salah satunya lewat MUFFEST yang telah digelar selama enam tahun yang juga mendapat dukungan penuh dari Presiden Jokowi. Kali ini IFC membahas percepatan Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia dengan Wapres K. H. Ma'ruf Amin dalam audiensi secara virtual pada 30 Agustus 2021.

“Kita harapkan MUFFEST menjadi panggung yang strategis dan terbesar secara konsisten. Melalui pelaksanaan MUFFEST diharapkan pembangunan ekonomi dan keuangan syariah dari sector fesyen akan semakin maju dan memberikan banyak manfaat bagi pengembangan industri yang mengikutinya,” ujar Wapres Ma’ruf Amin.

 

Komitmen Berbagai Kementerian RI

Sejalan dengan Perpres 28/2020 tentang Komite Nasional Ekonomi & Keuangan Syariah (KNEKS), pengembangan industry fesyen muslim merupakan sektor potensial dalam mengantarkan Indonesia sebagai pusat produk halal dunia.

National Chairman IFC, Ali Charisma,menjelaskan, “Dengan dukungan tiga hal yaitu SDM, riset, dan bisnis serta latar belakang bahwa bisnis yang thoyyib dan ethical sudah menjadi permintaan market dunia sekarang, maka ekonomi syariah menjadi landasan yang relevan dengan ekosistem industry fesyen muslim Indonesia. Fashion muslim salah satu produk sustainable atau halal fashion yang potensial mendunia.”

Lebih lanjut, Wapres Ma’ruf Amin menegaskan pentingnya komitmen berbagai Kementerian RI untuk saling terintegrasi dalam program pengembangan industri fashion muslim nasional. Seperti Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tengah membenahi ekosistem fesyen meliputi persoalan bahan baku, penguatan KUR UMKM, pendampingan, akses pasar, dan aspek logistik.

Didukung Kementerian Perindustrian yang sedang menggiatkan kawasan industri halal dan zona halal, begitu pula Kementerian Perdagangan yang membuka pasar ekspor antara lain dengan negara-negara Islam yang berada dalam OKI (Organisasi Kerja Sama Islam).

 

Fashion dalam Kurikulum Pendidikan

Dalam kesempatan tersebut, Wapres Ma’ruf Amin menyambut baik gagasan IFC untuk mengembangkan fashion muslim Indonesia di sektor Pendidikan yakni dengan memasukkan fashion sebagai bagian dari kurikulum pendidikan.

“Kami harapkan juga bias melebarkan pendidikan Indonesia, dengan mungkin memberikan kurikulum yang khusus modest fashion di institusi pendidikan yang mempunyai jurusan fashion. Kami yakin bahwa fondasi itu penting sekali untuk menuju sukses,” ujar Ali Charisma.

Menyikapi itu, Wapres Ma’ruf Amin akan meminta Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), sebagai lembaga pendukung pemerintah yang diketuai Menteri Keuangan dan bergerak di bidangak ademisi, untuk menjajakinya.

“Ini nanti kita komunikasikan dengan IAEI, supaya apa yang selama ini di garap tidak hanya menjadi ahli-ahli di bidang keuangan, tetapi juga di bidang fashion. Saya setuju sekali,” imbuhnya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah pengurus IFC, Advisory Council Tee Dina Midiani dan Taruna K. Kusmayadi, Executive Vice Chairwoman Riri Rengganis, serta National Vice Chairwoman Education and Research Development Nuniek Mawardi. Hadir pula, Staf Khusus Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Tubagus Fiki Chikara Satari.

#Elevate Women 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading