Sukses

Fashion

Filosofi Kehidupan di Balik Gaun Pengantin Gak Neko-Neko Putri Tanjung untuk Resepsi Pernikahan

Fimela.com, Jakarta Putri Tanjung mengenakan gaun pengantin bergaya internasional untuk resepsi pernikahan bersama Guinandra Jatikusumo yang digelar di Jakarta, akhir pekan lalu. Putri dari miliarder Chairul Tanjung itu masih setia mengenakan ansambel rancangan desainer Ekhi Anam yang juga membuat semua kebaya dari rangkaian siraman sampai akad nikah.

Bagi generasi muda yang mencintai mode termasuk mengikuti segala trennya, mungkin akan berpikir gaun pernikahan Putri Tanjung terlihat old fashion. Namun bagi aliran pecinta gaya classy, tentu desain klasik adalah tren yang tak lekang oleh zaman.

"Anak muda zaman sekarang banyak memilih desain macam-macam, terbuka, transparan, mengembang. tapi Putri dan Ibu Anita Tanjung tetap dengan desain klasik, simple, dan tidak neko-neko atau tidak macam-macam," ujar Ekhi Anam saat dihubungi Fimela.com via telepon, Senin (27/6/2022).

Gaun Pengantin yang Mewakili Cara Pandang

Ekhi pun membuat gambar rancangan gaun pernikahan model klasik yang tidak mengikuti tren terkini. Putri dan sang mama pun langsung suka dan menyetujui.

"Pada dasarnya saya dan ibunya Putri suka desain klasik dan berkualitas. Dan hal itu ikut membentuk Putri yang juga sepaham, tidak suka berlebihan, elegan, dan perfek, begitu juga alur cara berpikirnya," lanjut Ekhi.

Gaun Bergaya Royal

Perspektif lain yang datang, gaun pengantin tersebut adalah perpaduan antara dua wedding gown dengan gaya personal Kate Middleton yang klasik disertai pernyataan mode yang modern dari Meghan Markle. Rupanya, Ekhi juga melihat hal tersebut saat ia melakukan fitting ketiga dari empat kali pengepasan.

"Saat gaun dalam kategori 80 persen jadi di fitting ke-3 dan menempel di badan, Putri saya bicara ini seperti pengantin ala kerajaan Inggris. Namun gaun klasik banget ini jatuhnya tetap modern mengingat Putri mewakili anak muda," cerita Ekhi lagi.

Gaun yang jika dilihat berpotongan off-the-shoulder tersebut juga tak sepenuhnya memamerkan bahu. Mengingat Putri Tanjung tak ingin gaun yang terbuka atau mengekspos kulit. 

"Sebetulnya tidak off-the-shoulder, tapi saya colongan sedikit, punggungnya saya turunkan, karena memang dari keluarga tidak mau terbuka dan transparan. Cutting-nya pun lurus saja, tidak mau ngepas dan ada yang di-ekspos, termasuk saat ditawari pakai veil juga tidak mau," rinci Ekhi.

Sempat Khawatir Opini Masyarakat

Mengingat rancangan gaun pengantin yang sederhana dan klasik, Ekhi sempat melalui pertentangan dalam dirinya tentang opini masyarakat.

"Yang saya pikirkan lagi, apakah nanti pada saat jadi, orang melihat biasa saja, enggak ada model, atau dibilang enggak bisa bikin baju. Tapi desain gaun ini juga apa kata hati saya dan sesuai dengan selera keluarga Putri," kenangnya. 

Meski sempat juga menganggap jika rancangannya untuk Putri kurang menantang, namun untuk urusan material dari pemilihan bahan sampai kualitas jahitan tidak ada kompromi. Hal itu membuat Ekhi kembali percaya diri dan meyakini jika rancangannya mengakomodir selera-selera tinggi.

"Tapi semua kekahawatiran saya ditutup dengan kebanggaan karena menjadi desainer terpilih untuk mengakomodir selera sangat tinggi yang sesuai dengan selera keluarga Putri," tutupnya.

#WomenForWomen 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading