Sukses

Food

Diary Fimela: Cerita Chef Buka Warung Burger di Pasar hingga Menambah Gerai di Masa Pandemi 

Fimela.com, Jakarta Pandemi Covid-19 membawa dampak terpuruknya ekonomi disegala bidang tak terkecuali di sektor bisnis Food & Beverage seperti menu burger. Ada yang gulung tikar, ada juga yang bertahan. 

Brand makanan cepat saji Byurger merupakan salah satu bisnis kuliner lokal yang justru menambah gerainya di tiga lokasi sekaligus saat pandemi.  Byurger pertama kali hadir pada November 2018 di Pasar Cipete Selatan didirikan oleh tiga ownernya yaitu Vhandy Ilham, Chef Wiro, dan Chef Respati yang menyajikan burger enak namun terjangkau.

"Byurger sebenarnya bukan ide awal kami. Seperti pada umumnya, kami selaku Chef dan masih muda inginnya membuat restoran yang megah dengan tema fine dining. Tapi apa boleh buat, budget yang paling sesuai dengan kantong adalah warung burger di pasar," cerita salah satu Owner Byurger, Chef Wiro kepada Fimela.com.

Tapi sekarang semua bisa jadi owner, berkolaborasi dengan LandX sebagai platform urun dana, Byurger siap membuka banyak cabang. Dengan catatan siapapun bisa jadi owner Byurger dengan investasi yang dimulai dari Rp.1.000.000,- melalui app LandX yang dapat di download via Google play store dan Apple store secara gratis.

LandX tertarik mengajak kolaborasi dengan Byurger karena Byurger dan tim mampu berkreasi dan  berinovasi dalam keadaan pandemi ini.  

"Terbukti, selama pandemi Byurger mampu berekspansi di tiga titik baru (outlet baru) yakni Tebet Timur, Bintaro Sektor 9, dan Menteng," jelas Vhandy Ilham salah satu Owner Byurger. Konsep Crowd Founding bersama LandX, Byurger akan ekspansi membuka empat outlet barunya di wilayah Depok, Serpong, PIK 1 dan PIK 2 dalam waktu dekat.

Byurger Berbeda

Konsep sajiannya menarik, "create your own burger", semua customer bisa memilih jenis sayur, protein, dan sausnya masing-masing.Menggunakan fresh ingredients dan 80% produk lokal.

"Patty yang kami giling setiap hari hingga kentang yang kami potong dan goreng sendiri setiap harinya tanpa menggunakan produk frozen," jelas Respati, Chef dan Owner Byurger.  

"Tidak hanya terinfluence dari Amerika, kami juga melakukan twist dengan memasukan saus-saus Asia, seperti Korea dan Jepang. Kami menggunakan banyak varian protein, seperti ribs, unagi, friend chicken, hingga jackfruit (untuk yang vegetarian)," ulas Respati.   

Dengan kisaran harga 40ribu-80ribuan, Byurger memiliki menu signature yakni Chi Chi (house gourmet burger), Sexy Back Ribs (36 hours braised ribs) , dan Le Truffle (Truffle duxelle and truffle oil).Byurger yang merupakan salah satu UMKM Indonesia, berharap mampu memberikan kontribusi positif untuk Negara. 

Cita-cita para owner, Byurger dapat mewakili brand lokal F&B hingga ke kancah Internasional, memiliki outlet di Asia, Amerika, Eropa, dan Australia.

#elevate women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading