Sukses

Food

Diary Fimela: Bloomery Patisserie, Berawal dari Dessert Kesukaan Keluarga sampai Memiliki Enam Outlet

Fimela.com, Jakarta Bagi banyak orang pandemi Covid-19 menimbulkan kerugian, namun tak sedikit juga yang memandang bahwa kehadiran pandemi merupakan salah satu peluang yang tepat untuk memulai bisnis terutama untuk generasi muda. 

Seperti yang dirasakan oleh Amelinda Inggriani yang membuka bisnis di masa pandemi bersama saudaranya. Melalui Diary Fimela, mahasiswi Universitas Gajah Mada ini bercerita bahwa dirinya tidak pernah menyangka jika bisnis yang dijalankan untuk mengisi waktu luang ini dapat berkembang dengan pesat seperti saat ini. 

“Aku tu buka bisnis karena pandemi kayak gabut gitu, jadi aku kayak nyari-nyari aku bisa ngerjain apa gitu loh.” kata Amel saat dihubungi oleh Fimela.  

Awal memulai bisnis mille crepe bermula saat ia ingin membeli mille crepe kesukaan keluarganya yang ada di Semarang, namun karena adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan orang untuk ‘di rumah aja' sehingga ia memutuskan untuk membuat sendiri.

Amel mengatakan saat pertama kali membuat mille crepe, ia mencoba berulang kali untuk mendapatkan rasa mille crepe enak dan disukai banyak orang. Kata lelah yang keluar dari mulutnya pun tidak bisa dihitung jumlahnya, namun karena usaha, kerja keras, dan dorongan dari orang terdekatnya ia pun berhasil menjual mille crepe pertamanya. 

“Buka pre order (PO), itu pun awalnya ke temen-temen doangkan. Seminggu cuman 2 kali doang dan limited banget.” tuturnya

Perkembangan jadi tantangan terbesar Bloomery Patisserie

Saat memulai usaha mille crepe, Amel hanya berencana membuka PO untuk mengisi waktu luang di kala pandemi. Namun, ia tak menyangka jika bisnis yang dijalankan bisa besar sampai saat ini.

Tantangan sering yang dihadapi olehnya cenderung berasal dari kurangnya persiapan saat awal membuka bisnis. Dari hal tersebut menimbulkan kesalahan-kesalahan kecil dan besar yang membuatnya untuk belajar dari kesalahan tersebut.

“Jadi biasanya kita learning by doing banget, kayak ya apalagi kita yang ngerjain rata-rata masih mahasiswa juga ini masih kayak part time job banget. Jadi kita bener-bener banyak belajar kayak ‘oh ini’ ternyata harus diginiin jadi terbiasa baru mulai explore lebih banyak lagi.” tutur Amel. 

Selain berasal dari perkembangannya, tantangan lain pun berasal dari dalam dirinya untuk membagi waktu. Amel merupakan seorang mahasiswi semester akhir sehingga ia masih memiliki kewajiban untuk memenuhi tugasnya sebagai pelajar. Sehingga sangat penting untuk mengatur waktu antara kuliah dan bekerja. 

Amel mengatakan bahwa  ia bukanlah orang yang menyukai ‘kegabutan’, sehingga ia langsung mengerjakan segala pekerjaan yang bisa dikerjakan terlebih dahulu. Menurutnya untuk mengatur waktu antara kuliah dan pekerjaan tidak begitu sulit, namun lebih ke arah lelah karena harus mengerjakan banyak hal. Maka dari itu, ia mulai rajin untuk menggunakan schedule agar dapat membagi waktu dengan baik. 

“Cuman kayak jadi lebih cape aja karna istirahatnya kurang, kayak jam 7 pagi ada kuliah ni terus nanti kayak seharian full sampe malem. Belum yang kayak kalo aku masih mau ketemu temen-temen kadang tengah malam habis ketemu temen, habis kerja, habis kuliah segala macem. Masih ada kuliah ni jadi harus lembur lagi sampe pagi gitu-gitu sering banget, ya gitu sih ngatur waktunya aja yang penting.” paparnya. 

Menu yang bervariasi

Bisnis yang sudah berjalan dua tahun ini mulai dikenal banyak orang sehingga membuat Amel berinovasi untuk membuat menu yang bervariasi mulai dari mille crepe, letter cake, madeline, korean cake, dan avalash. 

“Kalo sekarang kita ada produk tu mille crepe, letter cake, madeline, sama korean cake. Sama ada avalash juga, kalo biasanya paling tinggi sale-nya tetep bakalan di mille crepe. Cuman yang lagi naik itu madeline dan avalash.

Saat ini Amel memiliki 90 karyawan yang membantunya dalam menjalankan Bloomery Patisserie. Selain itu, ia juga telah memiliki enam outlet yang berada di Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Jakarta sehingga sahabat Fimela yang berada di kota tersebut dapat mencoba usaha mille crepe milik Amel.

Amel mengungkapkan, kunci utama dalam membangun bisnis adalah belajar untuk mencari informan serta perbanyak koneksi yang dapat memberikan ilmu tambahan mengenai berbisnis.

“Banyak-banyak cari koneksi, cari informan atau ilmu mungkin orang-orang yang bisa jadi mentor juga penting banget belajar dari orang itu, sama jangan takut salah.” tutupnya.

 

Penulis: Angela Marici

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading