Sukses

Food

5 Makanan Instan yang Berbahaya bagi Kesehatan jika Dikonsumsi Berlebihan

Bagi kebanyakan orang yang sibuk dengan kehidupan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan instan atau makanan cepat saji. Hal tersebut dinilai lebih efektif untuk menghemat waktu dan tenaga. Beberapa makanan instan yang sangat populer di tengah masyarakat adalah mie instan, daging olahan maupun kentang goreng.

Meskipun menghemat waktu, jika dikonsumsi terlalu sering atau jangka panjang hal ini bisa berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sebab, makanan instan mengandung sedikit gizi dan serat. Padahal manusia membutuhkan gizi dan serat untuk perkembangan tubuh. Namun sayangnya, hal seperti ini tampak tidak digubris sama sekali, dan tetap saja masih banyak masyarakat yang rutin mengonsumsinya.

Supaya kamu semakin waspada dan membatasi diri untuk mengonsumsi makanan instan, berikut ini informasi lengkap mengenai 5 makanan instan yang berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Dilansir dari Merdeka.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Daging Olahan

Makanan instan yang tak baik untuk kesehatan yang pertama adalah daging olahan seperti sosis, nugget, atau daging. Mengonsumsi daging olahan harus dibatasi karena memiliki risiko gangguan kesehatan jika terlalu banyak.

Hal ini tak lain karena jenis makanan daging olahan telah melalui berbagai macam proses yang membuat kandungan gizinya berkurang. Penelitian dalam jurnal Circulation menyatakan kebiasaan mengonsumsi daging olahan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus, dan kanker. Sebab, dalam proses pembuatan makanan daging olahan dapat memunculkan zat-zat pemicu kanker.

Saus Kemasan

Makanan instan yang tak baik untuk kesehatan selanjutnya adalah saus kemasan yang digunakan untuk menambah rasa tertentu pada makanan. Saus kemasan mungkin tidak terlalu berbahaya, namun jika dikonsumsi secara berlebihan akan membahayakan kondisi kesehatan.

Menurut penelitian United States Department of Agriculture, saus kemasan mengandung dua gram gula, sehingga kandungan bahan seperti cabai atau tomat akan kalah oleh kandungan gula dan garam di dalamnya. Kandungan gula dan garam yang tinggi pada saus kemasan akan menghilangkan nutrisi yang ada di dalamnya.

Mie Instan

Mie instan digemari semua kalangan, mulai anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia. Mie instan dianggap makanan alternatif ketika malas memasak atau membeli makan di luar rumah.

Ada banyak jenis mie instan yang beredar di pasaran. Mie instan merupakan satu di antara jenis makanan instan yang tak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Sebab, mie instan memiliki kandungan karbohidrat tanpa dilengkapi nutrisi apa pun untuk tubuh. Selain itu, mie instan memiliki kandungan monosodium glutamat (MSG).

Kandungan monosodium glutamat pada mie instan adalah zat aditif yang digunakan sebagai perasa makanan dan memberikan efek rasa makanan menjadi lebih cocok di lidah.

Kentang Goreng

Kentang sebenarnya merupakan makanan yang sehat jika tidak diubah cara penyajiannya. Kentang dapat diolah menjadi kentang goreng.

Kentang goreng jadi satu di antara olahan yang sangat menarik dan digemari banyak orang. Padahal, kentang goreng merupakan satu di antara makanan instan yang tak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Proses digoreng, membuat kentang mengandung kalori yang tinggi dan mampu meningkatkan berat badan secara drastis dan meningkatkan risiko obesitas.

Kentang goreng berpotensi meningkatkan risiko mengalami masalah kesehatan yang serius, seperti diabetes dan penyakit jantung. Cara paling aman mengonsumsi kentang adalah dengan direbus.

Hot Dog

Makanan instan yang tak baik untuk kesehatan berikutnya adalah hot dog berupa roti berlapiskan daging sapi berukuran panjang dicampur dengan sedikit mayones, saus sambal, dan saus tomat ini pun memiliki kandungan yang tidak menyehatkan untuk tubuh.

Hot dog secara langsung berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Yang menjadi masalah bukanlah daging yang ada di makanan itu, melainkan tingginya garam dan pengawet yang kerap digunakan.

Jika benar-benar ingin mengonsumsi makanan satu ini, pilihlah yang organik, dengan kandungan rendah lemak dan sodium.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading