Sukses

Health

Sering Tak Disadari, Ini 7 Risiko Miliki Gigi Berlubang yang Dibiarkan Begitu Saja

Fimela.com, Jakarta Gigi berlubang tampaknya telah menjadi masalah umum yang dialami banyak orang. Lubang pada gigi bisa terbentuk dari rongga kecil yang membesar seiring waktu, oleh beberapa sebab.

Gigi berlubang bisa disebabkan oleh adanya penumpukan bakteri di mulut, malas membersihkan gigi, dan kebiasaan mengonsumsi makanan manis. Siapapun berisiko memiliki gigi berlubang, namun dalam beberapa kasus memang gigi berlubang tidak menyebabkan rasa sakit, yang sering membuat banyak orang membiarkannya begitu saja.

Melansir dari Liputan6.com, berikut ini adalah beberapa risiko memiliki gigi berlubang yang sering tak disadari atau dibiarkan begitu saja. Penasaran?

1. Abses gigi

Abses gigi terjadi karena adanya penumpukan nanah yang terbentuk di dalam gigi atau gusi. Abses biasanya berasal dari infeksi bakteri, yang seringkali menumpuk di pulpa lunak gigi.

Bakteri masuk melalui rongga gigi, serpihan, lubang, atau retakan pada gigi, dan menyebar sampai ke akar. Infeksi bakteri ini bisa menyebabkan pembengkakan dan peradangan di ujung akar gigi.

Kondisi ini bisa terjadi jika gigi berlubang tidak segera ditangani, karena bakteri di mulut bisa menyebar dalam jaringan lunak gigi atau gusi, yang pada akhirnya menyebabkan abses. Abses yang dibiarkan begitu saja juga bisa menyebabkan komplikasi serius.

2. Gingivitis

Gingivitis adalah peradangan gusi yang biasanya terjadi karena lapisan plak atau bakteri yang menumpuk di gigi. Gingivitis adalah jenis penyakit periodontal yang tidak merusak, tapi gingivitis yang tidak ditangani bisa berkembang menjadi periodontitis.

Penyebab umum dari radang gusi adalah penumpukan plak bakteri di antara atau di sekitar gigi, yang juga menyebabkan gigi berlubang. Tanda gingivitis adalah gusi merah dan bengkak, serta mudah berdarah saat menyikat gigi.

 

 

3. Periodontitis atau infeksi gusi

Periodontitis adalah infeksi gusi yang serius, yang merusak jaringan lunak dan menghancurkan tulang yang menopang gigi. Periodontitis bisa menyebabkan gigi kendur, hingga kehilangan gigi. Selain itu, juga meningkatkan risiko penyakit stroke dan serangan jantung.

4. Sinusitis

Sinusitis juga bisa disebabkan oleh gigi berlubang. Sinusitis adalah peradangan yang terjadi di sinus udara paranasal, disebabkan oleh infeksi.

Sinus sendiri adalah struktur berupa rongga yang terletak di wajah, di tulang pipi, bagian bawah dahi, bagian belakang rongga hidung, dan di antara hidung dan mata. Infeksi odontogenik atau infeksi yang berasal dari dalam gigi, dianggap bertanggung jawab atas 40% dari semua kasus sinusitis maksilaris.

Rongga sinus sangat dekat dengan mulut dan bisa saling memengaruhi, sehingga kesehatan gigi bisa menjadi salah satu faktor yang memicu penyakit sinusitis. Bakteri penyebab infeksi gigi yang bersarang di mulut bisa menyebar ke rongga sinus jika tak segera ditangani.

5. Penyakit jantung

Kesehatan gigi yang buruk bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri dalam aliran darah, yang bisa memengaruhi katup jantung. Kesehatan mulut dan penyakit jantung dihubungkan oleh penyebaran bakteri dari mulut ke bagian lain tubuh, melalui aliran darah.

Saat bakteri mencapai jantung, mereka bisa menempel pada area yang rusak dan menyebabkan peradangan. Hal ini bisa menyebabkan penyakit, seperti endokarditis atau infeksi pada lapisan dalam jantung.

6. Stroke

Masalah gigi, seperti gingivitis, periodontitis, dan kehilangan gigi berhubungan dengan peradangan dan infeksi. Infeksi sendiri telah terbukti meningkatkan risiko stroke. Terkadang peradangan dan infeksi bisa membuat darah lebih mungkin membeku, yang menyebabkan stroke.

7. Demensia

Periodontitis juga bisa meningkatkan risiko demensia. Beberapa studi pernah mengungkapkan kaitan antara demensia dengan masalah gigi.

Tertarik untuk mengulas topik ini lebih lanjut? Yuk, jangan lewatkan acara FIMELA X PEPSODENT "CERITA SOAL GIGI" bersama drg. R. Rahardyan Parnaadji, M.Kes.,Sp.Pros., selaku Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia & Brand Representative, Distya Tarworo Endri, selaku Senior Brand Manager for Pepsodent, dan Tasya Kamila di acara livestreaming pada 7 Oktober 2021.

Daftarkan langsung diri kamu ke sini secara gratis!

#Elevate Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading