Sukses

Health

Apakah Pemutihan Gigi Sebenarnya Aman? Simak Penjelasan Dokter Gigi Ini

Fimela.com, Jakarta Kamu mungkin juga sudah memperhatikan bahwa beberapa waktu belakangan muncul banyak cara memutihkan gigi. Tagar #teethwhitening di TikTok memiliki hampir dua miliar tampilan dan penuh dengan video yang menunjukkan orang-orang memutihkan gigi mereka dengan segala sesuatu.

Namun, apakah pemutihan gigi benar-benar aman untuk dilakukan? Menurut Dr. Sharon Huang, DDS, MICOI, seorang dokter gigi dan pendiri praktik kedokteran gigi Les Belles NYC, tidak semua produk diciptakan sama.

Faktanya, sebagian besar pilihan justru mengandung zat pemutih yang dicampur dengan abrasif ringan hingga sedang. Hidrogen peroksida dan karbamid peroksida adalah dua bahan yang paling umum digunakan untuk memutihkan gigi, seperti dilansir dari bustle.com.

Reaksi dari radikal bebas ini mengangkat noda dari gigi dan membuatnya tampak lebih putih. Sementara banyak alat pemutih gigi dianggap aman, beberapa dapat menyebabkan sensitivitas gigi.

Jika kamu berlebihan dengan membiarkan produk terlalu lama, kamu bisa merusak email dan meningkatkan risiko gigi berlubang di kemudian hari. Jika kamu merasa sakit setiap saat, hentikan penggunaan produk pemutih dan komunikasikan dengan dokter gigi. Merasa sensitif walaupun sementara saat memutihkan gigi adalah normal, namun jika sensitivitas tersebut bertahan pada gigi atau area tertentu, kamu harus segera memeriksakannya.

 

 

 

1. Melakukan pemutihan di dokter gigi

Menurut Dr. Brad Eckhardt, DDS, dokter gigi dan pemilik Elite Dental Centers, mendapatkan perawatan pemutihan di dokter gigi adalah cara pasti untuk mencerahkan gigi dengan beberapa warna, terkadang hanya dalam 30 menit saja. Ini adalah pilihan teraman, karena dilakukan oleh profesional.

Menurut Dr. Sharon, dokter gigi akan mengaplikasikan penghalang untuk melindungi gusi sebelum memberikan gel pemutih tingkat profesional ke gigi bersama dengan agen anti sensitivitas, sehingga kamu tidak akan merasakan apa-apa. Mereka juga bisa mempercepat prosesnya dengan menyinari menggunakan lampu LED biru pada chompers untuk mengaktifkan hidrogen peroksida atau karbamid peroksida dalam gel pemutih.

Satu-satunya kekurangan dari melakukan pemutihan di dokter gigi adalah biayanya yang bisa mahal.

2. Strip pemutih

Strip pemutih adalah cara yang sangat populer untuk memutihkan gigi di rumah, terutama jika kamu memiliki anggaran terbatas. Kamu hanya harus membaca instruksi dengan seksama sebelum mencobanya.

Jangan meninggalkan apapun di gigi lebih lama dari waktu yang direkomendasikan, karena bisa menyebabkan sensitivitas atau bahkan rasa sakit. Biasanya, sekitar 30 menit dan jangan meletakkannya di gusi karena bisa menyebabkan sensitivitas.

3. Gel pemutih

Gel pemutih biasanya mengandung karbamid peroksida. Menurut Dr. Lana Rozenberg, dokter gigi kosmetik bersertifikat, mengoleskan larutan ke gigi menggunakan sikat kecil dua kali sehari, biasanya selama 14 hari dan perubahan warnanya akan terlihat secara signifikan dalam beberapa hari.

Hasil akhirnya biasanya bisa bertahan selama 4 bulan. Selama kamu mengikuti petunjuk pada kemasan dan menghindari mengaplikasikan gel pada gusi, gel adalah alternatif yang aman dan efektif untuk mencerahkan gigi.

Hindari perawatan pemutihan di rumah yang mengandung natrium klorit. Ini adalah senyawa vilatil yang bereaksi kuat ketika bersentuhan dengan asam, yang bisa berasal dari makanan, minuman, obat-obatan, dan beracun. Selain itu, bahan tersebut juga akan merusak enamel pada gigi, menyebabkan percepatan kerusakan gigi atau gigi berlubang.

4. Kumur

Kumur pemutih, seperti kebanyakan obat kumur, bisa menyegarkan napas, dan membantu mengurangi plak gigi dan penyakit gusi, juga termasuk bahan-bahan seperti hidrogen peroksida yang memutihkan gigi. Untuk menggunakannya, cukup kumur-kumur selama 60 detik dua kali sehari, sebelum kamu menyikat gigi.

Para ahli mengatakan bahwa ini cara yang mudah dan aman untuk menambahkan kilau ekstra pada gigi, tapi jangan berharap melihat perubahan besar. Kumur biasanya kurang efektif dibandingkan produk pemutih yang dijual bebas lainnya, karena produk kumur hanya bersentuhan dengan gigi selama 2 menit sehari, dibandingkan dengan 30 menit untuk strip. Kontak terbatas inilah alasan mengapa kumur aman untuk dilakukan.

5. Trays

Sistem pemutihan ini menggunakan bahan pemutih peroksida, memasukkannya ke dalam alat yang terlihat seperti pelindung mulut, menempelkannya ke gigi, dan memakainya dalam waktu yang ditentukan setiap malam. Kamu bisa mendapatkannya dari dokter gigi atau membelinya tanpa resep, tapi dari dokter gigi akan memberikan hasil lebih cepat dan efektif, karena mengandung bahan pemutih peroksida yang lebih kuat. Mereka juga disesuaikan agar pas dengan sempurna, sedangkan yang dijual bebas tersedia dalam ukuran umum.

6. Pasta gigi pemutih

Pasta gigi pemutih dianggap aman, selama kamu menyikatnya dengan sangat lembut. Mereka mengandung bahan pemutih, seperti bahan abrasif khusus dan bahan kimia pemoles yang membantu menghilangkan noda dan membuat gigi tampak lebih putih.

Namun, untuk kamu yang memiliki gigi sensitif, ini mungkin pilihan yang baik. Bahan abrasif dalam pasta gigi pemutih bisa mengencerkan enamel pada gigi dan menyebabkan lebih banyak kerusakan jangka panjang.

7. Lampu LED

Ini tidak boleh dilakukan di rumah, karena lampu LED pemutih seharusnya bekerja hanya di dokter gigi. Lampu ini bekerja dengan mengeringkan gigi secara instan agar terlihat lebih puutih, tapi saat gigi terhidrasi kembali, efek pemutihannya hilang. Selalu lakukan perawatan di bawah pengawasan dokter gigi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading