Sukses

Health

Penggunaan Vaksin Untuk Tangkal Wabah Cacar Monyet Disetujui Kementerian Kesehatan Jepang

Fimela.com, Jakarta Penggunaan vaksin cacar yang dibuat oleh KM Biologis Co disetujui panel ahli di Kementerian Kesehatan Jepang. Persetujuan ini ditujukan untuk mencegah infeksi cacar monyet dan perkembangan gejala parah. Liputan6.com mengutip dari Jiji Press, bahwa vaksin cacar diperkirakan efektif menangkal cacar monyet sebanyak 85 persen

Kementerian Kesehatan Jepang telah memvaksin 50 pekerja medis di Pusat Nasional untuk Kesehatan dan Kedokteran Global (NCGM) untuk tujuan penelitian. Kementerian itu juga memungkinkan penggunaan vaksin lain selain KM Biologis yang merupakan unit dari perusahaan makanan dan farmasi Jepang Meiji Holding Corp, yang berbasis di kota barat daya Komamoto.

Institusi lain yang memungkinkan untuk menggunakan perawatan cacar monyet buatan asing yang belum disetujui Jepang di NCGM yaitu tiga institusi di prefektur Osaka, Aichi, dan Okinawa. Dari data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Rabu (27/7), lebih dari 18.000 orang di 78 negara terinfeksi virus cacar monyet. Sebagian terinfeksi melalui kontak dengan ruam atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Kasus Kematian Karena Cacar Monyet di Brasil dan Spanyol

Brasil dan Spanyol melaporkan kasus kematian pertama akibat cacar monyet. Seorang pria berusia 41 tahun di Brasil menjadi korban pertama meninggal dunia di luar Afrika. Tidak berselang lama, Spanyol juga mengumumkan dua kematian, sehingga menjadi kematian karena cacar monyet pertama di Eropa, dikutip dari BBC (31/7).

WHO menyatakan wabah cacar monyet menjadi darurat kesehatan global pada pekan lalu. Meski begitu infeksi biasanya ringan dan risiko terhadap populasi umum rendah. Pada Jumat kemarin, kementerian kesehatan Brasil mengatakan bahwa korban di sana menderita limfoma dan sistem kekebalan yang melemah, dan "penyakit penyerta memperburuk kondisinya".

Sejauh ini Brasil melaporkan terdapat 1.066 kasus terkonfirmasi dan 513 kasus dugaan virus. Data dari kementerian kesehatan Brasil menunjukkan bahwa lebih dari 98% kasus yang dikonfirmasi terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan pria.

Dalam jangka waktu tidak singkat, kementerian Kesehatan Spanyol mengonfirmasi pada Sabtu lalu kematian pertama di Eropa akibat cacar monyet Kementerian kesehatan mengatakan bahwa dari 3.750 pasien cacar monyet dengan informasi yang tersedia, 120 atau 3,2% telah dirawat di rumah sakit. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, ada 21.148 kasus di seluruh dunia.

Cacar Monyet di Afrika Tengah dan Barat

Cacar monyet disebutkan oleh ahli memiliki kemungkinan infeksi rendah. Disebabkan oleh virus yang sama dengan cacar namun jauh lebih ringan. Wabah ini terjadi di sebagian besar di bagian terpencil di negara-negara Afrika Tengah dan Barat, dekat hutan tropis.

Pejabat kesehatan menyarankan orang dengan risiko tinggi terpapar virus, termasuk beberapa pria gay dan biseksual, serta beberapa petugas kesehatan harus segera menerima vaksin. Pekan lalu, direktur jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, wabah itu sebagai darurat kesehatan global akan membantu mempercepat pengembangan vaksin dan penerapan langkah-langkah untuk membatasi penyebaran virus.

Tedros mengatakan, risiko cacar monyet secara global sedang, tetapi tinggi di Eropa. Ia mengungkapkan bahwa wabah cacar monyet adalah wabah yang bisa dihentikan dengan strategi yang tepat. WHO mengeluarkan rekomendasi, yang diharapkan akan memacu negara-negara untuk mengambil tindakan menghentikan penularan virus dan melindungi mereka yang paling berisiko.

Penulis: Tasya Fadila

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading