Sukses

Health

Penggunaan Masker di Luar Ruangan Jadi Kebutuhan Penting untuk Warga Jakarta

Fimela.com, Jakarta Penggunaan masker kini kembali menjadi kebutuhan penting bagi warga Jakarta, tidak hanya untuk menangani Covid-19 melainkan polusi udara. Berdasarkan studi Air Quality Index (AQI) pada 20 Juni lalu mengatakan, AQI di Jakarta mencapati 196 bahkan bisa dibilang hampir masuk dalam kategori “Sangat Tidak Sehat”. 

Mengutip dari Liputan6.com, Gubernur Jakarta, Anies Baswedan mengakui bahwa polusi udara di Jakarta merupakan masalah kesehatan yang signifikan bagi warga jakarta, masalah ini menyebabkan lebih dari 5 juta penyakit per tahun.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Energy Policy Institute di University of Chicago’s Air Quality Life Index, penduduk Jakarta bisa kehilangan tiga hingga empat tahun harapan hidup karena polusi udara yang semakin memburuk dari waktu ke waktu. Laporan ini tentu membuktikan bahwa masalah polusi merupakan permasalahan yang serius dan tidak bisa dianggap sepele. Sehingga penting untuk warga Jakarta tetap menggunakan masker jika berada di luar ruangan.

Kualitas udara Jakarta kian memburuk

Pemerintah telah mencabut aturan penggunaan masker di luar ruangan. Meskipun begitu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker di luar ruangan mengingat kualitas udara di Jakarta yang kian hari kian memburuk serta pandemi Covid-19 yang belum berakhir. 

Berdasarkan studi tahun 2018 di China menunjukkan bahwa penggunaan masker yang setara dengan N95, KN95, atau FFP2 lebih efektif untuk menyaring partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikro. Sehingga, menunjukkan bahwa penggunaan masker sangat efektif untuk mengurangi paparan polusi udara.

Negara lain terbiasa menggunakan masker

Beberapa negara di Asia nyatanya sudah terbiasa menggunakan masker sedari dulu. Seperti masyarakat di Jepang yang telah menggunakan masker sejak tahun 1950-an untuk melindungi diri dari polusi udara yang terus meningkat. Serta masyarakat di Vietnam pun telah terbiasa menggunakan masker di jalanan 

Penggunaan masker di Indonesia khususnya Jakarta sudah ada sebelum pandemi. Biasanya terdapat operasi ride-hailing yang membagikan masker kepada penumpang yang menggunakan layanan ojek. Melalui ini dilihat bahwa masyarakat memiliki kesadaran dalam menjaga kesehatan, mengingat kualitas udara yang terus memburuk dari waktu ke waktu. 

“Jadi, mengimbau warga untuk terus memakai masker adalah langkah yang tepat, penanganan masalah polusi udara secara lebih serius harus menjadi prioritas pemerintah kota,” kata linguis sekaligus penulis di CNA, Dr. Muhammad Ersan Pamungkas.

Transportasi yang terus meningkat

Transportasi pribadi yang terus meningkat dari waktu ke waktu menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat polusi di Jakarta. Untuk menekan hal tersebut pemerintah dengan sigap meningkatkan kualitas transportasi umum agar masyarakat mau beralih ke transportasi umum. Dengan hal tersebut dapat mengurangi polusi udara yang tercipta dari transportasi emisi karbon

Sebelum peluncuran MRT 2019 lalu, Jakarta berada di peringkat 10 sebagai kota terpadat. Namun, setelah adanya MRT Jakarta turun ke peringkat 46 pada tahun 2021. Ini membuktikan bahwa masyarakat memiliki kesadaran masyarakat untuk beralih ke transportasi umum, guna mengurangi polusi udara. 

 

Penulis: Angela Marici

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading