Sukses

Health

Kemenkes Tambah 3 Vaksin dalam Imunisasi Dasar Anak

Fimela.com, Jakarta Kementerian Kesehatan RI menambahkan tiga varian baru vaksin dalam program imunisasi dasar anak. Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menerangkan bahwa ketiga varian vaksin ini yaitu, HPV untuk mencegah kanker serviks bagi para ibu, PCV untuk pneumonia pada balita, dan Rotavirus untuk mencegah diare pada balita.

"Penambahan 3 varian vaksin ini merupakan salah satu program baru transformasi kesehatan pilar pertama terkait layanan kesehatan primer," kata Budi dikutip dari siaran persnya, Rabu (3/8). Menurut pandangan Budi, cakupan dasar imunisasi dasar lengkap pada bayi turun drastis selama pandemi COVID-19. Hal ini menimbulkan terjadinya kesenjangan imunitas.

Kesenjangan imunitas anak ini berpotensi terjadinya peningkatan kasus dan kejadian luar biasa (KLB) apabila tidak dilakukan penyamarataan imunitas. Dampak dari penurunan cakupan imunisasi dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), dan terjadinya KLB PD3I seperti campak, rubela, dan difteri di beberapa wilayah

Cakupan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Indonesia Masih Rendah

Melansir dari Liputan6.com, dalam data Kemenkes terdapat sekitar 1,7 juta bayi di Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021. Sebaran bayi yang belum diimunisasi berasal dari wilayah Jawa dan Bali  sebanyak 600 ribu atau sekitar 37,5 persen.

Sebagai upaya mengejar cakupan imunisasi yang rendah, Kementerian Kesehatan menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional yang berlangsung dalam dua tahap. Tahap I telah terlaksana di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua sejak 18 Mei 2022.

Dalam kegiatan imunisasi tersebut, diberikan vaksinasi untuk campak rubela untuk usia 9 sampai 15 tahun. Tidak hanya  itu, imunisasi kejar juga dilakukan untuk anak usia 12 sampai 59 bulan yang tidak lengkap imunisasi OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib.

Imunisasi Tahap II

Tahapan II dari imunisasi anak ini dilaksanakan mulai saat ini di seluruh wilayah Jawa dan Bali. Dalam imunisasi, diberikan vaksin Campak Rubela yang menargetkan anak usia 9 hingga 59 bulan. Untuk imunisasi kejar pada anak usia 12 sampai 59 bulan yang belum memperoleh imunisasi lengkap OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib.

Budi selaku Menteri Kesehatan menekankan bahwa imunisasi merupakan program pencegahan penularan penyakit berbahaya sejak dini. Imunisasi menjadi cara aman, berbiaya rendah, dan memiliki dampak besar dalam memberikan perlindungan bagi masyarakat dari ancaman berbagai penyakit menular berbahaya.

Budi pun mengingatkan para orang tua untuk menyertakan anak-anak mereka dalam program imunisasi. Dengan pemberian vaksinasi pada anak untuk menjaga mereka terlindungi dari ancaman penyakit dan senantiasa sehat.

Penulis: Tasya Fadila

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading