Sukses

Health

Vaksinasi untuk Anak di Bawah 6 Tahun Segera Dijajaki Oleh Pemerintah

Fimela.com, Jakarta Upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 masih terus diupayakan dan digalakkan oleh pemerintah, salah satu caranya dengan program vaksinasi Covid-19 yang sampai saat ini masih terus berlangsung. Meskipun demikian, anak umur di bawah 6 tahun masih belum mendapatkan vaksinasi.

Hal ini menyebabkan Presiden Joko Widodo meminta agar anak di bawah 6 tahun juga bisa mendapatkan vaksinasi tersebut selain berguna untuk mengantisipasi munculnya varian baru. Pemberian vaksin diharapkan bisa menjaga dan meningkatkan imunitas masyarakat Tanah Air dari bahaya virus corona.

Usulan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Selasa (23/8/2022) menyebutkan, vaksinasi untuk anak usia 6 tahun akan mulai dijajaki karena sudah ada vaksinnya di dunia yang telah disetujui.

Dikutip dari laman liputan6.com, Selasa (23/8/2022), Menteri Kesehatan (Budi) Budi Gunadi Sadikin menyebut pemerintah tengah menyiapkan vaksin Covid-19 untuk anak usia di bawah 6 tahun. Budi mengaku pemerintah sudah mulai menjajaki untuk mendapatkan vaksin tersebut.

Vaksinasi untuk anak di bawah 6 tahun sudah mulai dijajaki

"Salah satu inisiatifnya, vaksinasi untuk anak di bawah 6 tahun sudah mulai dijajaki. Sudah ada vaksinnya, di dunia namanya vaksinasi pediatric. Sudah kita jajaki," ujar Budi dalam jumpa pers virtual, Selasa (23/8/2022).

Selain vaksin anak di bawah 6 tahun, Budi menyebut pemerintah juga menyiapkan vaksin untuk kelompok lansia yang memiliki komorbid, atau penyakit penyerta. Menurut Budi, vaksin akan digeber untuk menghadapi adanya varian baru Covid-19 di tahun 2023 mendatang.

"Kedua vaksinasi untuk kelompok lansia yang komorbid yang kadar imunitasnya turun, karena lebih dari 6 bulan. Itu kita berikan altenatif vaksinnya untuk menjaga kadar imunitas populasi Indonesia untuk menghadapi tahun depan jika ada varian baru," kata dia.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk kembali melakukan vaksinasi Covid-19 di akhir tahun. Vaksinasi ini nantinya akan difokuskan untuk masyarakat yang memiliki imunitas rendah.

"Arahan Bapak Presiden nanti rencananya di akhir tahun kita akan melakukan vaksinasi, terutama diarahkan bagi golongan yg memang imunitasnya rendah," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Sero survei akan segera dilakukan pemerintah

Dia menyampaikan bahwa kasus konfirmasi Covid-19 di beberapa negara seperti Jepang, Eropa, dan Amerika mencapai 100.000 per hari. Budi menyebut tingginya kasus konfirmasi ini berpotensi memunculkan varian baru Covid-19. Untuk itu, kata dia, Indonesia harus bersiap melakukan antisipasi agar masyarakat memiliki imunitas tinggi apabila varian baru Covid-19 muncul. Salah satunya, dengan kembali melakukan vaksinasi.

"Pasti akan timbul varian baru karena ada kasus konfirmasi segitu. Itu membuat Indonesia harus siap-siap dengan adanya sub varian baru di Eropa, sub varian baru di Amerika karena kasus konfirmasi yang tinggi," jelasnya.

Budi menuturkan pihaknya akan mulai melakukan sero survei pada November mendatang, untuk mendata daerah-daerah mana saja yang imunitasnya sudah rendah dan beresiko tinggi. Nantinya, kelompok inilah yang akan kembali diberi vaksinasi Covid-19.

"November akan sero survey lagi daerah mana yang imunitasnya sudah turun, lalu orang mana yang berisiko tinggi. Nanti itu yang kita berikan vaksinasi agar bisa meningkatkan mempersiapkan memperbaiki kadar imunitas masyarakat tersebut," tutur dia.

"Insya Allah jika ada varian baru, mudah-mudahan tidak, di bulan Februari-Maret, maka imunitas populasi Indonesia itu tetap tinggi," sambung Budi.

 

Penulis: Sri Widyastuti

#Women For Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading