Sukses

Health

9 Penyebab Bintik-bintik Merah di Badan yang Muncul Tiba-tiba

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu mengalami tiba-tiba ada bintik-bintik merah di sekujur badan? Mungkin jika pernah kamu bakal merasa panik dan takut kalau hal tersebut termasuk penyakit yang berbahaya.

Nyatanya, bintik-bintik merah yang tiba-tiba muncul di badan bisa menunjukkan berbagai hal. Banyak juga yang beranggapan kalau bintik-bintik merah berarti sedang mengalami cacar air. Walaupun gejala cacar air memang berupa bintik-bintik merah di badan, namun bintik merah yang ada di badanmu itu belum tentu cacar air. Bisa jadi disebabkan karena hal lain.

Lalu apa penyebab bintik bintik merah di badan? Simak penjelasannya berikut ini.

Penyebab Bintik-bintik Merah di Badan

1. Biang keringat

Biang keringat atau miliaria bukan hanya terjadi pada bayi, tapi juga pada orang dewasa. Kondisi ini disebabkan oleh keringat yang terjebak di bawah kulit.

Bentuk biang keringat bisa berbeda-beda, mulai dari ruam di struktur kulit lapisan atas, ruam yang berisi cairan, atau ruam yang menyebabkan lesi (luka terbuka). Gangguan pada kulit ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya, tapi bisa bertambah parah dan menyebar, tergantung perawatan kulit yang dilakukan.

Karena penyebab utama bintik merah pada kulit ini adalah keringat, sebaiknya hindari aktivitas yang membuatmu berkeringat. Membaca Pakailah baju yang longgar dan menyerap keringat. Pastikan suhu ruangan juga tetap sejuk.

2. Infeksi Jamur

Berbagai jenis bakteri atau jamur hidup dan tumbuh di kulit, tapi kebanyakan tidak berbahaya. Beragam organisme ini memang penting untuk menjaga kondisi kulit. Namun, saat pertumbuhannya tidak terkendali, hal ini bisa menyebabkan infeksi jamur. Jamur Candida merupakan jamur yang berpotensi menyebabkan jamuran (candidiasis), menimbulkan bintik merah pada kulit, gatal, dan terasa perih.

Umumnya, bintik merah terlihat di sekitar lipatan kulit, seperti area ketiak, selangkangan, di bawah payudara, sudut mulut, atau di sela-sela jari. Kondisi ini terjadi pada orang yang kurang menjaga kebersihan diri atau adanya kondisi lain yang mendasarinya, seperti diabetes. Gangguan pada kulit ini sebenarnya tidak menular. Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah bisa mengalami kondisi ini bila menyentuh kulit orang yang terinfeksi.

Melakukan pengobatan di rumah bisa membantu penyembuhan kulit dari kondisi ini. Kamu bisa memulai menjaga kebersihan tubuh, menggunakan obat antijamur, serta mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula.

3. Kudis

Kudis disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabiei var. hominis yang hidup dan meletakkan telurnya pada kulit. Gejala yang paling umum biasanya gatal dan bintik berwarna merah pada kulit menyerupai jerawat. Bintik-bintik ini bisa menyebar dengan cepat dari kulit ke kulit atau benda-benda yang digunakan pada kulit berkerak. Namun, bila tidak berada di kulit, parasit ini tidak akan bertahan lama. Pada seseorang, scabies bisa hidup selama 1–2 bulan, tapi saat berpindah ke tubuh orang lain melalui perantara akan bertahan dalam 2 atau 3 hari.

Kondisi ini bisa disembuhkan dengan obat-obatan yang membunuh parasit sekaligus telur-telurnya pada kulit. Scabies tidak akan bertahan jika suhu sekitarnya 50 °C. Untuk itu, ketika mencuci baju, selimut, handuk, dan benda lainnya, rendam dengan air panas dan bilas hingga benar-benar bersih.

4. Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Treponema pallidum melalui aktivitas seksual, baik itu seks oral atau anal maupun cairan tubuh orang terinfeksi. Gejala yang muncul adalah bintik berwarna merah menjadi luka kecil, tapi tidak terasa nyeri. Ini akan muncul pada alat kelamin atau sekitar mulut dan akan sembuh dalam enam minggu tanpa perawatan dan meninggalkan bekas luka.

Namun, bisa juga berkembang pada telapak tangan atau kaki. Karena gejalanya hampir menyerupai penyakit lain, sifilis akan membuat penderita memiliki:

  • kutil di sekitar selangkangan
  • bercak putih di dalam mulut
  • pembengkakan kelenjar getah bening
  • demam
  • penurunan berat badan

Jika pengobatan terlambat, hal ini bisa berlanjut pada komplikasi, seperti kelumpuhan, kebutaan, demensia, tuli, impotensi, dan bahkan kematian.

5. Dermatitis

Dermatitis adalah istilah umum untuk menggambarkan peradangan pada kulit. Meski ada banyak jenis dermatitis, ada dua tipe yang menunjukkan gejala berupa bintik merah pada kulit, yaitu dermatitis atopik (eksim) dan dermatitis kontak.

Penyebab eksim adalah adanya masalah pada gen sehingga tubuh terlalu reaktif terhadap kondisi lingkungan, pemicu alergi, dan pemicu iritasi. Kondisi ini bisa muncul dalam jangka waktu panjang dan tidak bisa disembuhkan. Sementara itu, dermatitis kontak muncul akibat adanya kandungan iritan atau alergen yang menyentuh kulit langsung.

Dermatitis kontak bisa pulih dengan menggunakan obat steroid berdasarkan pantauan dokter.

Penyebab Bintik-bintik Merah di Badan Lainnya

6. Folikulitis

Folikulitis adalah peradangan dan infeksi pada folikel rambut. Gejala penyakit ini adalah adanya benjolan seperti jerawat dan bintik merah pada kulit. Kondisi ini biasanya muncul akibat mencukur, berendam di air panas, dan berkeringat berlebih. Bintik merah pada kulit akibat folikulitis biasanya timbul di bagian wajah, lengan, punggung, dan tungkai.

7. Rubella

Rubella adalah salah satu penyakit menular yang memicu bintik merah pada kulit. Penyakit ini muncul akibat infeksi virus rubella. Selain kemerahan dan bintik-bintik, gejala Rubella yang muncul di antaranya:

  • demam
  • sakit kepala
  • batuk, pilek
  • pembengkakan kelenjar getah bening.

Mengutip penelitian dari Eurosurveillance, rubella bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, bila menjangkiti ibu hamil, rubella memicu keguguran, kematian janin, hingga bayi lahir cacat.

Sayangnya, belum ada obat untuk mengatasi Rubella. Kamu hanya bisa mencegahnya dengan vaksin MMR.  

8. Campak

Serupa dengan rubella, campak muncul akibat virus, tepatnya virus Measles. Penderita campak akan mengalami bintik merah pada kulit dalam jangka waktu tiga sampai dengan lima hari setelah gejala awal. Ruam dan bintik ini menyebar dari wajah hingga ke seluruh tubuh. Selain itu, penderita campak juga mengalami demam dengan suhu lebih dari 40°C.

Menurut CDC, campak merupakan penyakit yang cukup serius karena bisa mengarah pada komplikasi seperti infeksi telinga, pneumonia, hingga ensefalitis (radang otak). Komplikasi akibat campak lebih rentan menjangkiti anak-anak di bawah usia 5 tahun dan orang dewasa di atas usia 20 tahun.

9. Herpes

Herpes atau herpes simpleks muncul akibat dua jenis virus, yakni herpes simplex virus type 1 (HSV-1) dan herpes simplex virus type 2 (HSV-2). Virus HSV-1 biasanya menular dari mulut ke mulut. Jadi, kamu bisa menemukan bintik merah di kulit pada mulut dan wajah.

Gejala lainnya yang muncul, di antaranya rasa gatal, terbakar, dan muncul lepuhan pada kulit.

Sementara itu, penularan HSV-2 muncul akibat penularan melalui hubungan seksual tidak aman. Serupa dengan HSV-1, virus HSV-2 juga menyebabkan bintik merah pada kulit beserta lepuhan. Kondisi ini juga membuat penderita demam, kelenjar getah bening membengkak, dan rasa sakit pada tubuh.

Herpes tidak bisa disembuhkan dan bersifat seumur hidup. Obat-obatan antivirus hanya membantu mengurangi keparahan dan munculnya gejala.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading