Fimela.com, Jakarta Memahami cara menurunkan gula darah yang mencapai angka 300 adalah informasi penting yang perlu diketahui. Tingginya kadar gula darah sering kali menjadi kekhawatiran bagi banyak orang, terutama mereka yang mengidap diabetes. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kualitas hidup, tetapi juga dapat meningkatkan risiko komplikasi serius jika tidak segera diatasi. Namun, mengendalikan kadar gula darah bukanlah sesuatu yang mustahil.
Mempertahankan kadar gula darah yang stabil membutuhkan kombinasi antara gaya hidup sehat dan pemantauan yang konsisten. Pemantauan gula darah secara rutin sangatlah penting, khususnya bagi mereka yang menderita diabetes dengan komplikasi atau yang menggunakan insulin.
Berikut ini adalah berbagai cara efektif untuk menurunkan gula darah, mulai dari pola makan hingga kebiasaan sehari-hari. Setiap langkah dirancang agar mudah diterapkan di rumah, memberikan hasil yang optimal dalam menjaga kesehatan Anda.
Advertisement
Banyak kepercayaan masyarakat dalam menjalani pola makan bagi diabetesi, salah satunya mengonsumsi nasi kemarin. Nasi yang telah dibiarkan seharian ini diklaim lebih bagus untuk menjaga kadar gula darah ketimbang nasi yang baru matang.
Advertisement
1. Gula Darah 300 Apakah Berbahaya?
Jika kadar gula darah Anda mencapai lebih dari 240 mg/dl, ini menandakan bahwa gula darah Anda sudah berada pada tingkat yang terlalu tinggi. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan angka lebih dari 300 mg/dl dua kali berturut-turut, segera konsultasikan dengan dokter karena kondisi ini dapat berisiko fatal.
Jangan anggap remeh kondisi ini, karena kadar gula darah yang tinggi adalah penyebab utama dari penyakit diabetes.
"Banyak pasien yang tidak merasakan gejala apapun, sehingga meskipun kadar gula darah mereka sudah mencapai 300-400 mg/dl, mereka tidak menyadari adanya tanda-tanda diabetes," ujar Prof. Dr. dr. Dyah Purnamasari, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada Januari 2024 dikutip dari ANTARA.
Apa Itu Hiperglikemia?
Hiperglikemia adalah kondisi di mana kadar gula dalam darah melebihi batas normal. Berdasarkan data, gula darah puasa yang melebihi 125 mg/dL atau lebih dari 200 mg/dL saat diperiksa sewaktu merupakan indikasi gula darah tinggi.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gula darah tinggi sering kali ditandai dengan rasa lelah berlebihan, sering merasa haus, dan lapar. Beberapa orang juga mengalami kesemutan atau memiliki luka yang sulit sembuh. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa terjadi tanpa gejala sama sekali.
Risiko Jika Tidak Diatasi
Jika tidak segera ditangani, gula darah yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan saraf, diabetes, penyakit jantung, dan gangguan ginjal. Oleh karena itu, tindakan pengelolaan harus segera diambil.
2. Pentingnya Pola Makan untuk Menurunkan Gula Darah
Pilih Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah
Makanan seperti sayuran hijau, oat, dan kacang merah memiliki indeks glikemik rendah, sehingga membantu menjaga kestabilan gula darah. Hindari makanan berlemak dan manis yang dapat memicu lonjakan gula.
Tingkatkan Asupan Serat
Serat membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah. Konsumsilah buah, sayuran, atau kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan serat harian.
Kontrol Porsi dan Hindari Melewatkan Waktu Makan
Makan dalam porsi kecil secara teratur membantu mencegah lonjakan gula darah mendadak. Jangan lupa, melewatkan waktu makan justru dapat memperburuk kondisi gula darah Anda.
Advertisement
3. Aktivitas Fisik dan Pengaruhnya pada Gula Darah
Olahraga Rutin untuk Hasil Optimal
Rutin melakukan aktivitas fisik seperti jalan cepat atau senam aerobik dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga gula darah lebih mudah terkontrol.
Durasi dan Frekuensi yang Dianjurkan
Para ahli menyarankan untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu. Anda dapat membaginya menjadi 30 menit setiap hari selama 5 hari dalam seminggu.
Manfaat Aktivitas Fisik bagi Kesehatan
Selain membantu menurunkan gula darah, olahraga juga bermanfaat untuk menjaga berat badan ideal dan meningkatkan kesehatan jantung.
4. Peran Pola Hidup Sehat dalam Mengontrol Gula Darah
Tidur yang Cukup
Kurang tidur dapat memengaruhi fungsi insulin dan meningkatkan kadar gula darah. Pastikan Anda tidur 7--9 jam setiap malam untuk menjaga kesehatan tubuh.
Kelola Stres dengan Baik
Stres dapat memicu lonjakan hormon yang meningkatkan gula darah. Yoga, meditasi, atau menjalani hobi bisa membantu mengurangi stres.
Perbanyak Minum Air Putih
Air putih membantu ginjal mengeluarkan gula berlebih dalam darah melalui urine. Pastikan Anda minum minimal 2 liter setiap hari.
Advertisement
5. Pemantauan dan Konsultasi dengan Dokter
Pantau Gula Darah secara Rutin
Penggunaan alat pengukur gula darah dapat membantu Anda mengetahui kondisi gula darah kapan saja.
Konsultasi untuk Pengobatan yang Tepat
Jika gula darah tetap tinggi meskipun sudah menerapkan gaya hidup sehat, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Catat Hasil Pemeriksaan
Mencatat hasil pemeriksaan gula darah akan membantu dokter dalam menentukan diagnosis dan langkah pengobatan berikutnya.
6. Makanan Apa yang Cocok untuk Menurunkan Gula Darah?
Mengalami peningkatan gula darah? Jangan panik! Ada beberapa pilihan makanan yang bisa membantu Anda mengontrolnya. Meskipun bukan solusi ajaib, mengonsumsi makanan tepat dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan gula darah Anda. Yuk, kita bahas beberapa pilihan makanan yang bisa membantu menurunkan gula darah.
- Tomat, misalnya, kaya akan antioksidan seperti anthocyanin dan likopen. Antioksidan ini berperan penting dalam menghambat pelepasan gula ke dalam darah, sehingga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Konsumsi tomat secara teratur sebagai bagian dari pola makan sehat bisa jadi langkah baik untuk mengelola gula darah.
- Alpukat, buah yang kaya akan serat, juga menjadi pilihan tepat. Serat membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah, membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan mencegah lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Selain itu, alpukat juga dikenal bermanfaat dalam menurunkan risiko diabetes dan berbagai komplikasi terkait.
- Makanan tinggi protein, seperti ikan dan telur, juga memiliki peran penting. Ikan, khususnya yang kaya akan lemak sehat omega-3, dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis diketahui dapat memperburuk kondisi gula darah. Sementara itu, protein membantu menjaga rasa kenyang lebih lama.
- Kacang-kacangan, dalam berbagai jenisnya, juga terbukti efektif dalam membantu mengontrol gula darah. Kandungan nutrisi dan serat di dalamnya berkontribusi dalam menjaga stabilitas kadar gula darah. Namun, perlu diingat untuk mengonsumsi kacang-kacangan dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang.
- Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli juga patut menjadi pilihan. Bayam mengandung asam alfa-lipoat, sedangkan brokoli kaya akan sulforaphane, keduanya merupakan senyawa yang bermanfaat dalam pengelolaan gula darah. Sayuran hijau juga kaya akan nutrisi penting lainnya yang mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Namun, perlu ditekankan bahwa daftar makanan di atas bukanlah solusi tunggal dan mutlak untuk mengatasi masalah gula darah. Efektivitasnya dapat bervariasi pada setiap individu. Penting untuk diingat bahwa mengonsumsi makanan-makanan ini harus diimbangi dengan pola hidup sehat secara keseluruhan, termasuk olahraga teratur dan istirahat cukup.
Advertisement
Apakah penderita diabetes boleh mengonsumsi gula?
Bagi mereka yang hidup dengan diabetes, sebaiknya menjauhi gula tambahan. Sebagai gantinya, pilihlah pemanis rendah kalori yang lebih aman dan tetap nikmat.
Berapa kali sebaiknya memantau gula darah dalam sehari?
Frekuensi pemantauan bisa bervariasi sesuai dengan kondisi masing-masing individu. Namun, secara umum, melakukan pemantauan sebanyak 1 hingga 3 kali sehari sudah dianggap memadai.
Advertisement
Apakah olahraga berat aman untuk penderita diabetes?
Bagi mereka yang hidup dengan diabetes, direkomendasikan untuk memilih aktivitas fisik yang ringan hingga sedang, seperti jalan cepat atau yoga, guna menghindari risiko penurunan kadar gula darah yang berlebihan.