Sukses

Lifestyle

Jangan Ada Lagi Kasus Seperti Dylan Sada, Hubungan yang Baik Harusnya Nggak Bikin Kamu Tersakiti

Fimela.com, Jakarta Model sekaligus influencer bidang fashion Dylan Sada akhirnya mengungkapkan kasus kekerasan dalam hubungan yang ia jalani. Sayangnya, cerita tersebut ia ungkap dalam keadaan wajah yang sudah babak belur akibat kekerasan fisik yang didapatnya dari pacarnya. Mencengangkan, tapi begitulah fakta yang terjadi.

Dylan Sada bukan satu-satunya orang yang menerima perlakuan sedemikian buruk dari pasangan. Bahkan mungkin kamu pernah melihat yang serupa di lingkunganmu, atau kamu sendiri mengalaminya? Kekerasan dalam hubungan bukan cuma terkait fisik, lho, tapi juga mental.

Kekerasan yang menyerang mental seringkali berbentuk ucapan-ucapan yang menyakitkan atau merendahkan. Dampaknya sama buruknya dengan kekerasan fisik, bahkan bisa lebih buruk. Dylan sendiri dalam postingan pengakuannya mengakui bahwa kekerasan verbal (kata-kata) baginya lebih buruk dari kekerasan fisik. Sebab bekas luka dan lebam-lebam yang tertinggal di wajahnya bisa hilang, tapi luka di dalam dirinya akan menetap selamanya.

Kasus seperti itu bisa dicegah andai saja kita nggak terlalu permisif dengan kekerasan yang ada dalam hubungan, khususnya untuk kekerasan verbal yang sering disepelekan. Pasangan suka berkata kasar dan suka membentak, dianggap wajar. Lama kelamaan dibiarkan, bukan nggak mungkin dia akan kasar secara fisik, lho!

Jangan sampai kamu seperti itu. Sekali kamu lihat ada bibit-bibit kekerasan dalam hubungan, segera ambil tindakan pencegahan sebelum semuanya terlambat. Kamu sendiri harus bersikap tegas. Jangan berikan celah sedikitpun untuk kekerasan itu. Hindari beralasan seperti di bawah ini untuk bertahan dengan pasangan yang suka berlaku kasar.

Jangan Pakai Alasan di Bawah Ini Untuk Bertahan sama Pasangan yang Suka Kasar!

1. "Cinta itu mencari satu alasan untuk bertahan di antara seribu alasan untuk pergi"

Alasan yang sangat nggak realistis! Kalau memang dalam hubungan tersebut banyak sekali alasan untuk meninggalkan, kenapa kamu harus bersusah-susah mencari satu alasan untuk bertahan seolah satu alasan itu bisa menghapus yang seribu? Ingat, cinta yang memang diperuntukkan bagimu itu membuat segalanya mudah. Kalau bersamanya hidupmu jadi susah mungkin dia memang bukan untuk kamu.

2. "Sebenarnya dia baik, hidupnya yang sulit itu yang bikin dia melampiaskan semuanya ke aku"

Sebagus-bagusnya ada kamu bersamanya di tengah kesulitan hidup, ya dia menjadikanmu partner untuk berjuang terbebas dari kesulitan ini. Nggak apa-apa kesusahan di awal kalau maksudnya adalah hidup yang lebih baik berdua nantinya. Bukannya malah menjadikan kamu pelampiasan.

3. Merasa nggak bisa hidup tanpa dia

Coba hitung; umurmu sekarang dikurangi masa pacaran kalian. Angka hasilnya adalah waktu di mana kamu bisa hidup tanpa dia sebagai pacar, yang artinya sekarang pun kamu pasti bisa melanjutkan hidup tanpa dia. Nggak usah mengada-ada, dia cuma manusia yang nggak tahu gimana caranya memperlakukan kamu degan baik; bukan oksigen.

 

Hidup dan Kebahagiaanmu Itu Berarti, Jangan Serahkan ke Tangan Orang yang Salah

Dirimu adalah hal pertama yang wajib kamu perjuangkan dalam hidup. Kemerdekaanmu, kebahagiaanmu, itu lebih penting daripada dia yang ngakunya cinta tapi nggak menjaga malah menyakiti! Stop memberi dia pembenaran untuk bertindak sesuka hati.

4. Nggak perlu denial bahwa pasanganmu sekarang adalah yang terbaik yang bisa kamu dapatkan

Dia bukan yang terbaik. Bahkann dia nggak baik. Sebab kalau dia baik, dia nggak akan memperlakukanmu seperti bukan makhluk hidup. Dia bahkan nggak bisa menghargaimu. Kalau kamu membiarkan dia bertindak begitu berarti kamu membenarkan anggapannya bahwa kamu se-nggak berharga itu.

5. Sudah terlanjur dekat dengan semua teman dan keluarganya

Kalau kamu diperlakukan dengan nggak baik olehnya, seharusnya kamu nggak perlu sungkan sekalipun kamu sudah mengenal teman-teman dan keluarganya. Malah harusnya mereka yang malu karena kamu dapat perlakuan seperti itu dari kerabatnya--yang ngaku-ngaku sebagai pacarmu.

 

Jangan Permisif pada Segala Tindak Kekerasan Pasangan!

6. Banyak hal yang sudah dilalui bersama

Dari sekian banyak kenangan yang kalian lalui bersama, pasti banyak pula kenangan buruk yang tercipta akibat perbuatan kasarnya, kan? Nah, kamu jangan mengabaikan hal buruk yang diperbuatnya seakan kebahagiaan sebelum-sebelumnya mampu terus menutupi. Jujur, dalam hati kamu pasti lelah dengan semua ini, kan?

7. Terlanjur ketergantungan

Punya pikiran seperti itu sama saja kamu membiarkan hidupmu diberantakin sama dia! Jangan sekali-kali berpikir untuk bertahan hanya karena kamu sudah ketergantungan. Percayalah, kamu bisa hidup lebih baik dan lebih bahagia daripada bersamanya sekarang ini. Yang perlu kamu lakukan sekarang hanyalah berani melangkah pergi. Temukan arti dirimu lagi!

Jangan sampai kasus Dylan Sada terulang padamu. Sekali kamu tahu pasanganmu berupaya melakukan tindak kekerasan padamu, kamu harus berani berontak! Nggak usah percaya kata-kata cintanya, sebab kalau dia cinta dia nggak akan memperlakukanmu seperti itu.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading