Sukses

Lifestyle

Ada Rencana Menikah? Mulai budgeting Yuk!

Nggak jarang orang-orang yang sudah berpacaran dalam jangka waktu lama bisa putus di tengah jalan lantaran salah satu pihak membicarakan pernikahan. Ada banyak faktor yang bisa dijadikan alasan untuk menunda pernikahan, salah satunya adalah faktor kesiapan. Faktor kesiapan bukan sekadar kesiapan fisik dan mental untuk menghadapi pernikahan, tapi juga termasuk faktor keuangan.

Nah, buat kamu yang sudah punya niat baik menuju pernikahan, sebaiknya dari sekarang matangkan kesiapan keuanganmu supaya mantap menghadapi hari penting. Fimela.com berbincang-bincang dengan Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC, Senior Financial Planner seputar persiapan biaya pernikahan.

Banyak yang harus dipersiapkan untuk mencapai pernikahanKetika kamu sudah ada niat untuk menikah dengan pasangan, sebaiknya diskusikan kembali dengan pasanganmu, bentuk pernikahan seperti apa yang kalian inginkan. Pernikahan lengkap ataukah pernikahan sederhana? Yang dimaksud dengan pernikahan lengkap bukan sekadar resepsi pernikahan mewah dengan tamu yang banyak. Tapi, pernikahan lengkap dilihat dari rangkaian ritual mulai dari sebelum menikah hingga setelah menikah, seperti pertunangan, berbagai perawatan sebelum menikah, rangkaian upacara adat, akad nikah, hingga bulan madu. Sedangkan untuk pernikahan sederhana, kamu tinggal tentukan acara lamaran, akad nikah, dan mengadakan resepsi/ syukuran sederhana. Itu semua penting ditentukan karena sangat berpengaruh pada dana yang akan kalian keluarkan.

Menurut Lisa, dana pernikahan sebaiknya sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari layaknya seseorang mempersiapkan dana untuk berlibur, minimal 3 tahun. Persiapan keuangan untuk menikah dalam jangka waktu cukup lama diharapkan agar dana dapat terkumpul secara optimal sehingga pernikahan nggak membuatmu terlibat hutang pada keluarga ataupun bank.

Ada rencana menikah? Mulailah budgeting dari sekarang!Namun, pada kenyataannya nggak sedikit juga orang yang menikah tanpa persiapan dana yang matang. Misalnya karena dadakan permintaan dari orang tua kedua belah pihak. Memang pastinya kamu berdua punya tabungan yang bisa digunakan untuk biaya pernikahan, tapi apakah dana simpanan kalian bisa menutupi semua biaya pernikahan? “Sebenarnya untuk biaya pernikahan tidak disarankan meminjam dari bank baik dalam bentuk KTA, kartu kredit, atapun dari pihak lainnya,” Lisa memberi saran.

Namun, kalaupun kamu harus melakukan pinjaman dari bank ada hal-hal penting yang harus diperhatikan, pastikan bahwa kondisi keuangan kalian berdua memang memungkinkan untuk membayar cicilan tiap bulan; lakukanlah pesta pernikahan dengan sederhana. Jangan sampai hanya demi menjaga gengsi, kamu menyelenggarakan sebuah resepsi dengan biaya yang nggak bisa kamu selesaikan.

Ingat bahwa pernikahan bukan hanya akad nikah dan resepsi, tapi juga kehidupan yang berlangsung setelahnya. Esensi dari sebuah pernikahan adalah membangun sebuah keluarga dengan kehidupan baru. Karena itu pastinya akan dibutuhkan dana segar untuk membangun kehidupan barumu. Alih-alih menghabiskan semua dana untuk resepsi pernikahan, sebaiknya kamu simpan sebagian untuk mempersiapkan kehidupan setelah menikah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan setelah kamu menikah, anggaran untuk bayar hutang bulanan (jika dana pernikahan didapat dari pinjaman), dana persiapan rumah/ tempat tinggal beserta isinya, dana melahirkan, dan dana untuk asuransi jiwa. Ya, itu kenyataan yang harus dihadapi setelah kamu menjalani pernikahan.

Bagaimana? Stres melihat kenyataan di balik sebuah pernikahan? Nggak perlu dibawa pusing dan stres. Yang kamu perlukan sekarang hanyalah merencanakan dengan matang pernikahan yang akan kamu jalani sehingga kamu nggak perlu stres memikirkan kehidupan setelah pernikahan. So, kalau kamu sudah ada rencana untuk menikah, mulai budgeting yuk dari sekarang!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading