Sukses

Lifestyle

Pekerja Sosial & Sukarelawan: Profesi Bergaji Minim dengan Jaminan Masa Depan Cerah

Next

Pekerja sosial, sukarelawan, dan pekerja magang; saat mencoba menjalani pekerjaan tersebut kita sudah harus berani menanggung risiko ‘bekerja tanpa imbalan’. Ya, mayoritas para mahasiswa yang memutuskan bekerja magang, biasanya memang harus rela untuk ‘tidak menerima bayaran’ ketika bekerja di sebuah perusahaan. Walaupun masih ada sebagian perusahaan yang memberikan tanda penghargaan melalui penggantian uang makan atau uang transport.

Dibayar dengan seadanya, bukan berarti kita nggak mendapatkan apa-apa dari tempat kita bekerja. Justru kita harus bisa memanfaatkan dengan baik kesempatan bekerja untuk mendapatkan tunjangan masa depan yang bisa bermanfaat untuk dunia kerja kita selanjutnya. Apa yang harus diperhatikan oleh para pekerja sosial, sukarelawan, dan pekerja magang? Karena sebenarnya banyak yang bisa diperoleh dan lebih dari sekadar materi.

Do’s

-          Bina hubungan baik

pekerja sosialSebagai makhluk sosial, kita wajib hukumnya membina hubungan baik. Salah satu tabungan besar kamu yang akan sangat berguna bagi keberlangsungan karirmu adalah hubungan baik yang kamu bina saat bekerja. Biasanya, kesempatan-kesempatan bekerja dan informasi akan lebih sering datang dari mereka yang mengenal kita secara personal. Jadi, selain membina hubungan baik dalam hal pekerjaan, nggak ada salahnya kamu pun membina hubungan baik secara personal. Kontak secara berkala orang-orang yang pernah bekerja sama denganmu secara rutin untuk meng-update informasi terbaru dari mereka. “Rezeki bisa datang dari hal-hal yang tidak terduga,” Rene Suhardono, career coach.

Next

 

 

pekerja sosial

-          Bekerja secara optimal

Bekerja dengan bayaran minim atau tidak dibayar sekalipun, bukan berarti kamu lantas menyelesaikan pekerjaan ala kadarnya. Selesaikan setiap pekerjaan yang kamu terima, bukankah pekerjaan yang kamu hadapi saat ini sesuai dengan passion dan nurani kamu. So, tidak ada alasan untuk tidak membereskan semua pekerjaan secara optimal.

Next

 

pekerja sosial-          Spread the virus

Perkataan dan perbuatan bisa menular. Itu sebabnya, sebaiknya pilih teman dalam bergaul setiap hari. Banyak yang menyangka bahwa sukarelawan dan pekerja sosial adalah pekerjaan yang tidak menghasilkan. Buktikan kepada orang-orang tersebut bahwa ketakutan tersebut tidaklah beralasan, dengan berbuat baik maka dengan sendirinya kebaikan akan menghampiri kita. “Feel good by doing good, itu semua terjadi pada saya. Tuhan tetap memberi saya rezeki walaupun saya memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus dengan kegiatan sosial yang saya rintis. Dengan menyebarkan virus kebaikan maka akan semakin banyak pula kebaikan yang akan menghampiri kita,” Silly, founder Blood for Life dan 3 Little Angels bercerita.

Next

 

pekerja sosialDon’t’s

-          Mengharap imbalan

Saat memutuskan bekerja untuk kegiatan sosial, jangan pernah mengharapkan imbalan sedikitpun. Bekerjalah dengan perasaan gembira untuk membantu masyarakat ataupun menyalurkan bakatmu maka bukan tidak mungkin rezeki besar lain menanti kamu. “Tidak pernah sedikitpun saya mengharapkan imbalan atas apa yang selama ini saya kerjakan. Saya hanya percaya pada janji Tuhan,” ujar Silly. Dan hasilnya, atas kerja kerasnya mengembangkan kegiatan sosial lewat social media, Silly diundang langsung oleh Pemerintahan Amerika Serikat untuk berbagi dengan masyarakat Amerika seputar manfaat positif yang bisa ditularkan lewat social media.

Next

 

pekerja sosial-          Ragu terhadap masalah keuangan

Salah satu yang membuat orang enggan untuk melakukan kerja sosial karena mereka masih berhitung soal materi dan takut meninggalkan zona nyaman ekonomi mereka. “Terkadang masih banyak orang yang takut untuk mengikuti kata hati dan passion mereka hanya karena khawatir akan menghadapi masalah keuangan nantinya. Kenapa kita harus takut terhadap masalah seperti ini, bukankah Tuhan sudah menjanjikan rezeki untuk mereka yang berusaha. Sampai kapan kita akan terus-terusan mengkhawatirkan masalah materi dan mengesampingkan kepuasan batin kita sendiri?” ujar Rene Suhardono, career coach. Bukankah masih ada hal-hal yang lebih berharga dan bahkan tidak bisa dibeli oleh materi?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading