Sukses

Lifestyle

Chef Bara: Memasak Itu Menyenangkan

Belakangan dunia chef mulai melejit geliatnya dan banyak disorot publik lantaran ajang untuk menjadi chef pun diperebutkan. Belum lagi gelar selebrity chef yang akan disandang selepas menjadi pemenangnya. Menanggapi fenomena itu, kami sempat bertemu dengan salah satu chef kenamaan yang sudah lebih dari 30 tahun malang melintang di dunia masak, Chef Bara. Diitemui usai tampil memasak di Shopfair, Sabtu (15/7) di Epicentrum Kuningan Jaksel, berikut petikan wawancara:

Apa kabar? Kabarnya sempat sakit?

Baik sekali terima kasih ya, sakitnya udah lama itu. Alhamdulilah udah nggak.

Sekarang banyak selebriti chef?

Akhirnya dunia masak, juru masak, chef mendapat sorotan atau nilai gengsi yang lumayan tinggi dibanding dulu. Saya cukup senang dengan itu. Orang disebut juru masak dulu dipandang sebelah mata. Apa sih susahnya masak. Saya sering melihat anak muda dulu passionnya masak, tapi nggak boleh masak sama ortunya apalagi laki-laki.

Saya paling nggak suka kalau ada yang bilang dunia masak itu dunia perempuan. Apaan sih ini bukan dunia Siti Nurbaya. Buktinya hampir semua chef yang terkenal laki-laki dan mereka nggak kebanci-bancian tetap macho.

Dulu chef pernah dapat tentangan dari keluarga?

Enggak, saya nggak pernah memutuskan apa-apa sebenarnya. Saya dari kecil suka masak, mencoba. Di keluarga Manado-Ambon, memasak adalah bagian yang erat sekali dari kehidupan sehari-hari. Jadi nggak ada keluarga yang melarang.

Berapa lama perjuangan menjadi chef?

Kalau secara professional itu hampir 20 tahun di professional. Kalau otodidak 30 tahun prosesnya.

Beda tampil di TV dan dapur?

Di dapur biasa, atau juru masak di tv itu beda. Di tv itu dapat status selebriti publik figur. Ini bukan pekerjaan glamour tapi capek. Kami bekerja di tempat panas, bukan yang ber-AC. Mungkin kalau di tv membuat kita lebih glamour.

Setelah terkenal beda nggak?

Beda, kehidupan saya berputar 180 derajat. Yang paling berbeda kalau di mal diminta foto bareng. Menjadi ikon dari selebrity chef meskipun saya kurang suka dengan sebutan itu. Saya masuk tv karena ingin berbagi ilmu. Kalau nggak jadi chef saya pasti jadi guru. Saya tidak suka berbagi ilmu.

Sekarang wanita pun jarang masak?

Memang saya perhatikan di generasi sekarang pekerjaan memasak agak sedikit ditinggalkan. Sebenarnya ada banyak sekali cara untuk mensiasati bekerja di dapur itu mudah. Contoh kalau ibu-ibu kukunya cantik saya suruh mengulek kunir pasti tidak mau. Tapi ada bumbu praktis. Kita bisa mencoba itu. Pelajari persamaan rasanya, misalnya bawang putih bubuk satu setengah sendok teh itu sama dengan satu siung. Saya mempelajari itu.

Pengalaman memasak yang seru?

Untuk saya semua pengalaman cukup unik. Sampai sekarang tidak ada pengalaman yang tidak menyenangkan. Saya masak di Papua di ketinggian 2000 meter. Masak di depan 2000 orang ibu-ibu yang berisik. Akhirnya nggak masak tapi cuma nyanyi-nyayi aja di panggung. Di Cirebon waktu itu. Keunikannya adalah bagaimana bisa bertemu dengan banyak orang.

Kalau ada anak muda yang pengin jadi chef, tips?

Belajar, cari sekolah otodidak. Jangan kayak saya nggak sekolah butuh waktu 30 tahun untuk mencapai titik ini dengan otodidak. Tapi jangan menjadi chef yang berbasis buku. Jadi kita terpaku pada apa yang kita pelajari. Tidak bisa berfikir keluar dari boks.

Contohnya?

Pernah nyoba pete dicelup cokelat? Saya pernah. Saya tidak pernah berasumsi tidak enak. Aneh memang, tapi setidaknya saya pernah mencoba dan tahu rasanya.

Saya belajar dari kakak tiri saya di Belanda, makan roti dikasih mentega selai jeruk dan ditambah dendeng balado, ternyata enak. Dari situ saya belajar bahwa sensasi rasa itu sesuatu yang kita ciptakan yang orang tidak lazim memakannya. Saya bersyukur punya lidah yang mau terima apa aja.

Masih suka bikin menu baru?

Tiap hari bikin menu baru. Dengan apapun yang saya coba dan makan. Itu saya disiplinkan dari dulu. Orang lain baca buku novel sebelum tidur, saya baca buku resep.

Impian?

Lintas negara. Saya ingin tampil lintas negara, tidak ingin tampil di sini aja.

(vem/uji/ tik)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    Loading