Sukses

Lifestyle

4 Alasan Sebagian Generasi Milenial Takut Menikah

Fimela.com, Jakarta Setiap generasi selalu punya masalah dan tantangan hidupnya sendiri. Tak terkecuali generasi milenial. Generasi milenial adalah generasi yang lahir antara tahun 1982 – 2004. Bagi generasi milenial yang saat ini sudah berusia di akhir 20an, biasanya akan makin sering didesak untuk cepat-cepat menikah. Tapi kenyataannya sebagian generasi milenial enggan menikah karena sejumlah alasan.

Generasi milenial yang kini sudah berusia di akhir 20an akan makin sering dicecar dengan pertanyaan kapan menikah. Persoalan ini pun kadang bikin kita makin tertekan. Sebab tak semua orang paham akan ketakutan yang kita miliki soal menikah. Dilansir dari loveumentary.com, generasi milenial takut menikah karena sejumlah alasan berikut ini. Yuk, coba kita ungkap beberapa alasannya berikut ini.

1. Belum Siap Membuat Ekspektasi Realistis

Di era media sosial seperti ini, mudah sekali kita membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain. Mudah sekali bagi kita untuk iri dengan keberuntungan orang lain. Termasuk dalam urusan pernikahan. Kadang kita punya standar atau ekspektasi yang begitu tinggi soal pasangan kita nanti, tapi pada kenyataannya kita malah takut pasangan kita saat menikah nanti tidak sesuai dengan ekspektasi atau harapan. Hal ini pun membuat kita merasa tak berani untuk menikah. Takut kecewa kehidupan pernikahan tak seindah yang "dipamperkan" orang-orang di dunia maya.

2. Takut Dihadapkan pada Konflik-Konflik Berat

Bagaimana kalau nanti ada mantan yang hadir kembali? Bagaimana kalau mertua ternyata sangat jahat? Bagaimana bila pasangan mendadak berubah setelah menikah? Saat masih sendiri, kita sudah pusing dengan berbagai persoalan hidup dan tantangan yang makin berat dari waktu ke waktu. Hal ini kemudian membuat kita merasa tak siap bila nanti harus menghadapi konflik-konflik berat dalam pernikahan. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Gottman Institute disebutkan bahwa 69% konflik dalam hubungan percintaan tak bisa diselesaikan. Khawatir akan mengalami konflik-konflik berat setelah menikah membuat sebagian generasi milenial merasa lebih baik sendiri dulu daripada buru-buru menikah tanpa kesiapan mental yang baik.

3. Belum Siap "Membebani" Orang Lain

Kita punya permasalahan sendiri. Hal ini yang kadang membuat kita cemas bila harus memulai hubungan pernikahan. Kita tak ingin membebani orang lain dengan permasalahan yang bahkan belum bisa kita tangani sendiri. Tumbuh di era yang menuntut kita untuk bisa selalu menyelesaikan semua masalah yang ada dengan lebih mandiri, kadang hal ini malah membuat kita merasa takut memulai hubungan karena tak ingin membuat orang yang kita cintai terbebani dengan masalah yang kita punya.

4. Tidak Memiliki Panutan atau Role Model

Generasi milenial umumnya dibesarkan oleh generasi Baby Boomer (generasi dengan tingkat perceraian yang tinggi). Ditambah lagi dengan ekspektasi yang kelewat tinggi dari berbagai film Disney dan film romantis yang pernah ditonton, generasi milenial bisa merasa bingung. Merasa tak punya panutan yang bisa memberi nasihat atau arahan soal pernikahan dan berharap terlalu tinggi memiliki kehidupan pernikahan yang seindah cerita dongeng. Ketimpangan ini pun bisa jadi salah satu penyebab generasi milenial merasa bingung memaknai pernikahan dan takut melangkah.

Apakah ada di antara kita yang merasakan ketakutan-ketakutan tersebut? Sebenarnya wajar saja kita memiliki ketakutan seperti yang disebutkan di atas. Pernikahan memang tak bisa dibuat main-main. Perlu persiapan yang kuat dari berbagai aspek, termasuk dari aspek mental.

Semoga kita semua dapat menikah pada waktu yang paling tepat, ya. Kita juga perlu yakin bahwa apapun masalah yang mungkin timbul ke depannya pasti akan ada solusinya. Siapapun jodoh kita, yakin bahwa itu jodoh yang terbaik untuk kita semua.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading